Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Desain dan Simulasi Encoder-Decoder Berbasis Angka Sembilan Untuk Transmisi Informasi Digital Yuhanda, Bobby; Nasaruddin, Nasaruddin; Syahrial, Syahrial
Jurnal Buana Informatika Vol 6, No 3 (2015): Jurnal Buana Informatika Volume 6 Nomor 3 Juli 2015
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.217 KB)

Abstract

Abstract. The development of information and communication technology is growing rapidly, particularly in the transmission of digital information. The process of transmitting digital information through the communication channel will be interferenced by noise, distortion and multipath fading so that the information is likely to experience an error or incorrect detection at the receiver, which can decrease the system performance. This research proposes the design and simulation of encoder-decoder based on the number nine to transmit digital information reliably and precisely. The goal of this research is to design and simulate the encoder decoder as a scheme of error detection and correction and to reduce bit error rate that occurs during the process of transmitting digital information. The research method uses design and computer simulation where the encoder-decoder is modeled mathematically, design is structured and a computer simulation is developed for the performance of encoder-decoder based on the number nine in the transmission of digital information. The result of this research shows that the proposed encoder-decoder can detect the errors transmission and correct the errors at receiver.Keywords: Digital information, encoder-decoder, coding scheme, and transmission information. Abstrak. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat pesat, khususnya dalam teknologi transmisi informasi digital. Proses transmisi informasi digital melalui kanal komunikasi akan mendapat gangguan seperti noise, distorsi, interferensi dan multipath fading. Sehingga informasi yang dikirim kemungkinan akan terjadi kesalahan atau salah deteksi pada penerima, yang menyebabkan penurunan kinerja dari sistem. Penelitian ini mengusulkan suatu desain dan simulasi encoder-decoder berbasis angka sembilan untuk transmisi informasi digital, yang mampu bekerja secara handal dan tepat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan mensimulasikan encoder-decoder berbasis angka Sembilan sebagai skema deteksi dan koreksi kesalahan serta mengurangi bit error rate yang terjadi pada saat proses transmisi informasi digital. Metode penelitian yang digunakan adalah perancangan dan simulasi komputer, dimana prosesnya adalah pemodelan secara matematis, perancangan encoder-decoder, pembuatan simulasi kinerja encoder-decoder berbasis angka sembilan untuk transmisi informasi digital. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa encoder-decoder yang diusulkan dapat mendeteksi kesalahan transmisi dan mengoreksi kesalahan pada penerima.Kata Kunci: Informasi digital, encoder-decoder, pengkodean kanal, transmisi informasi.
Desain dan Simulasi Encoder-Decoder Berbasis Angka Sembilan Untuk Transmisi Informasi Digital Yuhanda, Bobby; Nasaruddin, Nasaruddin; Syahrial, Syahrial
Jurnal Buana Informatika Vol 6, No 3 (2015): Jurnal Buana Informatika Volume 6 Nomor 3 Juli 2015
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.217 KB) | DOI: 10.24002/jbi.v6i3.438

Abstract

Abstract. The development of information and communication technology is growing rapidly, particularly in the transmission of digital information. The process of transmitting digital information through the communication channel will be interferenced by noise, distortion and multipath fading so that the information is likely to experience an error or incorrect detection at the receiver, which can decrease the system performance. This research proposes the design and simulation of encoder-decoder based on the number nine to transmit digital information reliably and precisely. The goal of this research is to design and simulate the encoder decoder as a scheme of error detection and correction and to reduce bit error rate that occurs during the process of transmitting digital information. The research method uses design and computer simulation where the encoder-decoder is modeled mathematically, design is structured and a computer simulation is developed for the performance of encoder-decoder based on the number nine in the transmission of digital information. The result of this research shows that the proposed encoder-decoder can detect the errors transmission and correct the errors at receiver.Keywords: Digital information, encoder-decoder, coding scheme, and transmission information. Abstrak. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat pesat, khususnya dalam teknologi transmisi informasi digital. Proses transmisi informasi digital melalui kanal komunikasi akan mendapat gangguan seperti noise, distorsi, interferensi dan multipath fading. Sehingga informasi yang dikirim kemungkinan akan terjadi kesalahan atau salah deteksi pada penerima, yang menyebabkan penurunan kinerja dari sistem. Penelitian ini mengusulkan suatu desain dan simulasi encoder-decoder berbasis angka sembilan untuk transmisi informasi digital, yang mampu bekerja secara handal dan tepat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan mensimulasikan encoder-decoder berbasis angka Sembilan sebagai skema deteksi dan koreksi kesalahan serta mengurangi bit error rate yang terjadi pada saat proses transmisi informasi digital. Metode penelitian yang digunakan adalah perancangan dan simulasi komputer, dimana prosesnya adalah pemodelan secara matematis, perancangan encoder-decoder, pembuatan simulasi kinerja encoder-decoder berbasis angka sembilan untuk transmisi informasi digital. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa encoder-decoder yang diusulkan dapat mendeteksi kesalahan transmisi dan mengoreksi kesalahan pada penerima.Kata Kunci: Informasi digital, encoder-decoder, pengkodean kanal, transmisi informasi.
ANALISIS KINERJA JARINGAN HYBRID KOOPERATIF DEVICE-TO-DEVICE 5G MENGGUNAKAN TEKNIK PEMILIHAN RELAY REAKTIF AZMI, MUHAMMAD RAUDHI; MELINDA, MELINDA; NASARUDDIN, NASARUDDIN
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 8, No 1 (2020): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v8i1.178

