Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Askara: Jurnal Seni dan Desain

BUKU ILUSTRASI ASAL-USUL NAMA BANYUMAS SEBAGAI UPAYA PENGENALAN SEJARAH PADA ANAK Mutiarani Shaleha; Luqman Wahyudi; Yanuar Ikhsan Pamuji
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 1 No 2 (2022): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v1i2.911

Abstract

Budaya Banyumas memiliki beragam bentuk mulai dari benda hingga tidak benda. Budaya tidak benda salah satunya adalah cerita rakyat asal-usul nama Banyumas. Adapun langkah pelestarian budaya yaitu pengenalan kepada generasi muda yaitu anak-anak. Tapi, pengaruh perkembangan teknologi membuat anak-anak terkena dampak negatif dari penggunaannya. Salah satu dampak adalah kurangnya minat terhadap lingkungan. Sehingga hal ini berpengaruh langsung pada pelestarian budaya di lingkungan tinggal anak. Maka dari itu dibutuhkan peningkatan interaksi antara orang tua dan anak. Hal ini dapat dimulai dengan menumbuhkan minat baca pada anak. Menumbuhkan minat baca dapat dimulai dengan membaca buku cerita rakyat disekitar lingkungan hidup. Untuk di kabupaten Banyumas buku cerita rakyat khususnya cerit Sa rakyat asal-usul nama Banyumas sendiri belum ramah anak. Sehingga diperlukan perancangan buku cerita rakyat yang ramah anak yaitu dengan menambahkan ilustrasi didalamnya. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengetahui cara merancang ilustrasi sesuai cerita asal-usul nama Banyumas yang dapat meninggalkan kesan kuat sehingga anak mudah mengingat; Untuk mengetahui cara menerapkan ilustrasi asal-usul nama Banyumas melalui media buku cerita yang dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kulitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari perancangan ini adalah buku cerita rakyat berjudul asal-usul nama Banyumas yang dilengkapi dengan ilustrasi didalamnya.
KAJIAN SOSIOLOGI DESAIN POSTINGAN INSTAGRAM JOKOWI VERSI UCAPAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI Monica Revias Purwa Kusuma; Luqman Wahyudi; Pungky Febi Arifianto
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 2 No 1 (2023): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v2i1.1116

Abstract

Media sosial seperti Instagram saat ini tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Berbagai fungsi dapat dilakukan, salah satunya adalah sebagai media pembentuk personal branding. Banyaknya pengguna Instagram di Indonesia saat ini dimanfaatkan oleh publik figur untuk membentuk citra baik di tengah masyarakat. Tidak terkecuali presiden negara Indonesia saat ini, Bapak Joko Widodo (Jokowi). Jokowi memanfaatkan akun stagram @jokowi sebagai alat untuk menyapa dan membentuk citra positif di masyarakat. Salah satu unggahan di akun Instagram Jokowi yang sangat menarik adalah unggahan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444H pada 22 April 2023. Postingan ini menjadi menarik karena mengandung hal-hal yang viral serta fenomena yang dekat dengan sedang terjadi pada saat ini. Pengikut merasa memiliki relasi dengan kejadian-kejadian yang ditorehkan dalam ilustrasi tersebut karena mengandung fenomena sosial terkini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan membedah desain Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H unggahan Jokowi dari segi sosiologi desain, dimana desain tidak hanya muncul begitu saja tetapi dipengaruhi kondisi-kondisi sosial yang ada di sekitarnya. Hasil dari penelitian berupa terdapat berbagai fenomena sosial berupa kejadian nyata yang memang turun temurun terjadi di Indonesia dan sudah menjadi tradisi. Terdapat juga fenomena sosial yang sedang viral dan keadaan-keadaan yang terjadi saat ini. Realitas sosial yang ditemukan saat momen Lebaran ditandai dengan adanya habitus, dimana hal tersebut berhubungan dengan kapital dan modal simbolik dibaliknya. Selain itu, realitas sosial yang ditemukan pada gaya hidup dan perilaku masyarakat saat momen Lebaran juga mengandung praktek konsumsi simbol dimana berhubungan dengan kelas sosial maupun strata sosial tertentu.