Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJI EKPERIMENTAL PERFORMA TUNGKU PEREBUSAN DENGAN MEDIA PEMIJAR DARI BATU KALI Jatmiko Edi Siswanto; Adjar Pratoto
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media pemijar didalam tungku dapat menaikkan efisiensi pembakaran, namun belum diidentifikasi variabel-variabel dan pengaruhnya terhadap efisiensi pembakaran.Pada analisa ini setelah mengidentifikasikan variabel-variabel dan pengaruhnya maka dapat diketahui potensi penghematan pemakaian bahan bakar dan kenaikan efesiensi tungku. Pada eksperimen ini juga dilakukan perbandingan penggunakan media pemijar batu-kali yang akan dibandingkan dengan pembakaran non-media. Eksperimen ini dilakukan dengan dua tahapan pembakaran.yaitu tahapan percobaan pertama dilakukan pembakaran awal selama 20 menit tanpa beban dengan kondisi pompa dihidupkan dan burner dinyalakan.Tahapan berikutnya dimulai setelah jeda selama 10 menit dalam kondisi pompa dan burner dimatikan dan dilanjutkan dengan pembakaran tahap akhir dengan beban dipasang, pompa dihidupkan dan burner dinyalakan sampai temperatur air mencapai 900C.kondisi ini dipakai untuk memanaskan air sebanyak 4000 ml.          Hasil eksperimen menunjukan temperatur awal pada pembakaran akhir dengan memakai media berpori (batu kali) sebesar 275 0C dan pembakaran non-media sebesar 1550C. Total pemakaian bahan bakar dari eksperimenl awal dan akhir untuk pembakaran menggunakan media pemijar batu-kali dapat menghemat kerosin sebesar 60 ml (28,6%). Efisiensi pembakaran pada media berpori (batu-kali 1,5”) senilai 14,7%, sedangkan pada non-media sebesar 10%. Dari data ini diperoleh peningkatan efisiensi pada media berpori 4,7% dibanding dengan non-media.
MOISTURE ABSORPTION AND FTIR CHARACTERISTIC OF TAPIOCA STARCH BIOCOMPOSITE REINFORCED DRAGON FRUIT ROOT FIBER (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) Mochamad Asrofi; Hairul Abral; Anwar Kasim; Adjar Pratoto; Melbi Mahardika
Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 3 No 1 (2018): SPEKTRA: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Volume 3 Issue 1, April 2018
Publisher : Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.715 KB) | DOI: 10.21009/SPEKTRA.031.01

Abstract

Abstrak Biokomposit dari pati tapioka dan serat akar buah naga telah berhasil dibuat. Sebanyak 0, 2, 4, dan 6% serat (dari berat kering pati) digunakan sebagai penguat biokomposit. Fabrikasi biokomposit menggunakan metode solution casting. Pengujian serapan uap air digunakan untuk mengetahui persentase penyerapan uap air. Gugus fungsi dari biokomposit ditentukan dengan karakterisasi FTIR (Fourier Transform Infra-Red). Persentase penyerapan uap air menunjukkan bahwa, film pati tapioka mempunyai serapan uap 21,7%. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan film tapioka ditambah serat. Fenomena ini didukung dengan analisis FTIR pada gugus serapan air sekitar wavenumber 1647 cm-1. Pada daerah tersebut terlihat bahwa, film pati tapioka memiliki absorban yang tinggi dibandingkan film pati tapioka ditambah serat. Kata-kata kunci: biokomposit, pati tapioka, serat akar buah naga, FTIR, serapan uap air. Abstract Tapioca starch biocomposites reinforced dragon fruit root fiber was successfully produced. As much 0, 2, 4 and 6% fiber fractions (from dry starch weight basis) were used as reinforcement in biocomposites. The fabrication of biocomposites was solution casting method. Moisture absorption testing was used to know the percentage of moisture absorption. The functional group of biocomposites was determined by FTIR (Fourier Transform Infra-Red) characterization. The moisture absorption percentage of tapioca starch film was 21,7%. This result was higher than fiber-reinforced biocomposites film. This phenomenon was supported by FTIR analysis on functional group (water absorption band) at wavenumber 1647 cm-1. In this wavenumber, tapioca starch film has higher absorbance than fiber-reinforced biocomposites film. Keywords: biocomposites, tapioca starch, dragon fruit root fiber, FTIR and moisture absorption.
Analisis Kinerja Pengering Surya Photovoltaic Thermal (PV/T) pada Kondisi Tanpa Beban Een Tonadi; Adjar Pratoto
METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.4 KB) | DOI: 10.25077/metal.3.2.59-67.2019

