Nevi Nurkomarasari
Universitas Islam Bandung, Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Penderita Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru di Garut Nevi Nurkomarasari; Titik Respati; Budiman Budiman
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2943.891 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v2i1.1526

Abstract

Tuberkulosis masih menjadi masalah penyakit infeksi di dunia termasuk di Indonesia. Walaupun penggunaan Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS) sebagai terapi yang direkomendasikan World Helath Organization (WHO) dipergunakan, kasus drop out masih cukup tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan faktor yang mempengaruhi kejadian drop out di Puskesmas Sukamerang, Garut selama tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan instrument penelitian berupa kuesioner yang didasarkan pada petunjuk perawatan TB yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan. Subjek adalah semua penderita TB yang drop out selama pengobatan di Puskesmas Sukamerang, Garut sejumlah 30 orang. Analisis data dilakukan menggunakan statistical programme for social sciense (SPSS) versi 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien TB drop out adalah laki-laki dengan usia <35 tahun, pendidikan tamat SMP, pendapatan di bawah upah minimum regional dan bekerja sebagai buruh. Tingkat pengetahuan tentang TB paru penderita drop out pengobatan TB paru dan sikap mereka termasuk kurang baik walaupun peran pengawas menelan obat (PMO) telah cukup baik. Masalah tersebut ditambah dengan sulitnya akses menuju pelayanan kesehatan. Upaya penting dalam penanganan kasus TB adalah bagaimana memotivasi penderita agar mereka mau menyelesaikan pengobatan sesuai dengan program yang ditetapkan. Untuk mewujudkan upaya tersebut, diharapkan program penanggulangan TB paru dapat meningkatkan upaya penjaringan penderita TB paru dan meningkatkan strategi pelaksanaan pengobatan TB paru melalui penyebaran informasi tentang pengobatan TB paru dan peningkatan peranan PMO. CHARACTERISTICS OF DROP OUT PATIENTS DURING TREATMENT OF PULMONARY TUBERCULOSIS IN GARUTTuberculosis is still one of the major infectious disease in the world including Indonesia. Although the therapy using Directly Observed Treatment Short course Chemotherapy (DOTS) recomended by World Health Organization has been used, the drop out cases is still high. This study aim was to describe factors contributing to drop out cases in Sukamerang Health Center, Garut during year 2011. This was a cross sectional study using standard questionairres based on Ministry of Health Tuberculosis handbook. Subjects were all , 30  drop out patients during medication at Sukamerang Health Center. Statistical Programee for social science (SPSS) version 17 was used to analize the result. The study results showed  that majority of drop out cases were male less than 35 years old with junior high school education and monthly earning of less than IDR 800.000. Knowledge of TB and attitude towards medication were not satisfactory although the role of pengawas minum obat (PMO) was quite good. The results showed that the problem was heightened by their difficulty to access the health services. The important aspect in the treatment of tuberculosis is determining how to motivate people to complete the treatment in accordance with the established regiment. To achieve that, various pulmonary TB control programs needs to be enhanced to assist pulmonary TB patients.