Ikhtiaruddin Ikhtiaruddin
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Dalam Pencegahan Hipertensi Serta Pengukuran Tekanan Darah Untuk Deteksi Dini Hipertensi Agus Alamsyah; Ikhtiaruddin Ikhtiaruddin; Yuyun Priwahyuni; Christine VGB
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 1 No. 1 (2021): Pengabdian Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol1.Iss1.898

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan urutan pertama jenis penyakit kronis tidak menular yang dialami oleh kelompok usia lanjut di Provinsi Riau dan di Kota Pekanbaru. Kasus hipertensi pada tahun 2020 di Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita menempati urutan nomor 2 setelah penyakit ISPA. Puskesmas Rawat Inap Karya Wanita mempunyai beberapa wilayah kerja diantaranya adalah Kelurahan Limbungan Baru. Kasus hipertensi di Kelurahan Limbungan Baru tertinggi kasusnya teurutama di RW 03. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat adalah dengan memberikan materi tentang hipertensi dan mengukur tekanan darah untuk deteksi dini hipertensi karena posyandu lansia pada saat pandemic covid-19 tidak buka. Untuk mengukur keberhasilan dari kegiatan pengabdian masyarakat maka dilakukan pre dan post mengenai pengetahuan peserta. Dari hasil Pre test dapat terlihat bahwa dari 27 orang yang mengikuti kegiatan tersebut, hanya 17 (63 % ) peserta yang mengetahui apa itu penyakit hipertensi beserta bagaimana cara pencegahannya dan dari 27 orang yang di ukur tekanan darahnya ada sebanyak 7 orang (26%) yang tekanan darahnya dikategorikan hipertensi, ada 2 orang (7,5%) yang tekanan darahnya dikategorikan hipotensi dan 18 orang (66,5%) yang tekanan darahnya normal. Setelah Post Test didapat bahwa dari 27 orang peserta yang mengikuti kegiatan tersebut 21 (77,8%) peserta mengetahui dan dapat menyebutkan satu persatu urutan dari materi ataupun pencegahan hipertensi tersebut dan 6 (22,2%). Disarankan kepada pihak-pihak yang terkait seperti puskesmas bekerjasama dengan kepala Desa, untuk dapat memaksimalkan kegiatan penyuluhan tentang hipertensi dan penyakit menular lainnya serta mengaktifkan kembali kegiatan posyandu lansia dimasa pandemik covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan .
PENGARUH MENDENGARKAN AL-QUR’AN DAN MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA MASYARAKAT RT 05 RW 12 KELURAHAN TANGKERANG SELATAN KOTA PEKANBARU TAHUN 2020 Yuyun Priwahyuni; Christine Vita Gloria Purba; Agus Alamsyah; Ikhtiaruddin Ikhtiaruddin
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 9 No 2 (2020): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Scie
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v9i2.1056

Abstract

ABSTRACT Blood pressure is the pressure contained in the blood vessels that occurs when the heart pumps blood throughout the body. The increase in arteries normally up to 120 mmHg is called systolic pressure which occurs when the heart contracts to pump blood during relaxation wherein the ventricular aortic pressure tends to decrease up to 80 mmHg, which is called diastolic pressure. The prevalence of hypertension in Riau (29.2%) (Riskesdas, 2018). The chanting of the Qur'an contains an element of the human voice, which is a wonderful healing instrument and one of the easiest to reach. Listening to music can also stimulate the hypothalamus, which is the center of regulation of various body mechanisms, so that it affects blood pressure, pulse, respiration, and mood. The results of the survey in RT 05 RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan City of Pekanbaru on 35 people showed that 20 (57%) had blood pressure above 120/80 mmHg. This study aims to determine the effect of listening to the Qur'an and classical music on blood pressure reduction in the community of RT 05 RW 12 Kelurahan Tangkerang Selatan, Pekanbaru City in 2020. This type of analytical research is a quasi experimental design. Population of 20 people with blood pressure above 120/80 mmHg, the sample is the total population. Computerized data processing. The data analysis used was univariate and bivariate analysis with paired t test. There was a decrease in blood pressure in the group listening to the Al-Qur'an and the group listening to classical music, the ratio of decreasing blood pressure in the listening group of the Al-Qur'an was greater, namely 8.7 compared to the group listening to classical music which was 1.7. The significance value (2-tailed) is 0.0001 so that the results of the initial test and the final test experience a significant change (meaning). It is hoped that the head of the RT and its apparatus can coordinate with the local puskesmas to carry out regular blood pressure checks so that degenerative diseases such as hypertension can be controlled. Keywords: blood pressure, murotal Al-Qur'an Surat Al-Rahman, classical music
Perancangan Pulse Oximetry Berbasis IoT Sebagai Deteksi Dini Gejala Covid-19 Refni Wahyuni; Herianto Herianto; Ikhtiaruddin Ikhtiaruddin
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 5 No 2 (2022): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v5i2.4582

Abstract

Pasien Covid-19 mengalami beberapa gejala seperti sesak nafas, detak jantung tidak normal, kelainan fungsi paru yang mirip dengan gejala pneumonia. Kondisi gejala tersebut menunjukkan bahwa kejenuhan kadar okssigen (O2) yang terlarut didalam darah tidak normal. Untuk mengukur kadar oksigen dalam darah menggunakan alat medis salah satunya Pulse Oximeter. Pasien Covid-19 dilingkungan Puskesmas Sapta Taruna sebanayk 665 pasien yang mana pasien ini terhitung dari bulan Januari 2022 sampai april 2022. Berdasarkan informasi yang didapat dari pihak Puskesmas Sapta Taruna, pasien yang terhitung hanya pasien yang melakukan tes PCR/ Swab, sedangkan masyarakat yang diduga terinfeksi Covid-19 masih banyak yang tidak melakukan tes PCR/Swab, penolakan ini dikarenakan adanya ketakutan karena informasi Hoax yang tersebar dimasyarakat seperti : tes PCR/Swab rasanya sakit, jika hasil tes PCR/Swab positif takut dikucilkan, merasa sehat dan alasan-alasan lainnya. Pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 akan diberikan obat seperti obat demam, antibiotic, anti virus, Vitamin C, dan lainnya sesuai dengan tingkat gejala yang dirasakan, jika gejala yang dirasakan ditahap yang sedang, ringan bahkan tanpa adanya gejala akan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri (Isoma) dirumah, akan tetapi tidak ada monitoring selanjutnya dari pihak Puskesmas, padahal pasien yang melakukan isolasi mandiri dirumah bisa saja mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah secara derastis, sehingga pasien ini membutuhkan alat medis sepeti pulse oximetry supaya pasien yang sedang isoma bisa melakukan pengecekan secara mandiri, untuk selanjutnya pulse oximetry yang ada sekarang belum bisa memberikan informasi jarak jauh terkait dengan kondisi saturasi oksigen dalam darah pasien. Dilihat dari permasalahan diatas maka tim riset membuat sebuah produk yaitu Pulse Oximetry berbasis IoT, alat ini adalah untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah pasien dan data hasil pengukuran yang dilakukan pasien akan otomatis terkirim ke server dan bisa dilihat di website Puskesmas, sehingga pihak Puskesmas bisa memonitoring kondisi pasien secara realtime tanpa harus bertemu langsung dengan pasien tersebut