Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Physico-Chemical Properties of Semi Refined Carrageenan (SRC) Kappaphycus alvarezii from Karimun, Riau Islands, Indonesia Aidil Fadli Ilhamdy; Jumsurizal Jumsurizal; Wan Kirana Shabilla; Ginanjar Pratama
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v9i1.7079

Abstract

Carrageenan is a non-fish fishery product derived from the extraction of red seaweed (Rhodophyceae) Kappaphycus alvarezii. It is generally used in the field of cosmetics industry, textiles, food, pharmaceutical, stabilizer and gel formation. The objective of this study was to determine the physico-chemical properties of semi refined carrageenan (SRC) on red seaweed (Kappaphycus alvarezii). The research phase included the preparation of raw materials for Kappaphycus alvarezii and making SRC, then followed by physico-chemical analysis, yield, moisture content, ash content, acid insoluble ash content, gel strength, viscosity, melting point, and cumulative point. The Physico-chemical SRC observations were yields of 24.80%, the water content of 19.20%, ash content of 16.34%, insoluble ash content in acid 0.31, the strength of gel 376.46 g/cm2, viscosity 139.47 cP, melting point 55.700C, graduation point 380C.
Karakteristik Kimia dan Sensori Ikan Tongkol Asap Asal Pulau Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas Aidil Fadli Ilhamdy; Ismael Marasabessy; R. Marwita Sari Putri; Lily Viruly; Yulia Oktavia; Ersti Yulika Sari; Jumsurizal Jumsurizal; Tetty Tetty; Ginanjar Pratama
Jurnal FishtecH Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v11i1.16285

Abstract

The Anambas Islands have many unique traditional products derived from marine products. One of the famous traditional products is smoked tuna. This study aims to determine the chemical characteristics of smoked tuna processed by smoked fish craftsmen on Jemaja Island, Anambas Islands Regency. This research was divided into three stages, identifying the type of raw materials used, sensory analysis, and proximate analysis. The raw material for smoked tuna is known to come from two types of fish, namely Auxis thazard and Thunnus tonggol. The sensory analysis results with the parameters of appearance, aroma, taste, and texture of smoked tuna from the two raw materials were not significantly different for all parameters. These results are the same as the proximate analysis values which consist of testing the water, ash, fat, protein, and carbohydrate content. Based on the overall results of smoked tuna made from Auxis thazard and Thunnus tonggol it is still by the applicable SNI 2725:2013, except moisture content.
Gerakan Ketahanan Pangan melalui Budidaya Ikan dalam Ember dalam Menghadapi Pandemik Covid-19 di Desa Kareo, Kabupaten Serang Muh. Herjayanto; Aris Munandar; Ginanjar Pratama; Mas Bayu Syamsunarno; Rini Yanuarti; Aidil Fadli Ilhamdy; Itok Dwi Kurniawan
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.43968

Abstract

Desa Kareo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jawilan,. Kabupaten Serang, Banten. Mayoritas penduduk Desa Kareo merupakan pedagang, petani tradisional dan buruh harian lepas. Covid-19 menyebabkan dampak yang signifikan pada sektor perekonomian dan ketahanan pangan. Hal itu terlihat dari banyaknya para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja. Salah satu solusi untuk menghadapi pandemik Covid-19 dalam sektor ketahanan pangan adalah kegiatan budidaya ikan dalam ember. Kegiatan ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi selama pandemi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara membudidayakan ikan dalam ember sebagai gerakan ketahanan pangan keluarga. Pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahap persiapan (koordinasi dengan Ketua RT), penyuluhan (survei dan evaluasi pengetahuan masyarakat tentang budikdamber), pelatihan budidaya, aplikasi/praktik langsung yang dilakukan oleh masyarakat, dan yang terakhir adalah monitoring-evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang cara budidaya ikan dalam ember. Selain itu, sebanyak 80% warga yang memelihara ikan berhasil dalam mengaplikasikan kegiatan budidaya dalam ember ini.
Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik sebagai Upaya Rehabilitasi Pesisir di Desa Malangrapat, Kabupaten Bintan Ginanjar Pratama; Itok Dwi Kurniawan; Aidil Fadli Ilhamdy
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i1.41228

