Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner-Schlumberger untuk Pemetaan Sebaran Leachate di Sekitar TPA Putri Cempo Surakarta Chiranjeevi Nugroho; D Darsono; Ari Handono Ramelan
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.509 KB) | DOI: 10.12962/j24604682.v14i1.2864

Abstract

Mapping leachate’s distribution using geoelectrical resistivity has been done at Plesungan village, Gondang Rejo, Karanganyar regency. Acquisition using Wenner-Schlumberger configuration with space of the smallest electrode is 15 meters away. This research using resistivitymeter OYO McOHM-EL for current injection and measure the potential difference. Inversion process using Res2dInv software for 2 dimensions model and RockWorks16 software for 3 dimensions model. The location of the research has geology old alluvium with characteristics conglomerate, sandstone, silt and clay. Leachate mapping estimated resistivity value <5.55 ohm meter with the direction away from the final disposal site where the main constituent of reseach sites is clay.
Aplikasi Metode Self Potential untuk Pemetaan Sebaran Lindi di Wilayah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Surakarta Andri Wasis Handoko; D Darsono; D Darmanto
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 6, No 01 (2016): IJAP VOLUME 06 ISSUE 01 YEAR 2016
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v6i01.1792

Abstract

The distribution of leachate and the pattern of fluid flow in Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo were mapped by utilizing the Self Potential method. Data acquisition was done before and after the rain with a fixed base techniques with 10 meters interval distance with total number of observations were 78 points for data acquisition. SP Data were processed using Surfer 11 software to generate the isopotential contours. It is found that the leachate distribution anomaly is indicated only for after the rain observation. Interpretation was done by Rao and Ram Babu Theory. The result of vertical spreading of anomalous 1 was found at the depth of the upper end (h) 5.45 meters, the depth of the lower end (H) 17.62 meters and the angle of anomaly (θ) 840 while the anomalous 2 was found at the depth of the upper end (h) 5.45 meters, the depth of the lower end (H) 11.22 meters and the angle of anomaly (θ) 73.70. At the time before the rain, the pattern of fluid flow leading to the eastern part of the research area, while after the rain, the fluid flow coming from two directions, from the west and from the east of the research area leading to the central part of the research area.
Produksi Kroto Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina yang Dibudidaya dengan Pakan Sumber Protein Berbeda D Dwijayanto; A Arif; Edi Basuki; D Darsono
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.713 KB)

Abstract

Semut rangrang (Oecophylla smaragdina) telah diidentifikasi sebagai agen biokontrol pada berbagai jenis tanaman. Penurunan populasi dari tahun 2009-2012 sangat tajam, yakni berkisar 50% dari jumlah semula. Populasi semut rangrang pada tahun 1999-2006 cukup melimpah sehingga banyak tanaman hias maupun tanaman pangan dapat terselamatkan dari hama. Salah satu faktor penyababnya adalah perburuan telur atau larva (kroto) semut rangrang tanpa memperhatikan keseimbangan ekosistem. Hasil kroto yang ada di pasaran berasal dari alam, sedangkan alam tidak setiap saat menyediakan kroto. Disisi lain permintaan kroto terusmeningkat, maka budidaya semut rangrang menjadi sangat penting untuk memenuhi permintaan kroto yang tinggi dan pelestarian habitat baik unsur abiotik maupun biotik mempengaruhi kelimpahan semut rangrang di alam. Produksi kroto semut rangrang hasil budidaya pada dasarnya saat ini belum menjawab kebutuhan pasar yang ada. Kebutuhan akan kroto masih sangat jauh terpenuhi karena metode dan sistem para peternak masih banyak yang menggunakan cara yang belum tepat. Dampaknya adalah produksi kroto tidak maksimal. Penelitian ini dilakukan di Grendeng, Purwokerto Utara, Banyumas selama bulan februari sampai maret 2014. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan sumber protein berbeda terhadap produksi kroto semut rangrang yang dibudidaya dan mengetahui jenis pakan sumber protein yang menghasilkan tingkat produksi kroto semut rangrang tertinggi yang dibudidaya. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan terdiri atas pakan sumber protein ulat hongkong (Tenebrio molitor), jangkrik (Gryllus assimilis), dan ulat kandang (Alphitobius diaperinus) masingmasing sebanyak 2 g dan setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali selama 25 hari. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa pakan sumber protein berbeda (Tenebrio molitor, Gryllus assimilis, Alphitobius diaperinus) tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kroto semut rangrang yang dibudidaya. Tingkat produksi kroto semut rangrang yang dibudidaya dengan pemberian pakan sumber protein ulat hongkong sebesar 50,98 g (3.568 individu), jangkrik sebesar 51,25 g (3.587 individu), dan ulat kandang sebesar 45,11 g (3.157 individu).