Abstract

ABSTRAK Sistem komunikasi kooperatif device-to-device (D2D) merupakan salah satu strategi peningkatan kecepatan data dan efisiensi energi. Pada sistem kooperatif, mekanisme relay merupakan faktor penting dalam meneruskan informasi. Model jaringan merupakan isu penting untuk meningkatkan kecepatan, kinerja dan efisiensi energi pada sistem. Oleh sebab itu, makalah ini menganalisis kinerja jaringan hybrid kooperatif D2D pada teknologi 5G menggunakan teknik pemilihan relay reaktif atau reactive relay selection (RRS). Beberapa parameter kinerja penting telah simulasikan, seperti model jaringan, SNR, BER dan throughput. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jaringan kooperatif hybrid-relay dengan RRS menghasilkan nilai BER yang lebih kecil dan throughput yang lebih tinggi dibandingkan model multi-relay dan multi-hop relay. Dengan demikian, jaringan hybrid-relay dengan pemilihan relay lebih efisien dibandingkan jaringan lainnya. Kata kunci: sistem komunikasi kooperatif, pemilihan relay reaktif, multi-hop, multi-relay, hybrid-relay. ABSTRACT A device-to-device (D2D) cooperative communication system is one of the strategies to increase data speed and energy efficiency. In a cooperative system, the relay mechanism is an important factor in forwarding information. A network model is an important issue to increase the speed, performance and energy efficiency of the system. Therefore, this paper analyzes the performance of D2D cooperative hybrid networks on 5G technology using reactive relay selection (RRS) techniques. Some important performance parameters have been simulated, such as network models, SNR, BER and throughput. Simulation results show that hybridrelay cooperative networks with RRS produce smaller BER values and higher throughput compared to multi-relay and multi-hop relay models. Thus, hybridrelay networks with relay selection are more efficient than other networks. Keywords: cooperative communication system, reactive relay selection, multihop, multi-relay, hybrid-relay.
Information System for Rapid Assessment of Emergency Responses Based on Android Applications for BPBD of Aceh Barat Kusuma, Muchtar; Nizamuddin, Nizamuddin; Nasaruddin, Nasaruddin
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 No 2
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v6i2.41081

Abstract

Rapid assessment is part of disaster emergency response that are covering quick and precise assessments to the calamity place, casualties and damaged building. So far, rapid assessment in BPBD Aceh Barat is still conducted manually without an information system within its management of disaster emergency response. To support a successful result in emergency response activity, designing an android based rapid assessment application system is demanded to facilitate the public users (community/volunteer) and trained users (TRC Team) of BPBD Aceh Barat. Research methods of the study was based on Perka BNPB and previous studies. Then, continued by building prototype, and users System Usability Scale test. This research result is an android based rapid assessment application. The procedure is by inputting data by user via Android application that contained disaster info, casualties, refugee data, building damage, volunteer and humanitarian logistic. Then validated at www.tdb-aceh.com. Users can access to news and information, BNPB regulations, important dials, and TRC BPBD members on application. SUS test results showed that public users of 12 respondents average score is 68,95 and trained users of 3 respondents average score is 67,5. Analysis to both respondents group showed that the application is well-integrated, user friendly, and easy to understand.
PENGARUH KOMPETENSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOAH TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DI SDN 20 WATANG SAWITTO Nasaruddin, Nasaruddin
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Vol 1, No 2 (2018): SEPTEMBER
Publisher : STKIP Andi Matappa Pangkep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/dikdas.v1i2.245

