Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Nausea-Vomiting and Anorexia in Post-Chemotherapy Patients Gustini Gustini; Tintin Sukartini; Ilya Krisnana
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf10315

Abstract

Introduction: Some studies show that post-chemotherapy cancer patients experience nausea vomiting and anorexia, in RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo also found difficulties with nausea vomiting and anorexia. Aims: To the study was to prevent vomiting of nausea and anorexia in cancer patients after chemotherapy. Methods: 60 post-chemotherapy cancer patients who experienced nausea vomiting and anorexia were included in a crosssectional study. The selected subject fulfills the criteria. Study inclusion: Patients diagnosed with cancer in the Lontara 2 Chemotherapy Room. Patients who have received chemotherapy, adjuvant chemotherapy and additional chemotherapy, are ≥ 21 years old. Nausea and vomiting were measured using the INVR questionnaire and anorexia using a history of anorexia questionnaire. Data were analyzed using descriptive analysis. Results: based on the characteristics of respondents nausea and anorexia vomiting distributed 41-50 years, female sex, secondary school education, working as a housewife, cycles 1-4 times. Conclusion: Cancer patients after chemotherapy experience vomiting of nausea and anorexia. Nausea vomiting is caused by the effects of chemotherapy drugs which stimulate the digestive system, causing moderate and severe nausea and anorexia. Keywords: nausea; vomiting; anorexia; cancer; chemotherapy ABSTRAK Pendahuluan: Beberapa studi menunjukkan pasien kanker pasaca kemoterapi mengalami mual muntah dan anoreksia, di RSUP Dr. wahidin Sudirohusodo juga ditemukan mengalami mual muntah dan anoreksia. Tujuan: untuk mengidentifikasi mual muntah dan anoreksia pada pasien kanker pasca kemoterapi. Metode: 60 pasien kanker pasca kemoterapi yang mengalami mual muntah dan anoreksia dilibatkan dalam penelitian crosssectional. Mual muntah dinilai menggunakan kuesioner INVR dan anoreksia menggunakan kuesioner riwayat anoreksia. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil: berdasarkan karakteristik responden yang mengalami mual muntah dan anoreksia mayoritas berusia 41-50 tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan sekolah menengah atas, bekerja sebagai IRT, siklus kemoterapi 1-4 kali. Kesimpulan: Mayoritas pasien kanker pasca kemoterapi mengalami mual muntah dan anoreksia. Mual muntah ini terjadi karena efek obat kemoterapi dapat meransang sistem gastrointestinal yang menyebabkan terjadinya mual muntah sedang dan berat serta mengalami anoreksia. Kata kunci: mual; muntah; anoreksia; kanker; kemoterapi
Peningkatan Kesejahteraan Penderita Diabetes Melitus melalui Edukasi dan Simulasi Senam Kaki Diabetik Alfrida Semuel Ra’bung; Gustini; Niswa Salamung
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora Vol. 1 No. 1 (2021): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.294 KB) | DOI: 10.33860/jpml.v1i1.541

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit kronik berupa gangguan metabolisme yang dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan. Salah satu komplikasi yang paling umum terjadi pada pasien DM yaitu kaki diabetik yang diakibatkan oleh aliran darah pada bagian ekstremitas bawah tidak lancar. Komplikasi ulkus diabetik dapat meningkatkan rawat inap pasien diabetes, meningkatkan beban ekonomi keluarga dan menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi bisa dilakukan dengan latihan jasmani berupa senam kaki diabetik. Berdasarakan data yang diperoleh di Posyandu Aster belum pernah dilakukam penyuluhan dan senam kaki diabetik. Adapun tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran penderita DM dalam mencegah terjadinya komplikasi neuropati. PkM ini dilaksanakan di Posyandu Aster Puskesmas Sangurara pada tanggal 15 Januari 2020. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini yaitu penderita diabetes yang berjumlah 20 orang. Metode PkM ini yaitu pemberian edukasi dan simulasi senam kaki diabetik. Hasil PkM ini diperoleh sebagian besar peserta dapat menyebutkan pengertian, tujuan, dan manfaat senam kaki diabetik dan semua peserta dapat mempraktekkan senam diabetk dengan baik. Kegiatan senam kaki ini dapat dijadikan salah satu program diwilayah tersebut dalam rangka meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi DM sehingga kesejahteraan pasien DM meningkat.
Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Hiperglikemia pada Pasien Diabetes Mellitus di Desa Tinggide: Relationship between Diet and Physical Activity with Hyperglycemia in Diabetes Mellitus Patients in Tinggede Village I Kadek Wartana; Gustini
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.401 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i1.99

