Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INDUKSI KALUS TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) KLON SULAWESI 1 (S1) PADA MEDIUM MS DENGAN KOMBINASI HORMON 2,4-D, BAP DAN AIR KELAPA Wilma Wilma; Muslimin Muslimin; I Nengah Suwastika
Biocelebes Vol. 8 No. 1 (2014)
Publisher : Biology Department, Mathematics and natural science, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kakao's seed that can result same plant better with it superior parent indispensable. One of alternative is with utilize vegetative organ origin seed that resulting through network culture tech by processes embriogenesis somatik. This research constitute startup phase in embriogenesis which is plant callus induction kakao. Research was performed on month of March until August 2013 at Network culture Laboratory, kehutanan's faculty. Tadulako's university. Eksplan who is utilized as staminodia of kakao's flower part Sulawesi clone 1. attempt it is arranged bases fledged Random Design (RAL) with 4 conducts and 3 time replicate. Each one unit experimentaling to utilize 10 eksplan. Conduct that dicobakan which is MS0 + 1ppm 2,4 - D. + 0,1ppm BAP + Coconut Water 15% (KW 1 ), MS0 + 1 ppm 2,4 - D. + 0,2ppm BAP + Coconut Water 15% (KW 2 ), MS0 + 2 ppm 2,4 - D. + 0,1ppm BAP + Coconut Water 15% (KW 3 ) and MS0'S medium + 2 ppm 2,4 - D. + 0,2ppm BAP + Coconut Water 15% (KW 4 ). Observed parameter is while its appearance callus, eksplan's percentage that results callus, and callus morphology. Preserve is done at dark place on temperature 26 ºC. Result observationaling to point out all conduct that dicobakan that menginduksi can kakao's callus. MS0'S medium + 2 ppm 2,4 - D. + 0,1ppm BAP + Coconut Water 15% (KW 3 ) constituting best media for menginduksi callus that marked by its appearance chromatic callus turns white, get intermediet's type, greater relative callus mass, uniform and active clefts to begin 14 days culture afterses. Keywords: MS, 2,4 - D., BAP, Coconut water, Callus induction, Staminodia, Theobroma cacao L.
PEMBERDAYAAN KELAS IBU HAMIL DENGAN PENDAMPING PERSALINAN TERHADAP PERSALINAN NORMAL Rina Nursanti; Eprila Eprila; Wilma Wilma
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1362

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan adalah suatu proses natural yang akan dirasakan oleh wanita, namun supaya ibu dan janin tetap sehat selalu, maka dari itu diperlukan asuhan yang tepat. Begitu pula proses persalinan. Proses persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dan akan selalu ditunggu oleh pasangan suami dan istri. Setiap pasangan suami dan istri selalu mengharapkan proses persalinan berlangsung dengan normal. Salah satu upaya untuk mencapai persalinan secara normal adalah dengan melakukan berbagai pendekatan yang salah satuunya adalah mengikuti kelas ibu hamil dengan melibatkan suami, yang berperan sebagai pendamping persalinan. Dengan hadirnya suami pada kelas edukasi kehamilan, maka suami akan mendapatkan informasi yang serupa dengan istrinya mengenai kehamilan dan persalinan, sehinggadengan hal ini suami mengetahui apa yang harus ia lakukan dan dapat memberikan afirmasi positif kepada istri saat proses melahirkan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode eksperimen dengan model posttest only control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang tercatat pada Puskesmas Pembina Kota Palembang. Sampel pada penelitian ini di dapat secara random dengan menggunakan rumus besar sampel analitik komparatif kategorik tidak berpasangan, dengan analisis data Chi-Square. Hasil: Responden yang mengikuti kelas edukasi kehamilan bersama pendamping persalinan sebagian besar bersalin normal yaitu 17 orang atau 94,4 % sedangkan responden yang mengikuti kelas ibu hamil tanpa pendamping persalinan sebanyak 10 orang atau 55,6 % bersalin normal. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara proses persalinan ibu yang mengikuti kelas edukasi kehamilan bersama pendamping persalinan dan yang tidak, dengan p- value 0,007
OPTIMALISASI INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) SEBAGAI UPAYA MOTIVASI MENYUSUI SECARA EKLUSIF PADA IBU HAMIL Rina Nursanti; Suprida Suprida; Eprila Eprila; Wilma Wilma
ABDIKEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v5i1.1678

Abstract

Di Indonesia saat ini cakupan pemberian ASI eksklusif masih jauh dari target 80% cakupan ASI esklusif Dinas Kesehatan tahun 2018 60.7%, sedangkan target Dinas Kesehatan kota Palembang 76.5%. ASI merupakan makanan utama bagi bayi baru lahir sampai enam bulan pertama kehidupan. ASI eksklusif diartikan pemberian ASI saja kepada bayi tanpa tambahan makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin dan mineral. Motivasi menyusui kepada ibu hamil dalam pemberian ASI sangat diperlukan. Motivasi ibu untuk menyusui bayinya menjadi stimulasi terproduksinya ASI, sehingga hanya ASI yang diberikan ibu kepada bayi selama 6 bulan pertama kehidupan. Keberhasilan menyusui berpengaruh dari tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu. Diharapkan dengan memberikan dukungan kepada ibu hamil melalui peningkatan pengetahuan dan motivasi menyusui ibu akan memberikan ASI kepada bayinya sebagai upaya mendukung masa 1000 hari kehidupan. Tujuan dari kegiatan ini terlaksananya pendidikan kesehatan mengenai motivasi menyusui oleh ibu hamil melalui pendidikan kesehatan. Metode pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Jumlah peserta yang hadir dalam pelatihan ini berjumlah 9 orang ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC di BPM Husniyati. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dengan membandingkan hasil kuesioner pre test dan post test. Kesimpulan ada peningkatan motivasi dalam menyusui ibu hamil sebelum dan sesudah mengikuti pendidikan kesehatan.