Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sintesis Ca2P2O7 dari Limbah Kerang dengan Metode Solvotherma Faisal Akbar; Retno Kusumaningrum; Mi'raj Shabrin Jamil; Alfian Noviyanto; Wahyu Bambang Widayatno; Agus Sukarto Wismogroho; Nurul Taufiqu Rochman
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 15, No 3 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v15i3.4707

Abstract

Kalsium pirofospat telah berhasil disintesis dari limbah kerang menggunakan metoda solvothermal dan pemanasan. Limbah kerang yang digunakan adalah kerang hijau dan kerang darah sebagai bahan baku kalsium karbonat. Kalsium oksida didapatkan dengan cara mengkalsinasi kalsium karbonat pada temperatur 1000°C selama 2 jam dengan kondisi atmosfir biasa. Selanjutnya, CaO dicampur dengan H3PO4 pada proses solvothermal guna mendapatkan fasa CaHPO4. Kalsium pirofospat diperoleh dengan cara memanaskan serbuk CaHPO4 pada temperatur 800°C selama 2 jam dan kondisi atmosfir biasa. Hasil analisa fasa menunjukkan terbentuknya fasa tunggal kalsium pirofospat tanpa adanya fasa pengotor lainnya untuk limbah kerang darah. Hal yang berbeda untuk limbah kerang hijau, dimana pengotor ditemukan selain fasa kalsium pirofospat. Ukuran partikel rata-rata untuk kalsium pirofospat dari limbah kerang hijau adalah 1.5 ± 0.8 µm, sedangkan kalsium pirofospat dari limbah kerang darah adalah 258 ± 294 nm.
Sintesis, Kharakteristik, Penetrasi Kulit, dan Toksisitas Nanogold: A Systematic Review Mahliga Dwi Rezky Putri; Sabrina Dahlizar; Alfian Noviyanto
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.935 KB) | DOI: 10.15408/pbsj.v2i2.18521

Abstract

Nanogold merupakan nanopartikel metal inorganik (5-400 nm) dan memilki sifat fisikokimia yang unik serta lebih unggul dibandingkan dengan bulk-nya. Nanogold dapat diperoleh dengan berbagai macam metode sintesis. Proses reduksi prekursor emas oleh agen pereduksi merupakan tahapan yang penting dalam proses sintesis nanogold yang dapat menghasilkan nanogold dengan karakteristik yang termodifikasi sehingga berpengaruh kepada pengaplikasian dan toksisitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji artikel-artikel terkait nanogold yang meliputi perkembangan metode sintesis, karakteristik, sumber bahan yang dapat digunakan sebagai agen pereduksi, penetrasi kulit nanogold, dan toksisitasnya melalui metode yang terstruktur dan sistematis yaitu Systematic Literature Review (SLR). Pencaharian artikel melalui situs PubMed dengan periode terbitan lima tahun terakhir dan menggunakan kombinasi kata kunci, yakni “gold nanoparticles”, “synthesis”, “characteristic”, “skin penetration”, “toxicity”, dan “applications”. Diperoleh 31 artikel dari 809 artikel yang memenuhi tahap kriteria inklusi dan eksklusi serta Quality Assessment (QA). Hasilnya memperlihatkan bahwa 27 artikel diantaranya yang mencantumkan metode sintesis nanogold didominasi oleh penggunaan metode dengan pendekatan “green synthesis” terutama secara biologi dengan memanfaatkan kandungan biokimia dari sumber alam sebagai agen pereduksi. Penggunaan agen pereduksi secara tidak langsung mempengaruhi karakterisitik nanogold. Instrumen FTIR (Forier-Transform Infrared Spectroscopy) mengkonfirmasi adanya gugus fungsi atau biokomponen utama dari sumber bahan alam sebagai agen pereduksi. Selanjutnya, nanogold akan dikarakterisasi dengan spektrofotometri absorbansi UV-Vis, analisis TEM (Transmission Electron Microscopy), SEM (Scanning Electron Microscopy), XRD (X-Ray Diffraction), dan (Dynamic Light Scattering).  Kemampuan nanogold berpenetrasi ke dalam kulit dengan mudah, cepat, dan hanya mengakibatkan kerusakan secara lokal membuat nanogold banyak digunakan sebagai obat atau agen pembawa obat. Melalui uji perubahan warna MTT (Microtetrazolium (3-(4,5-Dimetil-2-Tiazolil)-2,5-difenil-tetrazolium Bromida) dan dilihat dari nilai IC50 dan persentase viabilitas sel, nanogold menunjukkan efek toksik terhadap sel kanker dan aman untuk sel normal dalam tubuh.