Putiri B. Katili
Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Motivasi, Pengembangan Karir, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modelling Audra Bianca; Putiri B. Katili; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 2 No. 3 November 2014
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.446 KB)

Abstract

Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu pada tenaga kerja seperti dalam hal penguasan teknologi baru, waktu yang lebih ketat, perubahan tuntutan terhadap hasil kerja serta perubahan dalam peraturan kerja dan lain lain dapat menimbulkan suatu situasi yang menekan tenaga kerja yang bersangkutan. Kesuksesan suatu perusahaan berbanding lurus dengan seberapa bagus performa karyawanyang bekerja didalamnya. Untuk memperoleh karyawan yang loyal terhadap perusahaan perlu usaha dari perusahaan dalam memenuhi kebutuhan karyawannya. Agar perusahaan dapat mengetahui strategi yang tepat untuk mencetak performa karyawan yang baik, perusahaan harus mengetahui kepuasan kerja karyawannya, salah satunya melalui motivasi dan pengembangan karirnya. Maka dari itu dibutuhkan analisa mengenai pengaruh motivasi, pengembangan karir, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyaan. Structural equation modeling merupakan suatu teknik analisis faktor dan analisis lintasan dari model persamaan struktural. Dalam penelitian ini, SEM digunakan untuk menganalisa pengaruh antara motivasi, pengembangan karir, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Secara teoritis terdapat hubungan dianatara masing-masing variabel ini. Adapun penelitian ini menggunakan software LISREL versi 8.8 dengan estimasi maximum likelihood dan confirmatory factor analisis. Hasil yang didapat dari nilai t-value semua menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dari masing-masing varibel yang diukur. Setelah dilakukan modifikasi syntax, maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan baik dalam hubungan antara motivasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja dengan nilai muatan faktor standar 0.53 dan 0.3,motivasi dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan dengan nilai muatan faktor standar 0.24 dan 0.56, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan nilai muatan faktor standar 0.31.
Pengaruh Human Capital terhadap Corporate Performance (Studi Kasus: Departemen Statistik BANK INDONESIA) Arfan Tri Putra; Putiri B. Katili; Shanti Kirana Anggraeni
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.648 KB)

Abstract

Sebagai sebuah perusahaan atau corporate, perbankan tidak seperti pabrik atau perusahaan lainnya yang memiliki banyak asset, sementara perbankan yang bergerak di bidang jasa hanya memiliki beberapa asset dan salah satunya adalah sumber daya manusia, sumber daya manusia dalam perbankan memiliki peranan yang sangat penting apalagi pada Bank Sentral seperti BI asset sumber daya manusia bisa menjadi sebuah asset yang memegang peranan penting, demi menjalankan tugas sebagai Bank Indonesia dan mempengaruhi sukses atau tidaknya visi dan misi dari Bank Indonesia, oleh karena itu sumber daya manusia menjadi sebuah asset yang tak ternilai, salah satu unsur penting dalam pembicaraan sumber daya manusia sekarang adalah tentang intellectual capital. Intellectual capital ada dua hal, salah satunya adalah human capital. Human capital adalah pegawai yang berkompetensi, bernilai, sikap positif, motivasi tinggi, dan jujur. Maka dari itu dibutuhkan analisa mengenai pengaruh antara human capital ini terhadap corporate performance. Adapun penelitian ini menggunakan software metode SEM. Hasil yang didapat semua menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan selain dari pengaruh antara workgroup effectiveness terhadap corporate performance yang menghasilkan variance negative. Setelah dilakukan modifikasi syntax, maka didapatkan kesimpulan bahwa workgroup effectiveness memiliki pengaruh yang paling kuat jika dibandingkan dengan variabel lainnya dengan nilai muatan faktor standar sebesar 0,21 dan individual capability sebagai variabel dengan pengaruh yang paling lemah terhadap corporate performance ditunjukkan dengan nilai muatan faktor standar sebesar 0,10.
Pengaruh Dimensi Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening Dengan Metode Structural Equation Modelling (SEM) Fesa Rakafathia; Putiri B. Katili; Sirajuddin Sirajuddin
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.627 KB)

Abstract

Pola hubungan yang terjadi antara kualitas layanan dan kepuasan adalah positif, dimana kenaikan kualitas layanan akan mampu mempengaruhi kenaikan kepuasan pelanggan menurut (Supranto, 1997) dalam Elbany (2009). Para peneliti berpendapat bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan menghasilkan loyalitas pelanggan menurut (Chang et al., 2009) dalam Siddiqi (2011). PT. X merupakan perusahaan pelayanan jasa yang menjual kebutuhan sembako, aneka roti dan kue, bahan-bahan kue, serta aneka plastik atau perlengkapan/peralatan kue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan di PT.X dan mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan di PT.X. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di PT.X dengan jumlah sampel 115. Untuk mengetahui kepuasan pelanggan PT.X digunakan pendekatan dimensi SERVQUAL (Reliability, Responsiveness, Assurance, Tangible dan Emphaty) dan menghasilkan loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode SEM (Structural Equation Modelling )yang diolah menggunakan perangkat lunak komputer LISREL 8.70. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa reliability terhadap kepuasan pelanggan memberikan pengaruh sebesar 0.07. Responsiveness terhadap kepuasan pelanggan memberikan pengaruh sebesar 0.95. Assurance tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan sebesar -0.01. Tangible tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan sebesar -0.21. Emphaty terhadap kepuasan pelanggan memberikan pengaruh sebesar 0.28. Dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan memberikan pengaruh sebesar 0.38.
Analisis Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Dengan Menggunakan Metode Workforce Scorecard (Studi Kasus di PT. XYZ) Tubagus Arief Rahmatullah; Putiri B. Katili; Sirajuddin Sirajuddin
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 3 No. 1 Maret 2015
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri menufaktur yaitu mengelola baja slab dari perusahaan baja terbesar menjadi baja profil dan baja tulangan. Permasalahan di PT XYZ adalah terdapat tenaga kerja yang belum menjalankan pekerjaannya sesuai dengan prosedur Standard Operating Procedure (SOP) yang ada di perusahaan. Hal ini menjadi perhatian besar bagi pihak manajemen dalam mengatasi permasalahan tenaga kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengatasi kendala dan kebutuhan tenaga kerja yang ada di Divisi SDM dan Divisi Produksi PT. XYZ. Karena setelah melakukan observasi di PT.XYZ diketahui pada Divisi SDM dan Produksi menggunakan tenaga kerja belum maksimal. Tahap awal dalam merancang workforce scorecard adalah merumuskan strategi dengan menggunakan analisa SWOT. Hal ini guna mengambil peluang dan memanfaatkan kekuatan perusahaan meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman dari pesaingnya. Kemudian dilakukan perancangan balanced scorecard untuk mendapatkan tujuan strategis, tolak ukur, dan target yang dijabarkan dari visi, misi, dan strategi perusahaan kedalam empat perspektif perusahaan. Kemudiam membuat peta strategi dari empat perspektif tersebut. Setelah peta strategi didapat maka pihak manajemen menerjemahkan empat elemen kerja pada workforce scorecard guna mengetahui kendala dan kebutuhan tenaga kerja pada PT. XYZ. Hasil analisa SDM PT.XYZ dengam metode workforce scorecard diperoleh sebesar 25% untuk perspektif workforce competence dan workforce mind-set and culture. Maka kedua elemen tersebut di prioritaskan dalam meningkatkan kinerja SDM.