Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Harga Jual Produk Terhadap Tingkat Kesejahteraan Petani Gula Merah Di Desa Goarie Kabupaten Soppeng Verry Ginoga; Yasrib Putranto Saban; Indrawati Indrawati
Jurnal Ilmiah METANSI ”Manajemen dan Akuntansi” Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah METANSI ”Manajemen dan Akuntansi”
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Lamappapoleonro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57093/metansi.v5i1.158

Abstract

Desa Gorie merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng, yang beberapa penduduknya berprofesi sebagai petani gula merah. Namun saat ini jumlah petani gula merah di Desa Goarie masih minim, salah satu penyebabnya adalah faktor harga jual, harga jual gula merah yang dirasa petani tidak sebanding dengan biaya produk dan cara pembuatannya yang tergolong sulit, serta risiko yang harus ditanggung dalam memperoleh bahan baku gula merah. Masalah yang sering muncul dalam penentuan harga jual gula merah di Desa Goarie adalah jika harga gula merah ditetapkan sedikit mahal, maka gula merah yang diproduksi berisiko tidak akan laku. Berdasaran harga jual gula merah dari bulan Januari s/d Oktober 2021 mengalami fluktuasi dan bahkan cenderung menurun hal ini terlihat dari bulan Februari ke Maret harga gula merah turun dari Rp. 22.000 menjadi Rp. 21.000, selanjutnya pada bulan Maret ke April turun signifikan Rp. 21.000 menjadi Rp. 18.000, dan bulan September ke bulan Oktober menurun dari Rp. 20.000 menjadi Rp. 18.000. kesejahteraan petani gula merah di Desa Goarie masih tergolong rendah, hal ini terlihat dari sebagian besar petani gula merah merupakan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program pemerintah yang diperuntukkan untuk keluarga yang kurang mampu
Pengenalan Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pada Generasi Muda Desa Laringgi Kabupaten Soppeng Hj. Andi Adawiah; Verry Ginoga
Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Lamappaoleonro Vol 1 No 1 (2022): Abdimas Unipol : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Lamappapoleonro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.538 KB)

Abstract

Anak adalah pusat pendidikan dan pembelajaran Berbasis Kearifan lokal. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak hendaknya berorientasi pada kebutuhan anak sebagai makhluk biopsikososialreligius serta menggunakan cara-cara yang sesuai dengan perkembangan anak, baik perkembangan fisik-biologisnya, perkembangan psikisnya, perkembangan sosial serta perkembangan religiusitasnya. Dalam perkembangannya, anak-anak, khususnya yang telah mencapai usia remaja, telah mempunyai sikap tertentu, pengetahuan tertentu, dan ketrampilan tertentu. Remaja bukan seperti gelas kosong yang dengan mudah dapat diisikan sesuatu. Dengan demikian diperlukan pendekatan yang berbeda dalam pendidikan bagi remaja. Pendidikan bagi remaja hendaknya mengacu pada prinsip pendidikan orang dewasa. Pendidikan karakter merupakan upaya integratif dan komprehensif yang bertujuan membentuk dan mengembangkan potensi kemanusiaan sehingga menghasilkan generasi yang kompeten dan berwatak (berakhlak) mulia. Upaya ini harus melibatkan semua pihak, keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama tidak ada harmonisasi dan kesinambungan antara ketiga lingkungan tersebut. Usaha pembentukan dan pendidikan karakter melalui lembaga keluarga dapat dilakukan setidaknya melalui pendekatan: modelling, prizing (memberi penghargaan), cherising (menumbuhsuburkan) nilai-nilai yang baik dan discouraging (mengecam) dan mencegah berlakunya nilai-nilai yang buruk, membiasakan bersikap dan bertindak dengan pola-pola yang baik yang diulangi secara terus menerus dan konsisten. Dengan demikian perlu adanya reorientasi dalam proses pendidikan Berbasis Kearifan lokal baik dalam segi isi/muatan dan pendekatan sehingga proses pendidikan tidak hanya bersifat verbalism ,misalnya pemberian nasehat saja, tetapi juga disertai keteladanan, kebersamaan dan berorientasi pada terciptanya akhlak mulia untuk semua anggota keluarga