Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Mokit Prototype Design Indonesian Traditional House (Series 1: Joglo House) Pertiwi, Elianna Gerda; Wahyudi, Luqman; Fauziah, Emmareta
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3223

Abstract

Many factors affect the existence of the current Joglo house. One of them is the lack of public understanding of the function of space and the architectural form of the Joglo house. Lack of understanding is a factor causing shifting cultural values. Therefore, this study aims to build this understanding by designing a product model of the Joglo House raft (mokit) as an interactive learning medium about building structures. A qualitative method is used with a design thinking process (design mindset) to achieve the research objectives. Design thinking consists of 5 stages: first, data collection (empathy); at this stage, interviews, observations, and surveys are carried out on students, architecture, and interior lecturers. Second, the definition stage is to determine the requirements and needs of the research. Third, the idea stage develops ideas and various alternative designs in the Mokit design by conducting FGD and brainstorming. Fourth, the prototype stage or making prototypes, and finally, the test or trial stage. However, this research is limited to the prototyping process, so that the final result of the research is a prototype of the Joglo traditional house mokit.
Social Criticism about the 2019 Election Campaign in the Comic Strip Gump n Hell Luqman Wahyudi; Sri Hesti Heriwati
Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/dewaruci.v16i1.3231

Abstract

Comic strips are a top-rated entertainment product. Supported by growing information technology, comic strips today are very accessible to almost all people. In addition to serving as a medium of entertainment, comic strips are often used as a means of opinion and convey criticism creatively from the comic artist. One of the comic strips that are vocal in expressing social criticism is Gump n Hell comic strip by Errik Irwan Wibowo. This comic strip depicts political events that occur, then publishes the comics through social media. This research is qualitative descriptive research using Charles Sanders Peirce's semiotic theory to determine the meaning of social criticism in the comic strip Gump n Hell. The researcher took three Gump n Hell comic strip samples relating to the moment of the 2019 General Election to analyzed the meaning. From the study results, there was an implicit meaning in the comic strip, namely criticizing and satirizing specific political figures related to the phenomenon. Criticism in comics is represented subtly or indirectly through pop culture icons that become representations or parodies of exact political figures and wrapped in narratives according to political phenomena.
MENJAGA TRADISI CABLAKA DI ERA MILENIAL MELALUI COVER MAJALAH ANCAS BANYUMASAN Bayu Aji Suseno; Luqman Wahyudi
ARTCHIVE: Indonesian Journal of Visual Arts and Design Vol 1, No 2 (2020): ARTCHIVE : Indonesia Journal of Visual Art and Design
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53666/artchive.v1i2.1629

Abstract

The publication of Ancas Banyumasan magazine is intended for market segmentation or target audience (consumers) of the millennial generation in the Barlingmascakep area (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap and Kebumen). The cover image of Ancas Banyumasan magazine presents a role model for local teenagers or young people who are not well known or less popular with an understated or simple (pose) style or attitude. The title of the main article of Ancas Banyumasan magazine uses Penginyongan language with persuasive sentences with provocative tones to maintain the character of the Cablaka culture which means speaking frankly or as is. This research uses a qualitative method with a descriptive analytic study approach, while data collection is by non-participant observation to obtain a picture or information on an objective state or certain event based on clear facts. The results of the study aimed to analyze the meaning of the cablaka concept in the cover design of Ancas Banyumasan magazine in building awareness of the millennial generation of the value of local wisdom. Penerbitan majalah Ancas Banyumasan ditujukan untuk segmentasi pasar atau target audience (konsumen) generasi milenial di wilayah Barlingmascakep (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen). Image cover majalah Ancas Banyumasan menghadirkan role model remaja atau anak muda lokal yang tidak terkenal atau kurang popular dengan (pose) gaya atau sikap bersahaja atau sederhana. Judul artikel utama majalah Ancas Banyumasan menggunakan bahasa Penginyongan dengan kalimat persuasif bernada provokatif untuk mempertahankan karakter budaya cablaka yang berarti berbicara terus terang atau apa adanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif analitik, sedangkan pengumpulan data dengan observasi non-partisipan untuk memperoleh gambaran atau informasi terhadap suatu keadaan objektif atau peristiwa tertentu berdasarkan fakta yang jelas. Hasil penelitian bertujuan untuk menganalisis makna konsep cablaka dalam desain cover majalah Ancas Banyumasan dalam membangun kesadaran (awareness) generasi milenial terhadap nilai kearifan lokal.Kata kunci : Cablaka, cover, majalah, ancas, banyumasan
ANALISIS SEMIOTIKA PADA ILUSTRASI SAMPUL MAJALAH TEMPO BERTEMA TERORISME EDISI 13 – 27 MEI 2018 Luqman Wahyudi; Aji Susanto Anom Purnomo
Jurnal Bahasa Rupa Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Bahasa Rupa April 2022
Publisher : Prahasta Publisher (manage by: DRPM Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/bahasarupa.v5i2.1066

