Andiwi Meifilina
Universitas Islam Balitar Blitar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI STRATEGI BAPPARDA (BADAN PROMOSI DAN PARIWISATA DAERAH) KABUPATEN BLITAR PADA PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM MENGUATKAN BRAND IMAGE PARIWISATA DAERAH Andiwi Meifilina
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.341 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v11i1.2350

Abstract

BAPPARDA Blitar Regency as the Regional Tourism Promotion Board of Blitar Regency made a breakthrough by utilizing Instagram social media to strengthen the regional tourism brand image and can increase the number of local tourist visits in Blitar Regency through Instagram social media. This type of qualitative research.The theory used is the theory of new media. New Media Theory is a theory developed by Pierre Levy, which is a theory that discusses the development of media from conventional to digital modern era. The object of this research is the implementation of BAPPARDA on the use of social media Instagram in strengthening the brand image of regional tourism. Data analysis techniques are carried out continuously, along with data collection and then continue after data collection is complete. The results of the research are BAPPARDA Blitar Regency through Instagram plays a role in buildingbrand imageregional tourism and has launched two programstour packages that are promoted through Instagram because Instagram has quite a lot of users so that the public and tourists can access informationprogramtour packages from BAPPARDA very easily and quickly. BAPPARDA Blitar Regency provides information and promotions must be made more attractive So that Instagram social media users will easily access this information. It is hoped that there will be an increase in the regional tourism brand image which is supported by an increase in Human ResourcesBAPPARDA Kabupaten Blitar selaku Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Blitar membuat terobosan dengan memanfaatkan media sosial Instagram untuk memperkuat brand image pariwisata daerah dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal di Kabupaten Blitar melalui media sosial instagram. Jenis penelitian kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori media baru. Teori New Media adalah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yaitu teori yang membahas perkembangan media dari konvensional ke era modern digital. Obyek penelitian ini adalah implementasi BAPPARDA tentang penggunaan media sosial Instagram dalam memperkuat brand image pariwisata daerah. Teknik analisis data dilakukan secara terus menerus, bersamaan dengan pengumpulan data kemudian dilanjutkan setelah pengumpulan data selesai. Hasil penelitian adalah BAPPARDA Kabupaten Blitar melalui instagram berperan dalam membangun brand image pariwisata daerah dan telah meluncurkan dua program paket wisata yang di promosikan melalui instagram karena instagram memiliki pengguna yang cukup banyak sehingga masyarakat dan para wisatawan dapat mengakses informasi program paket wisata dari BAPPARDA dengan sangat mudah dan cepat. BAPPARDA Kabupaten Blitar memberikan informasi dan promosi harus di buat lebih menarik sehingga pengguna media sosial instagram akan mudah mengakses informasi tersebut. Diharapkan ada peningkatan brand image pariwisata daerah yang ditunjang peningkatan Sumber Daya Manusia.
Strategi Komunikasi Pada Komunitas Perempuan “Selaksabaya” Kabupaten Blitar dalam Memperkenalkan Kebaya di Apilkasi Tiktok Andiwi Meifilina
Communicator Sphere Vol. 1 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.938 KB) | DOI: 10.55397/cps.v1i2.13

Abstract

Kurangnya antusiasme dari para perempuan di Kabupaten Blitar dalam melestarikan budaya berkebaya, maka Selaksabaya harus memiliki strategi komunikasi untuk memperkenalkan budaya kebaya. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana strategi komunikasi Selaksabaya dalam memperkenalkan kebaya menggunakan aplikasi TikTok dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat strategi komunikasi Selaksabaya dalam memperkenalkan kebaya menggunakan aplikasi Tik-Tok. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan menetapkan sejumlah informan dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Model Hierarchy Effect yang digunakan adalah untuk menginformasikan (to inform) dan membujuk (to persuade). Masing-masing fungsi tersebut memiliki tahapan-tahapan tertentu. To Inform (menginformasikan) memiliki tiga tahap sedangkan untuk membujuk memiliki empat tahap. Adanya faktor pendukung atau penunjang strategi komunikasi Selaksabaya Kabupaten Blitar dalam memperkenalkan kebaya menggunakan aplikasi TikTok yaitu penggunaan media sosial tidak menggunakan biaya, baik dalam penggunaan aplikasi TikTok, Facebook maupun Instagram. Hal ini membuat lebih mudah untuk mengembangkan bentuk promosi mereka. Faktor penghambat dalam strategi komunikasi adalah kurangnya fasilitas admin media sosial.
Peran Komunikasi sebagai Penunjang Pemberdayaan Difabel (Studi Pada UMKM Batik Ciprat Rumah Kinasih, Blitar) Andiwi Meifilina
Communicator Sphere Vol. 2 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55397/cps.v2i2.30

Abstract

Kelompok difabel yang diberdayakan di Batik Ciprat Rumah Kinasih memiliki komunikasi dan faktor penghambat dalam proses komunikasi. Penelitian ini menggunakan paradigma atau pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan menetapkan sejumlah informan dengan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses komunikasi yang dilakukan oleh pegawai difabel menggunakan model Schramm dan model komunikasi Interaksional, dengan menerapkan pola Komunikasi Sirkular. Bentuk proses komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi interpersonal dengan mengacu pada tidak adanya batasan dalam berkomunikasi. Pendamping di UKM Batik Ciprat Rumah Kinasih saat berkomunikasi dengan karyawan difabel di UKM Batik Ciprat Rumah Kinasih, meski harus berusaha lebih keras dari yang lain. Karyawan penyandang disabilitas mengirimkan pesan (berupa simbol baik dengan bahasa isyarat, gerak bibir dan gestur), kemudian pemilik dan pengelola menerima pesan sebaik mungkin yang dapat dipahami, pemilik dan pengelola mengirimkan pesan kembali (dalam bentuk simbol baik dengan bahasa isyarat, bibir dan gestur), pegawai difabel menerimanya kembali dan memahaminya sebaik mungkin, kemudian mengirimkan pesan kembali. Faktor penghambat proses komunikasi dalam pemberdayaan UKM Batik Ciprat Rumah Kinasih antara lain perbedaan bahasa dan kesalahpahaman dalam mengartikan pesan.