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi kepemimpinan kepala sekolah, profesionalisme guru dan untuk mengetahui pengaruh kompetensi kepala sekolah terhadap peningkatan profesionalisme guru SDN 20 Watang Sawitto.Penelitian ini merupakan penelitian verifikatif dengan populasi penelitian adalah seluruh guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang sebanyak 20 orang, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data adalah analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan uji normalitas data, productmoment, analisis regresi linier dan uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) secara umum kompetensi kepemimpinan kepala masih SDN 20Watang Sawitto kategori cukup tinggi (55,00%), walaupun masih perlu untuk melakukan peningkatan kompetensi kepemimpinan kepala sekolah khususnya pada prakarsa yang tinggi dan hasrat melayani bahawahn sehingga kompetensi yang dimiliki semakin tinggi nantinya akan mempengaruhi terhadap peningkatan profesionalisme guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, (2) Guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang memiliki profesionalismeberada pada kategori cukup tinggi (55,00%),walaupun masih ada sebagain kecil masih ada guru yang meiiki profesionalisme yang rendah, dan (3) Ada pengaruh kompetensi kepemimpinan kepala sekolah terhadap peningkatan profesionalisme guru SDN 20 Watang Sawitto Kabupaten Pinrang, artinya semakin tinggi kompetensi kepemimpinan yang dimiliki oleh kepaa sekolah akan berpengaruh positif terhadap peningkatan profesinalisme.
Analisis Performansi Protokol Routing Vehicular Network Menggunakan Algoritma Ant Colony Jamak Sayuti, Muhammad; Adriman, Ramzi; Nasaruddin, Nasaruddin
JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Informatika Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.958 KB) | DOI: 10.26418/justin.v9i2.44273

Abstract

Pengembangan teknologi jaringan ad-hoc disebut Vehicular Ad-hoc Network (VANET).  VANET terbentuk dari kumpulan node yang menggunakan antarmuka nirkabel untuk dapat melakukan komunikasi antara satu node dengan node lainnya. Penelitian ini, membangun sebuah protokol routing dengan menggunakan algoritma Ant Colony yang diberi nama (ANTC), dimana akan dibandingkan dengan routing protokol Ad-Hoc On-Demand Distance Vector (AODV) untuk melihat performansi dari masing – masing routing protocol. Proses routing AODV dengan membentuk sebuah pergerakan dari satu node sumber ke node tujuan berdasarkan pada permintaan node sumber tersebut. Sedangkan proses routing ANTC, setiap node menyimpan memori yang berisi informasi pergerakan pada setiap node yang diketahuinya, informasi pergerakan akan diperbaharui secara berkala jika terjadi perubahan link. Parameter kinerja routing protokol yang diukur berupa Latency dan Througphut. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah routing protokol ANTC unggul pada nilai parameter Latency dengan nilai rata-rata 16,8 s  dan Througphut  dengan nilai rata-rata  87,758 Kbps.
POLALANTA DIVORCE PRACTICE OF BANGGAI ETHNIC SOCIETY IN BANGGAI DISTRIC BASED ON ISLAMIC LAW AND CONSTITUTIONAL LAW Mutalib, Adiyanto; Nasaruddin, Nasaruddin; Malarangan, Hilal
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 8 No 1 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v8i1.245

Abstract

This paper aims to describe The issue of divorce between Islamic law and constitutional law which is very distinction, one of argumentation in Islamic law; according to one opinion, divorce only needs to be witnessed, while in constitutional law, divorce must be tried in the Religion Courts. This provision is contained in Article 39 paragraph (1) of Law No.1 of 1974, Article 65 of Law No.3 of 2006, and Article 115 of the Compilation of Islamic Law, which stipulates that divorce can only be carried out in front of a Court session after the court concerned tried and failed to reconcile the two parties.
CHILDREN’S SOCIAL RELATIONSHIP OUTSIDE OF MARRIAGE BASED ON ISLAMIC LAW PERSPECTIVE IN POSO DISTRICT AT. Israel, Siti Fitriani; Nasaruddin, Nasaruddin; Adam, Adam
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 8 No 1 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v8i1.248

Abstract

This paper aims to describe children’s social relationship out of marriage based on Islamic law perspective in poso district. The reseach was qualitative approach with the case study. Equality and the difference about the children right protection out of wedlock is the similarity in Islamic law and constitutional law that children out of wedlock have rights from their parents, namely the rights of parental authority, the right to care for and education of children, the right to inherit, and the right to a family name, while the difference lies in the relationship Islamic law argues that children out of wedlock have a civil relationship with their mother and their mother's family, and Constitutional Law argues that children out of wedlock have a civil relationship with their mother and mother's family, and their biological father which can be proven by evidence according to applicable law.
Model Geoprocessing Untuk Otomatisasi Pemetaan Daerah Rawan Banjir Berbasis Geographic Information System Nizar Purnama; Nasaruddin Nasaruddin; Nizamuddin Nizamuddin
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.221 KB) | DOI: 10.26555/jiteki.v4i2.11488