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang terjadi ketika pankreas tidak mampu menghasilkan insulin sehingga tubuh tidak efisien dalam menggunakan insulin tersebut. Efek tersebut menyebabkan terjadinya hiperglikemia yang tidak terkontrol, sehingga penumpukan gula di dalam darah yang mengakibatkan darah tidak dapat masuk di dalam sel. Tujuan penelitian untuk diketahuinya hubungan pola makan dengan kadar gula darah dan untuk mengetahui aktivitas fisik dengan kadar gula pada pasien diabetes mellitus di desa Tinggede Kabupaten Sigi. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM di Desa Tinggede Kabupaten Sigi yang berjumlah 45 orang, dengan metode pengambilan sampel adalah non probability sampling. Metode pengukuran menggunakan pengisian kuesioner, pada pola makan menggunakan kuesioner FFQ, sedangkan pada aktivitas fisik menggunakan kuesioner GPAQ. Hasil uji chi-square antara variabel pola makan dengan kadar gula darah diperoleh nilai p = 0.00 (p < 0.05) maka ada hubungan bermakna antara pola makan dengan kadar gula darah. Sedangkan variabel aktifitas fisik dengan kadar gula darah diperoleh nilai p = 0.682 (p > 0.05) maka tidak ada hubungan bermakna antara aktifitas fisik dengan kadar gula darah. Ada hubungan antara pola makan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus dan tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di Desa Tinggede Kabupaten Sigi. Disarankan kepada puskesmas, dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya di Desa Tinggede agar memberikan edukasi atau informasi tentang pentingnya menjaga pola makan yang baik dan melakukan olahraga secara teratur serta memberikan penyuluhan kesehatan tentang DM.   Diabetes mellitus (DM) is a disease that occurs when the pancreas is unable to produce insulin so that the body is inefficient in using the insulin. This effect causes uncontrolled hyperglycemia, so that sugar in the blood causes blood to not enter the cells. The purpose of the study was to determine the relationship between diet and blood sugar levels and to determine physical activity and sugar levels in patients with diabetes mellitus in Tinggede village, Sigi district. This type of research was analytic with a cross sectional approach. The population in this study were patients with DM in Tinggede Village, Sigi Regency, totaling 45 people, with the sampling method being non-probability sampling. The measurement method was used a questionnaire, on eating patterns using the FFQ questionnaire, while on physical activity using the GPAQ questionnaire. The results of the chi-square test between the variables of diet and blood sugar levels obtained a value of p = 0.00 (p < 0.05), so there was a significant relationship between diet and blood sugar levels. While the physical activity variable with blood sugar levels obtained p value = 0.682 (p > 0.05), then there is no significant relationship between physical activity and blood sugar levels. There was a relationship between diet and blood sugar levels in patients with diabetes mellitus and there is no relationship between physical activity and blood sugar levels in patients with diabetes mellitus in Tinggede Village, Sigi Regency. It was recommended to puskesmas, doctors, nurses and other health workers in Tinggede Village to provide education or information about the importance of maintaining a regular diet and provide health education about DM.
Peningkatan Pengetahuan Pasien Katarak Melalui Edukasi Pemberian Obat Tetes : Increased Knowledge of Pre and Post Op Patients About Cataract gustini gustini; I Kadek Wartana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora Vol. 2 No. 1 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jpml.v2i1.1724

Abstract

Katarak merupakan kelainan mata yang umum terjadi. Katarak terjadi karena proses penuaan alami pada lensa mata. Oleh karena itu, risiko katarak akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Faktor risiko katarak antara lain mencakup miopia yang serius, paparan sinar matahari yang terlalu lama, penyakit tertentu seperti diabetes, atau penggunaan obat-obat tertentu. Katarak awal tidak memiliki gejala yang jelas. Jika tidak diobati, katarak bisa menyebabkan kebutaan yang permanen. Pencegahan yang dilakukan supaya tidak terjadi kebutaan yang permanen adalah melakukan operasi katarak. Berdasarkan data yang diperoleh di Rumah Sakit Umum Daerah Palu belum pernah dilakukan penyuluhan tentang perawatan mata pada pasien post op katarak. Adapun tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk menambah pengetahuan pasien post op tentang perawatan mata. Kegiatan ini dilaksanakan pada 05 Mei 2021. Khalayak sasaran dalam kegiatan ini yaitu pasien post op katarak dan keluarga sebanyak 20 orang. Metode pengabdian yaitu memberikan edukasi peningkatan pengetahuan pasien post op katarak tentang perawatan mata. Hasil kegiatan ini diperoleh sebagian besar peserta dapat menyebutkan pengertian dari katarak, penyebab katarak, tanda dan gejala katarak serta cara perawatan mata post op katarak.. Kegiatan penyuluhan ini dapat dijadikan salah satu program di ruangan Aster RSUD Undata dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pencegahan terjadinya komplikasi sehingga penyembuhan mata pada pasien lebih cepat.
EFEKTIVITAS YOGA TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH PADA KLIEN T2DM : A SYTEMATIC REVIEW Gustini
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes tipe 2 (T2DM) adalah masalah kesehatan global dengan prevalensi 366 juta jiwa pada Tahun 2011 dan di proyeksi meningkat sebesar 51 %, hingga mencapai 552 juta jiwa pada tahun 2030. Dengan mengkonsunsi obat-obatan secara terus menerus (ketergantungan insulin) dapat menyebabkan komplikasi sam- pai menyebabkan kecacatan dan kematian. Tujuan : Tinjauan sistematis ini menyelidiki efektivitas Yoga sebagai intevensi untuk menurunkan gula darah pada Klien T2DM. Metode: Database pencarian dilakukan melalui Science Direct, Google Scholar, Willey Onine Library, Springerlink, Ebsco, PubMed, dan Scopus dengan kata kunci yang relevan. Jenis dan tahun belajar, desain penelitian, ukuran sampel, karakteristik sampel, intervensi serta hasil disajikan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Yoga Pranayamas, Asanas dan Meditation Of Buddhis dalam konteks pelayanan kesehatan adalah layak, mudah diterapkan dimana saja, biaya intervensi yang efektif, ekonomis dan dapat menurunkan FBS, PPBS, Hb1c pada Klien T2DM. Seperti yang diharapkan dengan keanekaragaman tersebut, hasil ditandai dalam variabilitas. Pertimbangan hati-hati dalam menafsirkan hasil dan juga dalam merancang study masa depan diperlukan. Implikasi Klinis dan penelitian dibahas lebih lanjut. Kesimpulan: Intervensi Yoga dapat menurunkan glukosa darah terhadap penderita T2DM. Maka diharapkan intervensi ini bisa diaplikasikan oleh tim kesehatan untuk mengontrol gula darah penderita T2DM
PENGARUH ESSENTIAL OIL JAHE UNTUK MENGURANGI MUAL MUNTAH, KENYAMANAN, ANOREKSIA PADA PASIEN KANKER PASCA KEMOTERAPI DI MAKASSAR Gustini
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1494.645 KB)