Abstract

The cover of Tempo weekly magazine is known to be bold, critical, and sometimes controversial with its hidden meanings that are intentionally inserted (subliminal messages) in all fields (social, political, economic). This study was conducted to analyze the meanings and messages contained in a sample of three covers of Tempo magazine editions of 13, 20 and 27 May 2018 which featured terrorism cases, through three elements of Charles Sanders Peirce's semiotics, namely ground, object, and interpretant. The methodology used in this research is qualitative interpretative using semiotic analysis method. The results of this study are that the meaning of the sign that appear on the cover are closely related to acts of terrorism, prisoners who take hostage at the Brimob Mako detention house, a small child who is a suspect in a suicide bombing with his family, and students who stabbed Brimob intelligence officers in Kelapa Dua.The conclusion of researcher's interpretation when looking at the cover illustration is to disclosure  a series of terrorist acts in the May 2018.
PERANCANGAN MOTION GRAPHIC IKLAN LAYANAN MASYARAKAT : STOP TOLAK PEMAKAMAN KORBAN COVID-19 Luqman Wahyudi; Monica Revias Purwa Kusuma
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 6 No 2 (2021): demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v6i2.3483

Abstract

Banyaknya korban jiwa akibat Covid-19 memicu kecemasan masyarakat yang besar terkait pemakaman korban Covid-19. Terdapat beberapa kasus penolakan jenazah korban Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Banyumas. Ketakutan serta kurangnya edukasi pada masyarakat tentang protokol pemakaman korban Covid-19 menjadi pemicu utama fenomena ini. Salah satu cara efektif mengedukasi masyarakat tentang penolakan pemakaman korban Covid-19 adalah dengan membuat Iklan Layanan Masyarakat (ILM) berwujud motion graphics. Jenis pendekatan penelitian yang dipilih dalam perancangan ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis data menggunakan 5W+1H yaitu who, what, when, where, why, dan how. Perancangan iklan layanan masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar tidak takut dan menolak jenazah korban Covid-19 untuk dimakamkan. Hasil perancangan menunjukkan bahwa penyampaian informasi mengenai penolakan jenazah korban Covid-19 dapat dilakukan menggunakan media motion graphics, yang melalui tiga tahapan yaitu pra-produksi, produksi, dan pascaproduksi. Manfaat dari penelitian ini adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) pemulasaran jenazah korban Covid-19 agar dapat mengurangi kekhawatiran yang berlebih dan menghindari fenomena penolakan pemakaman jenazah korban Covid-19. Informasi tersebut sudah tersampaikan dengan baik kepada target audiens melalui iklan Instagram, Facebook, maupun YouTube, dilihat dari jangkauan media-media yang telah dipasangi iklan layanan masyarakat ini. Kata kunci: iklan layanan masyarakat, Covid-19, motion graphics, penolakan pemakaman
PERANCANGAN ANIMASI 3D IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KAMPANYE SOSIAL VAKSINASI COVID-19 DI BANYUMAS Luqman Wahyudi; Gandung Anugrah Kalbuadi; Elianna Gerda Pertiwi
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia) Vol 7 No 2 (2022): demandia - Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/demandia.v7i2.4595

Abstract

Program vaksinasi COVID-19 telah berjalan lebih dari setahun. Namun, hingga tahun 2022 masih terdapat sebagian masyarakat yang menolak untuk mengikuti program vaksin. hal ini disebabkan banyak isu miring dan pemberita hoax terkait program vaksinasi ini. Hal serupa juga terjadi di Banyumas. Hingga awal tahun 2022 masih terlihat pemberitaan bahwa terjadi kasus penolakan vaksinasi COVID-19 di Banyumas. Hal ini membuat herd immunity menjadi sulit dicapai. Alternatif tindakan yang efektif mengedukasi masyarakat tentang kampanye vaksinasi COVID-19 adalah melalui sebuah kampanye ILM (iklan layanan masyarakat) berbentuk animasi 3D. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif menggunakan analisis data 5W+1H yang terdiri dari unsur what, who, when, why, where, dan how. ILM ini memiliki tujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat Banyumas terkait pemberitaan miring tentang program vaksinasi tersebut, sehingga masyarakat terdorong untuk mengikuti program vaksinasi. Hasil penelitian dan eksekusi perancangan menunjukkan sosialiasi vaksinasi COVID-19 berupa penyampaian informasi yang benar serta klarifikasi berita hoax cukup efektif disampaikan dalam bentuk animasi 3D. Hal ini terlihat dari engagement yang tinggi di media sosial tempat ILM animasi 3D dipublikasikan.Kata kunci: vaksin COVID-19, berita hoax, animasi 3d
KAJIAN SEMIOTIKA PADA IKLAN TELEVISI PRODUK COCA-COLA VERSI “KABAYAN” Gilang Ramadhan; Luqman Wahyudi; Agatha Dinarah Sri
Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media (JURRSENDEM) Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Riset Rumpun Seni, Desain dan Media
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.542 KB) | DOI: 10.55606/jurrsendem.v1i1.326

