Pemerintah telah berkomitmen untuk ikut serta dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK), termasuk dalam lingkungan instansi pemerintah. Setiap instansi dihimbau untuk mengguakan perangkat TIK secara efisien dan ramah lingkungan (Green ICT). Keikutsertaan sektor pemerintahan dalam menerapkan budaya green ICT diharapkan dapat memberikah pengaruh pada sektor lain yang menggunakan TIK. Penelitian ini dilakukan pada instansi Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan BPS Propinsi D.I. Yogyakarta dalam penerapan green ICT. Pengukuran kesiapan Green ICT dilakukan dengan menggunakan framework Green ICT Readiness (G-Readiness). Framework G-Readiness digunakan untuk mengukur kesiapan suatu organisasi dalam penerapan green ICT. Framework ini terdiri dari lima komponen yaitu attitude, policy, practice, technology, dan governance. Penelitian ini menggunakan adopsi model G-Readiness yang sesuai untuk lingkungan pemerintahan. Populasi yang digunakan adalah pegawai BPS dilingkungan BPS se-Propinsi D.I. Yogyakarta. Dari 243 pegawai, sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel dengan probability sampling secara Stratified Random Sampling pada dua strata. Pengambilan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden. Pengujian model dilakukan dengan Structural Equation Model (SEM) menggunakan aplikasi SmartPLS versi 3.0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa semua komponen G-Readiness berada pada skala 3 (cukup siap). Komponen attitude memiliki nilai 3,55, policy 3,91, practice 3,52, technology 3,69, dan governance 3,36.