Abstract

The present paper is concerned with experimental study of thermal performance of a Photovoltaic/Thermal (PV/T) tray dryer. The PV/T tray dryer considered consistes of a solar cell module of 100 WP integrated with a cabinet dryer. The cabinet dryer is covered with tranparent UV plastics allowing direct heating from solar radiation The ccoling air of the solar cell is used as drying medium and circulated by solar cell powered DC fans. The experiment was performed under no load condition at different weather conditions, i.e on a cloudy day and a clear day. During the experiment, the daily average solar radiation and ambient temperature are respctively 324,7 W/m2 and 26,5oC (cloudy day) and 727 W/m2 and 27,9oC (clear day). The maximum air temperatures attained in the dryer chamber are 34,4oC (cloudy day) and 40,5 oC (clear day). There is air temperature variation among the trays, however the variation is insignificant, only at the order of 1-3oC.
Rancang Bangun Tungku Gasifikasi Tipe Counter-Flow dengan Bahan Bakar Biomassa Municipal Solid Waste (MSW) Dendi Adi Saputra; Adjar Pratoto; Andoni Prayogi
METAL: Jurnal Sistem Mekanik dan Termal Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Sistem Mekanik dan Termal (METAL)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1007.801 KB) | DOI: 10.25077/metal.1.2.70-76.2017

Abstract

This research discusses about designing of counter-flow type gasification stove utilizing biomass municipal solid waste (MSW). The first step of the research process is to formulate the design concept of the gasification stove using the MSW collected in Padang city. The results of the design concept formulation are used to obtain the detail design parameters which is used as the reference for manufacturing the stove. The main designing parameters of the gasification stove are the diameter and the height of the stove. The technical drawing is made according to the designing parameters obtained from the design concept formulation. Base on the technical drawing, the counter-flow type biomass gasification stove was built. The obtained results show that for a large value of updraft air and a small value of downdraft air, the operating time of the stove is long. This condition is obtained in the case of standard air and fuel ratio (AFR<1.5). This results show that the gasification stove efficiency is better in comparison with the conventional one.
Analisis Eksergi Pada Pembangkit Listrik yang Memanfaatkan Panas Buangan Di PT Semen Padang Nadry Heroza; Adjar Pratoto
TEKNIK In Press
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v43i2.37333

Abstract

Analisis eksergi pembangkit listrik yang memanfaatkan panas buang di PT. Semen Padang dilakukan untuk mengidentifikasi keandalan pembangkit baik secara keseluruhan sistem ataupun masing-masing komponen yang dapat digunakan sebagai landasan untuk pengoptimalan pemanfatan panas buang serta pengoptimalan pengoperasian pembangkit agar lebih efisien seiring bertambahnya umur pemakaian. Aliran eksergi dan efisiensi eksergi dihitung untuk setiap komponen yang kemudian digunakan untuk menghitung seberapa besar eksergi yang termusnahkan pada masing masing komponen. Perhitungan juga dilakukan terhadap sistem pada saat commissioning agar didapatkan seberapa besar perubahan efisiensi eksergi sejak sistem ini beroperasi. Komponen pembangkit ini meliputi SP boiler, AQC boiler, turbin, kondenser, Pompa kondensat, Flasher, Boiler feed pump dan economizer. AQC boiler adalah komponen yang memiliki nilai eksergi yang termusnahkan paling besar yaitu sebesar 4405.34 kW atau 32.98% dari total eksergi yang dimusnahkan dalam sistem secara keseluruhan Sedangkan pompa kondensat adalah komponen yang memiliki nilai eksergi yang termusnahkan paling kecil 18.94 kW (0.14%). Efisiensi sistem pada Januari 2012 adalah 62.60% dan mengalami penurunan di Desember 2019 menjadi 53.04% yang mana terjadi penurunan efisiensi eksergi sistem secara keseluruhan sebesar 9.56% dalam waktu 7 tahun operasi.
PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA KERUPUK UBI MELALUI KERJASAMA SINERGIS INDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KAMANG MAGEK DAN KECAMATAN BASO, KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT Dendi Adi Saputra; Adjar Pratoto; Ismet Hari Mulyadi
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v2n2.p96-102