Abstract

Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Kerusakan yang diakibatkan oleh bencana banjir menjadi permasalahan global untuk bisa mengurangi korban jiwa dan kerugian secara ekonomi. Pemetaan daerah rawan banjir merupakan salah satu solusi dalam mitigasi bencana banjir. Metode pemetaan daerah rawan banjir umumnya menggunakan pemetaan secara manual sehingga membutuhkan sumber daya yang besar seperti waktu pemetaan, biaya dan tidak efisien dalam pemutakhiran data. Selain itu, pemetaan dengan menggunakan Geographic Information System secara konvensional digunakan secara otomatisasi pemetaannya dengan hasil cepat dan efisien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan membuat model geoprocessing sebagai tool baru pada ArcGIS untuk pemetaan daerah rawan banjir secara otomatis dan mengevaluasi kinerja metode otomatisasi tersebut. Otomatisasi dilakukan dengan merangkai setiap tahapan pemetaan daerah rawan banjir secara konvensional menjadi sebuah tool yang menjalankan setiap tahapan hanya dalam sekali proses. Melalui penerapan model geoprocessing untuk otomatisasi pemetaan daerah rawan banjir maka didapatkan peningkatan kinerja yang lebih baik dibandingkan pembuatan peta daerah rawan banjir secara konvensional. Pemetaan daerah rawan banjir secara otomatis membutuhkan waktu rata-rata 2 menit 32 detik. Tool otomatisasi ini juga telah diuji menggunakan metode System Usability Scale dimana hasil yang didapatkan dengan nilai rata-rata 81,66 yang termasuk ke dalam kategori B (Excellent).
Pengaruh Link Relay Terhadap Kinerja Komunikasi Kooperatif Vehicle-to-Vehicle (V2V) ISNAN MUHARRAM; RAMZI ADRIMAN; NASARUDDIN NASARUDDIN
Jurnal Elkomika Vol 10, No 1 (2022): ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektr
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i1.90

Abstract

ABSTRAKKebutuhan komunikasi bergerak saat ini sangat tinggi, Vehicular Ad-hoc Network (VANET) merupakan metode teknologi telekomunikasi untuk komunikasi bergerak pada kendaraan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan metode terbaik dari komunikasi bergerak pada kendaraan dengan mempertimbangkan pengaruh Kecepatan kendaraan dan fading terhadap kinerja jaringan. Metode yang digunakan pada paper ini menggunakan jaringan single-relay yang disimulasikan menggunakan software MATLAB. Parameter kinerjanya adalah Bit Error Rate (BER) dan throughput untuk jaringan sistem komunikasi kooperatif Vehicle to Vehicle (V2V) dengan kondisi link relay Line of Sight (LOS) dan Non Line of Sight (NLOS). Kemudian, modulasi 16-QAM, 32-QAM dan 64-QAM digunakan untuk menguji parameter tersebut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kinerja sistem komunikasi kooperatif V2V dengan modulasi 16-QAM lebih baik dibandingkan 32-QAM dan 64-QAM untuk kondisi LOS dan NLOS. Sehingga usulan penelitian ini dapat menjadi solusi untuk perkembangan sistem komunikasi kooperatif V2V.Kata kunci: VANET, V2V, Link relay, Bit Error Rate (BER), Throughput. ABSTRACTThe need for mobile communication is currently very high; vehicular Ad-hoc Network (VANET) is the telecommunications technology method for mobile communication in vehicles. This research was conducted to obtain the best mobile communication method in vehicles by considering the effect of vehicle speed and fading on network performance. The method used in this paper uses a single-relay network which is simulated using MATLAB software. The performance parameters are Bit Error Rate (BER) and Throughput for the Vehicle to Vehicle (V2V) cooperative communication system network with Line of Sight (LOS) and Non-Line of Sight (NLOS) link relay conditions. Then, 16-QAM, 32-QAM, and 64-QAM modulations were used to test these parameters. The simulation results show that the performance of the V2V cooperative communication system with 16-QAM modulation is better than 32-QAM and 64-QAM for LOS and NLOS conditions so that this research proposal can be a solution for the development of a V2V cooperative communication system.Keywords: VANET, V2V, link relay, Bit Error Rate (BER), Throughput.