Abstract

Title: Domestic Waste Pollution Control as Coastal Rehabilitation Efforts in Malangrapat Village, Bintan RegencyMalangrapat Village is one of the tourism destinations in the Bintan Regency area. The tourists who come every year makes the area experience a decrease in the quality of the environment due to domestic waste disposal. This can be seen from the amount of waste, and the reduction in fishing catches. The initial effort in preserving the coastal environment was the socialization of domestic waste control in the area. The role of the community to protect the tourism area in Malangrapat Village was very influential, considering that most of the people work as fishermen. The objective of this study was to educate the fishing community so that they know how to control the pollution of domestic waste. The stages of this study were the preparatory (coordination with the Head Village), a field study (a survey of domestic waste on the coast and survey of community knowledge about domestic waste), and the last was socialization-evaluation (the socialization about controlling domestic waste pollution and evaluation of water quality test). The results obtained from this study are increased public understanding of how to control domestic waste pollution in the area.
Aktivitas Antioksidan dan Stabilitas Fisik Sediaan Body Scrub Bubur Rumput Laut Turbinaria decurrens dan Kencur (Kaempferia galanga): Antioxidant Activity and Physical Stability of Turbinaria decurrens and Kencur (Kaempferia galanga) Seaweed Porridge Body Scrub Preparations Rini Yanuarti; Dwi Citra Septiana; Nurfitriyana Nurfitriyana; Ginanjar Pratama; Sakinah Haryati; Itok Dwi Kurniawan; Dwi Kurnia Putri
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 25 No 3 (2022): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 25(3)
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v25i3.41669

Abstract

Rumput laut Turbinaria decurrens diproduksi masih dalam bentuk kering dan bentuk intermediet. Salah satu cara untuk meningkatkan pengembangannya yaitu diolah menjadi sediaan kosmetik. Selain rumput laut, bahan alam yang dapat digunakan untuk sediaan kosmetik lainnya yaitu kencur (Kaempferia galanga). Tujuan penelitian ini adalah menentukan kombinasi bubur rumput laut T. decurrens dan kencur terbaik sebagai sediaan body scrub berdasarkan hasil aktivitas antioksidan serta stabilitas fisiknya. Penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan konsentrasi rumput laut T. decurrens dan kencur dengan perbandingan 1:1 (Krim RK1), 1:2 (Krim RK2), dan 2:1 (Krim RK3) dan tanpa penambahan rumput laut dan kencur (Krim RK0). Analisis yang dilakukan mencakup fitokimia, antioksidan, stabilitas sediaan krim dan tipe emulsi. Bubur rumput laut T. decurrens mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan fenol hidrokuinon, sedangkan serbuk kencur mengandung senyawa alkaloid, dan flavonoid. Bubur rumput laut T. decurrens memiliki aktivitas antioksidan sedang (IC50 119,36 µg/mL), sedangkan serbuk kencur memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah (IC50 569,66 µg/mL). Hasil tersebut berbeda dengan aktivitas antioksidan pada sediaan krim body scrub yang mendapatkan aktivitas antioksidan sangat kuat. Nilai IC50 pada formulasi krim RK1, RK2 dan RK3 berturut-turut adalah 1,60±0,12 µg/mL; 1,24±0,15 µg/mL dan 2,49±0,05 µg/mL. Hasil stabilitas sediaan menunjukan krim body scrub memiliki pH seimbang (6,3–7,33) dan aman untuk kulit, Berdasarkan hasil pengujian didapatkan formulasi krim RK2 yang merupakan formulasi sediaan krim terbaik, dilihat dari hasil antioksidan dan stabilitas fisik sediaan krim