Abstract

Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki produk unggulan berupa kerupuk ubi (singkong), baik untuk konsumsi lokal maupun sebagai oleh-oleh khas Sumatera Barat. Sebagian besar usaha kerupuk ubi merupakan industri rumah tangga (IRT). IRT Karya Muda (mitra 1) telah memiliki jaringan pemasaran yang baik dan telah memiliki label tersendiri, namun seringkali pasokan dari IRT pengolah kerupuk ubi tidak selalu kontinu dan jumlah pesanan sering tidak dapat terpenuhi. IRT Yelmi (mitra 2) merupakan salah satu pengolah kerupuk ubi. Pengolahannya menggunakan perangkat manual. Untuk itu, pada tahun 2015 melalui kegiatan hibah Ipteks bagi Masyarakat DIKTI dilakukan implementasi model peningkatan Produktivitas melalui kerjasama sinergis. Secara khusus, prinsip pengembangan model ini adalah membantu IRT Yelmi untuk meningkatkan lagi kapasitas produksi melalui introduksi teknologi mesin roll press dan cetakan mekanis. IRT Karya Muda akan berbagi resep khusus (ingredients) sesuai dengan ciri khas produknya ke IRT Yelmi. Selanjutnya IRT Yelmi akan memasok kerupuk ubi ke IRT Karya Muda. Dengan kerjasama ini, mitra 2 akan mendapatkan peningkatan pendapatan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan kapasitas produksi dan peningkatan standar mutu kerupuk ubi dan mitra 1 akan mendapatkan pasokan produk yang stabil, yang pada gilirannya juga akan meningkatkan pendapatannya.
KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN TITIK LELEH CAMPURAN PARAFFIN WAX – SOY WAX Is Prima Nanda; Adjar Pratoto; Jody Yudha Pratama
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.371 KB)

Abstract

Industri pengecoran logam terdapat banyak di Indonesia, beserta produk yang dihasilkan beragam seperti kembang loyang, komponen berbentuk rumit serta dimensi yang kecil. Salah satu industri pengecoran yang berada di Sungai Puar, Sumatera Barat dengan jenis Investment Casting. Pada industri cor Sungai Puar ini melakukan pengecoran kuningan dengan hasil produk cetakan kembang loyang dan masih banyak lainnya dengan menggunakan pola lilin berbahan lilin lebah, akan tetapi jika lilin lebah ini terkadang terhenti produksinya sehingga terganggu produksi pengecoran di Sungai Puar ini maka dari itu diperlukan penelitian penggunaan lilin kedelai sebagai pengganti alternatif saat lilin lebah terhenti produksinya. Pada penelitian ini mendapatkan sifat mekanik dan titik leleh  campuran lilin paraffin dan lilin kedelai yang akan di uji adalah lilin kedelai dengan presentase 0% , 15% , 25% , 35% dalam campuran lilin paraffin dan lilin kedelai, sifat mekanik yang didapatkan dengan pengujian tarik menggunakan uji tarik mini serta mendapatkan titik leleh dengan pengujian titik leleh menggunakan termokopel tipe K. Pengujian dilakukan dengan 3 spesimen tiap variasi sampel. Hasil pengolahan data didapatkan bahwa pada setiap penambahan lilin kedelai pada campuran lilin maka nilai kekuatan tarik , modulus eleastisitas serta titik leleh akan mengalami penurunan, nilai kekuatan tarik, modulus eleastisitas serta titik leleh yang tertinggi pada variasi sampel paraffin wax 100% dengan nilai kekuatan tarik 0,85 MPa, modulus elastisitas 71,16 MPa dan titik leleh sebesar 54,9 oC dan nilai kekuatan tarik , modulus elastisitas serta titik leleh yang terendah pada variasi sampel paraffin wax 65% dan soy wax 35% dengan nilai kekuatan tarik 0,334 MPa, modulus elastisitas 45,33 MPa dan titik leleh sebesar 51,7 oC.
PENGARUH DEGASSER DAN SERBUK SLAGER TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MAKRO – MIKRO PADUAN ALUMINIUM SILIKON – TEMBAGA (Al7Si–Cu) MENGGUNAKAN SAND CASTING Is Prima Nanda; Adjar Pratoto; Wulan Herma Sari
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.28 KB)