Abstract

Pendahuluan: Mual muntah adalah efek yang paling umum yang dirasakan pasien kanker pasca kemoterapi. Data yang didapatkan 80 % pasien mengalami mual muntah. Mual muntah merupakan tahap akhir dari tindakan terapeutik perawat terhadap pasien yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan saat kemoterapi. Pada kanker stadium lanjut, anoreksia adalah gejala ke empat paling umum terjadi setelah mual muntah, nyeri, dan kelelahan Tujuan: Untuk mengetahui aroma minyak atsiri (Esential Oil) jahe terhadap mual muntah, kenyamanan, anoreksia pada pasien kanker pasca kemoterapi. Metode: Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Experiment dan rancangan penelitaian pre-post test control group design. Sampel terdiri dari 60 pasien kanker pasca kemoterapi yang direkrut probability sampling jenis consecutive terdiri dari kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Diberikan intervensi selama 8 minggu sesuai dengan jadwal kemoterapi, dan intervensi dilakukan selama 15 menit. Analisis data dilakukan dan disajikan dengan uji Mann Whitney dan Wilcoxon. Instrument yang digunakan pada variabel mual muntah adalah Lembar kuesioner Rhodes Index Nausea Vomiting & Retching (INVR), variabel kenyamanan menggunakan Lembar kuesioner Shortened General Comfort Questionnare (GCQ) yang telah di modivikasi oleh peneliti dan variabel anoreksia peneliti menggunakan Lembar observasi. Hasil: Ada pengaruh aroma essential oil jahe untuk mengurangi mual muntah, kenyamanan, anoreksia pada pasien kanker pasca kemoterapi. Kesimpulan: Aroma esential oil jahe dapat mengurangi mual muntah, kenyamanan, anoreksia pada pasien kanker pasca kemoterapi. Berdasarkan temuan, profesi perawat dapat menggunakan aroma essential oil jahe sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan karena mudah, murah dan aman digunakan.
GAYA HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DIPARIGI MOUTONG Gustini; Helmi Rumbo; Risaldi
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pustaka Katulistiwa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1640.442 KB)

Abstract

Hipertensi adalah istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi.Kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa sekaligus meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke bahkan kematian. Menurut data yang didapatkan dari Puskesmas Tomini Kabupaten Parigi Moutong, penyakit hipertensi menjadi yang kedua dari sepuluh penyakit terbanyak Sedangkan data yang didapatkan dari Poskesdes Desa Taniuge kecamatan Tomini kabupaten Parigi Moutong penyakit hipertensi menempati posisi ketiga dari lima penyakit terbanyak di Desa Taniuge, dari hasil wawancara kepada kepala poskesdes, dimana kepala poskesdes mengatakan bahwa masyarakat Desa Taniuge masih kurang memperhatikan pola hidup sehat. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gaya hidup penderita hipertensi di Desa Taniuge Kecamtan Tomini Kabupaten Parigi Moutong.Jenis penilitian ini adalah deskriptif, jenis data menggunakan data primer dan data sekunder. Variabel dalam penelitian ini yaitu faktor determinan gaya hidup, penderita hipertensi. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan 12 item pertanyaan. Analisa data menggunakan analisa univariat. Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang ada di desa Taniuge. Sampel dalam penelitian ini semua penderita hipertensi di desa Taniuge jumlah sampel 33 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup baik sebanyak (0,0%), gaya hidup cukup sebanyak (30.3%),gaya hidup kurang sebanyak (69,7%). Kesimpulan penelitian ini adalah gaya hidup sebagian besar dalam kategori kurang,. Saran diharapkan dapat menjadi bahan masukan (informasi) yang bermanfaat dalam meningkatkan dan menjaga pola hidup sehat di masyarakat Desa Tamiuge