p-Index From 2019 - 2024
1.152
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MUSTEK ANIM HA
Paulus Mangera
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Musamus

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PERHITUNGAN WAKTU PEMAKAIAN TRANSFORMATOR JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV LINE KOMPI C PADA PT. PLN (Persero) WILAYAH P2B AREA MERAUKE Paulus Mangera
MUSTEK Vol 9 No 01 (2020): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v9i01.3245

Abstract

Transformator sangat memegang peran penting pada jaringan distribusi untuk mendistribusikan tenaga listrik dari pusat pembangkit kebeban, supaya transformator dapat bekerja terus menerus tanpa mengalami gangguan maka perlu dilakukan perhitungan waktu pakai transformator, Jika waktu pakai transfomator dapat diketahui maka bisa mencegah kerusakan/gangguan dengan mengganti transformator sebelum transformator tersebut terjadi kerusakan. Analisis waktu pemakaian transformator dilakukan menggunakan metode pengukuran pada transformator distribusi merk starlite 20 KV/160 KVA, merk sintra 20 KV/160 KVA pada penyulang Kompi C pada pukul 19.00 WIT. Analisis waktu pemakaian transformator merk starlite 20 KV/160 KVA waktu pakai adalah 4 tahun 24 hari, dan untuk transformator merk sintra 20 KV/160 KVA waktu pakai adalah 4 Tahun 33 hari. Pembebanan transformator merk starlite selama 7 hari adalah hari pertama sebesar 36,95 KVA, hari kedua sebesar 39.25 KVA, hari ketiga sebesar 41.10 KVA, hari keempat sebesar 39.49 KVA, hari kelima sebesar 37.64 KVA, hari keenam sebesar 39.95 KVA, hari ketujuh sebesar 38.55 KVA dan pengukuran beban yang paling tinggi adalah 41,10 KVA (25,68%) dan transformator merk sintra hari pertama sebesar 71.358 KVA, hari kedua sebesar 74.601KVA, hari ketiga sebesar76.665 KVA, hari keempat sebesar 80.593 KVA, hari kelima sebesar 68.816 KVA, hari keenam sebesar 71.823KVA, hari ketujuh sebesar 70.901 KVA serta pengukuran yang paling tinggi adalah 80,59 KVA (50,36%).
ANALISA PENGGUNAAN KAWAT KONDUKTOR PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH P2B AREA PELAYANAN KOTA MERAUKE Paulus Mangera
MUSTEK Vol 10 No 02 (2021): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawat konduktor merupakan bahan yang digunakan untuk menghantarkan tenaga listrik pada sistem saluran udara dari pusat pembangkit ke pusat-pusat beban, baik langsung menggunakan jaringan distribusi ataupun jaringan transmisi terlebih dahulu. Pemilihan kawat penghantar yang digunakan untuk saluran udara didasarkan pada besarnya beban yang dilayani, makin luas beban yang dilayani makin besar ukuran penampang kawat penghantar yang digunakan. Penentuan analisis dilakukan dengan metode dokumenter untuk pengambilan data yang berhubungan dengan variabel analisa, selain itu dalam menentukan hasil analisa dilakukan dengan data: konstanta Jaringan, kondisi beban, panjang saluran untuk perhitungan luas penampang penghantar dan pemilihan konduktor Hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan dapat diambil dapat diambil beberapa kesimpulan. Dari hasil perhitungan luas penampang konduktor dari 33 gardu distribusi yang terdapat pada penyulang Muli diperoleh luas penampang sebesar 63.1833 mm2 sedang yang terpasang pada penyulang Muli menggunakan luas penampang 70 mm2, sehingga konduktor yang terpasang pada penyulang Muli masih layak digunakan.
REDUKSI HARMONISA MENGGUNAKAN CASCADED H-BRIDGE MULTILEVEL INVERTER (MLI) SATU FASA DENGAN TEKNIK MULTICARRIER SPWM Muhamad Rusdi; Adik Putra Andika; Jayadi Jayadi; Paulus Mangera
MUSTEK Vol 11 No 1 (2022): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan harmonik keluaran tegangan listrik pada inverter dapat menyebabkan peralatan yang terhubung mengalami kerusakan. Inverter konvensional dengan topologi full bridge menggunakan filter pasif untuk mengatasi gangguan harmonik. Namun, membutuhkan nilai komponen yang cukup besar sehingga menambah biaya dan ruang pada inverter. Topologi multilevel inverter (MLI) menghasilkan keluaran yang cukup baik karena bentuk gelombang tegangan keluaran bertingkat dan dapat mendekati bentuk sinusoidal. Selain itu, dengan menggunakan topologi MLI dapat mereduksi biaya dan ruang dari komponen filter pasif. Cascaded H-Bridge MLI menawarkan kinerja yang baik dengan efesiensi daya yang baik, jumlah level tegangan dua kali dari jumlah Separate DC Source (SDCS) dan mudah untuk di desain. Teknik multicarrier SPWM digunakan sebagai pengontrol saklar daya untuk menghasilkan tegangan keluaran bertingkat. Multicarrier SPWM bekerja dengan membanding gelombang carrier bertingkat dengan sebuah gelombang sinusoidal murni. Filter LC tetap digunakan untuk membantu dalam mengatasi gangguan harmonic. Penelitian ini membuat suatu pemodelan Cascaded H-Bridge MLI dan menguji coba dengan menggunakan software MATLAB. Hasil yang diperoleh memenuhi standard persentase THD yaitu 2,09% untuk tegangan dan arus luaran.
ANALISIS PERHITUNGAN WAKTU PEMAKAIAN TRANSFORMATOR JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV LINE KOMPI C PADA PT. PLN (Persero) WILAYAH P2B AREA MERAUKE Paulus Mangera
MUSTEK ANIM HA Vol 9 No 01 (2020): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v9i01.3245

