Saepudin Saepudin
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati - Institut Teknologi Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PENERIMAAN BIOPESTISIDA (Studi Kasus Pada Petani Sayuran di Desa Cipada Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat) Saepudin Saepudin; Dea Indriani Astuti
Jurnal Sosioteknologi Vol. 11 No. 27 (2012)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertanian tradisional ditandai penggunaan pestisida sintetik yang tinggi sehingga meninggalkan residu pestisida sintetik. Di lain pihak, kesadaran konsumen untuk mendapatkan produk pertanian yang bebas dari pestisida sintetik cenderung meningkat sehingga diperlukan penggunaan pestisida yang ramah lingkungan. Biopestisida merupakan pestisida yang ramah lingkungan, tetapi penggunaan oleh petani di lapangan cenderung rendah. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian mengenai kesediaan petani menggunakan biopestisida dan pengembangan model penerimaan biopestisida oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesediaan petani sayuran di Desa Cipada untuk menggunakan biopestisida dan mengembangkan suatu model penerimaan biopestisida oleh petani sayuran. Metode penelitian menggunakan metode survei wawancara terstruktur dengan jumlah petani sayuran di Desa Cipada sebanyak 30 orang. Penerimaan biopestisida oleh petani diasumsikan dalam dua kondisi. Pada kondisi pertama, biopestisida memiliki performa yang sama dengan pestisida sintetik. Pada kondisi kedua, biopestisida memiliki performa lebih rendah 10%-20% dibandingkan dengan pestisida sintetik. Metode pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel contoh kemudahan. Analisis data menggunakan metode deskripsi dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi pertama 97% petani sayuran di Desa Cipada menyatakan kesediaannya menggunakan biopestisida, sedangkan 3% lainnya tidak bersedia. Faktor peningkat penerimaan biopestisida adalah tingkat pendidikan, lama pengalaman bertani, persepsi penurunan keefektivan pestisida, pengetahuan responden tentang produk biopestisida, dan luas lahan. Faktor pengurang penerimaan biopestisida adalah status kepemilikan lahan, persepsi kecenderungan serangan hama dan penyakit yang meningkat, persepsi resistensi hama, persepsi kehadiran hama baru, persepsi perubahan musim, pengetahuan responden pada bahaya pestisida, pengalaman komplikasi kesehatan setelah penggunaan pestisida, dan pendapatan dari pertanian. Faktor pengurang ini harus diperhatikan dalam proses pengenalan biopestisida. Pada kondisi kedua, persentase petani sayuran di Desa Cipada yang bersedia menggunakan biopestisida adalah 40% dan 60% lainnya menyatakan tidak bersedia. Kata kunci : biopestisida, petani sayuran, penerimaan biopestisida, pengembangan model penerimaan biopestisida. Traditional agriculture is characterized by the high use of chemical pesticide (highly) so that it leaves chemical pesticide residues. On the other hand, consumers awareness to get free of chemical pesticide agriculture product tends to increase so that the use of environmentally friendly pesticides is required. Biopesticides' are environmentally friendly pesticides, but actually the number of farmers who use it is still low. Therefore, we need to develop a biopesticides acceptance model by vegetable farmer. This research aims to measure the willingness of acceptance biopesticides by vegetable farmer in Cipada, and develop a biopesticides acceptance model. We use the structured interviews survey method with 30 respondents as the research method. Acceptance of biopesticides by the vegetable farmers in Cipada is assumed into two conditions. In the first condition, biopesticides have the same performance with chemical pesticides. In the second conditions, biopesticides have a perform ance of 10%-20% lower than chemical pesticides. Convenience sampling is used to take the samples in this research. To analyze the data, we use descriptive statistic. The results of the research show that in first condition, 97% of the respondents are willing to accept biopesticides, while 3% of the respondents are not. The increasing factors of biopesticides acceptance are education level, years of farm experience, decreasing of pesticides efectivity perseption, vegetable farmer knowledge about biopesticides, and farming area. Mean while, the decreasing factor of biopesticides acceptance are farming area ownership, increasing pest attack and plant disease perception, pest resistance perception, new pest presence perception, weather change perception, vegetable farmer knowledge about the hazard of pesticides, experience of healthy risk by using of pestisicides, and farmer income. Then in the second conditions, the percentage of respondents who are willing to use biopesticides is 40% and the others are not willing to use. Key words: biopesticides, vegetable farmers, acceptance of biopesticides, developing of biopesticides acceptance model.