Abstract

Penggunaan aluminium pada industri otomotif menjadi pilihan terbaik dalam memproduksi suku cadang seperti piston, blok silinder, karburator, crankcase, dan cylinder head. AlSi merupakan paduan aluminium silikon digunakan untuk pembuatan piston dikarenakan meningkatkan nilai kekuatan, thermal stress yang baik, serta tahan terhadap korosi. Penambahan unsur tembaga dapat meningkatkan sifat mekanik, dengan dilakukan proses pengecoran logam. Logam hasil coran yang baik dilihat dari kualitas produk yang dihasilkan, ditinjau dari penyebaran cacat dan sifat mekanisnya. Namun, beberapa kali dijumpai adanya cacat pada hasil coran, seperti porositas, penyusutan, dan inklusi. Dilakukan rekayasa untuk mengurangi cacat pengecoran paduan Al7Si-Cu dengan memberikan variasi degasser dan serbuk fluks. Unsur tembaga 4% dan 6% akan dilakukan penambahan 5 variasi, yaitu tanpa variasi, 4% degasser dan 2% serbuk slager, 6% degasser 1% slager, 8% degasser, dan 3% serbuk slager. Logam dileburkan menggunakan tungku Nabertherm dengan temperatur 11000. Hasil penelitian menunjukkan degasser dan serbuk slager dapat menurunkan penyebaran cacat pengecoran. Penyebaran cacat terbanyak pada komposisi tembaga 6% tanpa variasi yaitu 5064 dalam 1600 mm2 dengan area 6,928% dan penyebaran cacat sedikit pada tembaga 4% dengan variasi 4% degasser dan 2% serbuk slager yaitu 1728 dalam 1600 mm2 dengan area 1,651%. Berbanding terbalik dengan nilai kekerasan, dimana kekerasan tertinggi pada penambahan 6% tembaga variasi 4% degasser 2% serbuk slager sebesar 151 HV dan kekerasan terendah pada tembaga 4% tanpa variasi 103,74 HV. Pada logam Al7Si-Cu, terbentuk 2 fasa dominan  α–al (ferrite) dan fasa eutectic. Penambahan unsur tembaga membentuk presipitat Al2Cu.
Reduction of specific energy consumption (SEC) in cement factories through FMEA and energy management Ridwan Muktar; Adjar Pratoto
Jurnal Teknika Vol 19, No 1 (2023): Available Online in June 2023
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v19i1.20225

Abstract

The cement industry is one of the energy-intensive industries with energy costs reaching 35% - 50% of the total production costs. The main energy sources in cement plants are coal and electricity. Energy use performance can be seen from the specific energy consumption (SEC) of the factory concerned. This paper discusses the possibility of decreasing SEC in a cement production unit with a capacity of 7800 tons per day. The plant operates using a dry process with a calciner and a 4-stage cyclone preheater. The study focuses on three process lines, namely the raw mill process, the kiln & coal mill process, and the finish mill process. The results of the energy audit showed that the performance of the raw mill process line is still close to the design price. Meanwhile, for the kiln & coal mill process line and the finish mill process line, the performance is below the design price. The Failure Mode Effect Analysis (FMEA) method is used to analyze the causes of the high SEC value of each process series. Based on the results of the FMEA, recommendations are given to reduce SEC, and the potential for SEC reduction is estimated at 14.93 kWh/ton of cement.