White oyster mushroom is a very superior food commodity. However, the problem faced is that the temperature and humidity in the lowlands are very unstable and tend to be hot. To get optimal results, oyster mushroom growth requires room temperatures in the range of 26 to 30 ˚C, room humidity in the range 80% to 90% RH and soil humidity in the range 80 to 100% RH. To maintain and monitor this condition, we need a Monitoring System and Room Temperature and Humidity Automatic Control in white Oyster Mushroom Cultivation Based on the Internet of Things. The system designed regulates temperature, room humidity and soil humidity in real time and displays the data on a LCD in the mushroom cultivation room and send the data to a laptop or a smartphone of the cultivator. A DHT-11 sensor is used to detect room temperature and air humidity, and a soil moisture sensor is used with a probe that is planted into the soil to detect the soil moisture in the cultivation room. Sprayer or mist maker is used as an air conditioner, lamp and fan are used as a temperature and humidity stabilizer for the room and soil. An Arduino Uno with ATmega328P microcontroller is used as a component that controls the whole system. From the test results it is known that the system works properly to maintain the temperature in the range 26˚ - 30˚ C and humidity in the range 80% - 90% RH.Jamur tiram putih merupakan salah satu komoditi pangan yang sangat unggul. Permasalahan yang dihadapi adalah suhu dan kelembaban di dataran rendah sangat tidak stabil dan cenderung panas. Untuk mendapatkan hasil yang optimal pertumbuhan jamur tiram memerlukan suhu pada range 26˚ - 30˚ C, kelembaban udara berada pada range 80% - 90% RH dan kelembaban tanah pada range 80 – 100% RH. Untuk menjaga dan memonitor keadaan tersebut dibutuhkan sebuah Sistem Monitoring Serta Kendali Otomatis Suhu dan Kelembaban Ruangan pada Budidaya Jamur Tiram Putih Berbasis Internet of Things. Sistem yang dibuat dapat mengatur suhu, kelembaban ruangan dan kelembaban tanah secara real time dan menampilkan data tersebut pada sebuah LCD di ruang budidaya jamur dan pada laptop atau smartphone pembudidaya. Sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban ruangan digunakan sensor DHT-11, sedangkan untuk mendeteksi kelembaban tanah digunakan sensor kelembaban tanah. Sprayer digunakan sebagai pendingin ruangan, lampu dan kipas angin digunakan sebagai penstabil suhu dan kelembaban ruangan dan tanah. Sebagai komponen pengatur kerja sistem secara keseluruhan digunakan Arduino Uno dengan mikrokontroler ATmega328P. Dari hasil pengujian diketahui bahwa sistem dapat berfungsi dengan baik menjaga suhu di daerah range 26˚ - 30˚ C, kelembaban ruangan dalam range 80% - 90% RH.