Madu selama ini digunakan sebagai pengobatan alami karena memiliki efek antibakteri seperti pH yang rendah, hidrogen peroksida, dan memiliki aktivitas air yang rendah sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas madu alami dan olahan terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan adalah metode difusi cakram pada media NA. Madu yang digunakan merupakan jenis madu alami dan olahan dan dibuat dalam berbagai seri konsentrasi (25, 50, 75, dan 100)%. Untuk kontrol positif digunakan cakram antibiotik amoxicillin dan kontrol negatif menggunakan akuades. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian madu alami dan olahan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat oleh madu alami sebesar (27, 29.4, 32.1, dan 36.2)mm, madu olahan (6, 18.36, 30.33, dan 33.66)mm, kontrol positif (32.8)mm dan kontrol negatif (0)mm. Dapat disimpulkan bahwa madu alami dan olahan memiliki daya untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.