Abstract

Mempertahankan kualitas sebuah brand adalah hal yang mutlak dilakukan oleh perusahaan penyedia barang/jasa. Di era konsumerisme seperti saat ini, peluncuran sebuah produk tidak dapat lagi berdiri sendiri. Sebuah brand tidak akan bertahan lama jika tidak didukung oleh produksi tontonan yang menyertainya. Iklan televisi lebih lanjut berperan sebagai arena komodifikasi, dimana pesan iklan bukan lagi sekadar menawarkan barang dan jasa, melainkan juga menjadi semacam alat untuk menanamkan makna simbolik. Dalam hal ini iklan televisi Coca-Cola menampilkan penanda yang dapat dibaca dengan perspektif semiotika sebagai berikut: Produk global tidak lagi hanya dipandang sebagai komoditas luar yang memiliki sekat, tetapi sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari dalam masyarakat umum dengan makna dan citra yang sesuai dengan karakternya.
2D ANIMATION IN AYOSCAN'S BRAND IDENTITY MOBILE APPLICATION Arsita Pinandita; Novan Edo Pratama; Luqman Wahyudi
Journal Of Resource Management, Economics And Business Vol. 1 No. 1 (2022): Journal Of Resource Management, Economics And Business
Publisher : PT. Berkah Digital Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1191.708 KB) | DOI: 10.58468/remics.v1i1.11

Abstract

A brand identity is a source of reputation and credibility for a company that can attract consumers uniquely. Therefore, a strong corporate branding strategy will become a competitive advantage and an essential intangible asset in the company's business processes. One way is with 2D animation, where animation, a brand can convey a message with its product, as well as the Ayoscan mobile application, which tries to display 2D animation into the mobile application in order to get Brand Positioning among users of the mobile application for public transportation payments.
Re-branding, Pendampingan Pendaftaran Merek dan Pengelolaan Sosial Media pada IKM Batik Keraton Pekalongan Nabila Noor Qisthani; Syarif Hidayatuloh; Luqman Wahyudi; Miftahol Arifin
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 2 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.212 KB) | DOI: 10.33379/icom.v3i2.2617

Abstract

Batik sebagai karya adi luhung bangsa Indonesia dan diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya perlu terus dilestarikan. Salah satu wujudnya adalah melakukan rebranding dan promosi penjualan secara online untuk meningkatan penjualan batik. Salah satu industri batik yang memiliki permasalah dalam pemasaran produk adalah Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Keraton Pekalongan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha, maka permasalahan yang ada adalah (1) susahnya menemukan merek dagang untuk dapat memasarkan produk secara lebih luas (2) belum memanfaatkan sosial media untuk menjual produk. Sehingga program pengabdian kepada masyarakat ini memiliki tujuan (1) pembuatan Brand Guidline (2) Pendampingan Pendaftaran merek dagang dan (3) pelatihan dan pendampingan pembuatan dan pemanfaatan sosial media untuk menjual produk. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendampingan pembuatan brand baru, pelatihan dan pendaftaran merek dagang. Program ini terbukti efektif dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh mitra berdasarkan hasil kuisioner yang telah dibagikan ke mitra. Pendampingan lebih lanjut akan terus dilakukan khususnya terkait pendaftaran merek dagang hingga sertifikat merk dagang terbit. 
BUKU ILUSTRASI ASAL-USUL NAMA BANYUMAS SEBAGAI UPAYA PENGENALAN SEJARAH PADA ANAK Mutiarani Shaleha; Luqman Wahyudi; Yanuar Ikhsan Pamuji
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 1 No 2 (2022): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v1i2.911

Abstract

Budaya Banyumas memiliki beragam bentuk mulai dari benda hingga tidak benda. Budaya tidak benda salah satunya adalah cerita rakyat asal-usul nama Banyumas. Adapun langkah pelestarian budaya yaitu pengenalan kepada generasi muda yaitu anak-anak. Tapi, pengaruh perkembangan teknologi membuat anak-anak terkena dampak negatif dari penggunaannya. Salah satu dampak adalah kurangnya minat terhadap lingkungan. Sehingga hal ini berpengaruh langsung pada pelestarian budaya di lingkungan tinggal anak. Maka dari itu dibutuhkan peningkatan interaksi antara orang tua dan anak. Hal ini dapat dimulai dengan menumbuhkan minat baca pada anak. Menumbuhkan minat baca dapat dimulai dengan membaca buku cerita rakyat disekitar lingkungan hidup. Untuk di kabupaten Banyumas buku cerita rakyat khususnya cerit Sa rakyat asal-usul nama Banyumas sendiri belum ramah anak. Sehingga diperlukan perancangan buku cerita rakyat yang ramah anak yaitu dengan menambahkan ilustrasi didalamnya. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengetahui cara merancang ilustrasi sesuai cerita asal-usul nama Banyumas yang dapat meninggalkan kesan kuat sehingga anak mudah mengingat; Untuk mengetahui cara menerapkan ilustrasi asal-usul nama Banyumas melalui media buku cerita yang dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kulitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari perancangan ini adalah buku cerita rakyat berjudul asal-usul nama Banyumas yang dilengkapi dengan ilustrasi didalamnya.