Abstract

Transformator sangat memegang peran penting pada jaringan distribusi untuk mendistribusikan tenaga listrik dari pusat pembangkit kebeban, supaya transformator dapat bekerja terus menerus tanpa mengalami gangguan maka perlu dilakukan perhitungan waktu pakai transformator, Jika waktu pakai transfomator dapat diketahui maka bisa mencegah kerusakan/gangguan dengan mengganti transformator sebelum transformator tersebut terjadi kerusakan. Analisis waktu pemakaian transformator dilakukan menggunakan metode pengukuran pada transformator distribusi merk starlite 20 KV/160 KVA, merk sintra 20 KV/160 KVA pada penyulang Kompi C pada pukul 19.00 WIT. Analisis waktu pemakaian transformator merk starlite 20 KV/160 KVA waktu pakai adalah 4 tahun 24 hari, dan untuk transformator merk sintra 20 KV/160 KVA waktu pakai adalah 4 Tahun 33 hari. Pembebanan transformator merk starlite selama 7 hari adalah hari pertama sebesar 36,95 KVA, hari kedua sebesar 39.25 KVA, hari ketiga sebesar 41.10 KVA, hari keempat sebesar 39.49 KVA, hari kelima sebesar 37.64 KVA, hari keenam sebesar 39.95 KVA, hari ketujuh sebesar 38.55 KVA dan pengukuran beban yang paling tinggi adalah 41,10 KVA (25,68%) dan transformator merk sintra hari pertama sebesar 71.358 KVA, hari kedua sebesar 74.601KVA, hari ketiga sebesar76.665 KVA, hari keempat sebesar 80.593 KVA, hari kelima sebesar 68.816 KVA, hari keenam sebesar 71.823KVA, hari ketujuh sebesar 70.901 KVA serta pengukuran yang paling tinggi adalah 80,59 KVA (50,36%).
ANALISA PENGGUNAAN KAWAT KONDUKTOR PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH P2B AREA PELAYANAN KOTA MERAUKE Paulus Mangera
MUSTEK ANIM HA Vol 10 No 02 (2021): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v10i02.4145

Abstract

Kawat konduktor merupakan bahan yang digunakan untuk menghantarkan tenaga listrik pada sistem saluran udara dari pusat pembangkit ke pusat-pusat beban, baik langsung menggunakan jaringan distribusi ataupun jaringan transmisi terlebih dahulu. Pemilihan kawat penghantar yang digunakan untuk saluran udara didasarkan pada besarnya beban yang dilayani, makin luas beban yang dilayani makin besar ukuran penampang kawat penghantar yang digunakan. Penentuan analisis dilakukan dengan metode dokumenter untuk pengambilan data yang berhubungan dengan variabel analisa, selain itu dalam menentukan hasil analisa dilakukan dengan data: konstanta Jaringan, kondisi beban, panjang saluran untuk perhitungan luas penampang penghantar dan pemilihan konduktor Hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan dapat diambil dapat diambil beberapa kesimpulan. Dari hasil perhitungan luas penampang konduktor dari 33 gardu distribusi yang terdapat pada penyulang Muli diperoleh luas penampang sebesar 63.1833 mm2 sedang yang terpasang pada penyulang Muli menggunakan luas penampang 70 mm2, sehingga konduktor yang terpasang pada penyulang Muli masih layak digunakan.
REDUKSI HARMONISA MENGGUNAKAN CASCADED H-BRIDGE MULTILEVEL INVERTER (MLI) SATU FASA DENGAN TEKNIK MULTICARRIER SPWM Muhamad Rusdi; Adik Putra Andika; Jayadi Jayadi; Paulus Mangera
MUSTEK ANIM HA Vol 11 No 1 (2022): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v11i1.4632

Abstract

Gangguan harmonik keluaran tegangan listrik pada inverter dapat menyebabkan peralatan yang terhubung mengalami kerusakan. Inverter konvensional dengan topologi full bridge menggunakan filter pasif untuk mengatasi gangguan harmonik. Namun, membutuhkan nilai komponen yang cukup besar sehingga menambah biaya dan ruang pada inverter. Topologi multilevel inverter (MLI) menghasilkan keluaran yang cukup baik karena bentuk gelombang tegangan keluaran bertingkat dan dapat mendekati bentuk sinusoidal. Selain itu, dengan menggunakan topologi MLI dapat mereduksi biaya dan ruang dari komponen filter pasif. Cascaded H-Bridge MLI menawarkan kinerja yang baik dengan efesiensi daya yang baik, jumlah level tegangan dua kali dari jumlah Separate DC Source (SDCS) dan mudah untuk di desain. Teknik multicarrier SPWM digunakan sebagai pengontrol saklar daya untuk menghasilkan tegangan keluaran bertingkat. Multicarrier SPWM bekerja dengan membanding gelombang carrier bertingkat dengan sebuah gelombang sinusoidal murni. Filter LC tetap digunakan untuk membantu dalam mengatasi gangguan harmonic. Penelitian ini membuat suatu pemodelan Cascaded H-Bridge MLI dan menguji coba dengan menggunakan software MATLAB. Hasil yang diperoleh memenuhi standard persentase THD yaitu 2,09% untuk tegangan dan arus luaran.