Hestiningtyas Yuli Pratiwi
Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

MODEL CPS MELALUI SAINTIFIC APPROACH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK Godensia Eustika Elonora; Sholikhan; Hestiningtyas Yuli Pratiwi
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 3 No. 3 (2021): September
Publisher : Fakultas Sains & Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v3i3.6229

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna: mengetahui berbedanya kapasitas penalaran kritis peserta didik memakai model pembelajaran berpikir kritis imajinatif melalui saintifik approach dengan model pembelajaran konvensional melalui pembelajaran dalam jaringan berbasis WhatsApp dan Google Classroom. Penelitian ini dipimpin di SMP NEGERI 2 WAGIR pada semester genap tahun 2020/2021. Sampel penelitian adalah 60 siswa dan dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas eksperimen serta kelas kontrol. Jenis penelitian semacam ini merupakan penelitian semi test plan dengan control bunch plan Pretest-Posttest. Informasi kapasitas penalaran yang menentukan dikumpulkan melalui Pretest dan Posttest. Informasi yang dikumpulkan dipecah menjadi uji-T memakai SPSS 16.0. Hasil pada ulasan ini menunjukkan bahwasanya: Adanya perbedaan dalam kapasitas berpikir kritis murid memakai model pembelajaran berpikir kritis imajinatif melalui metodologi logis dengan model pembelajaran konvensional melalui pembelajaran organisasi berbasis WhatAspp dan Google Classroom. Derajat kepentingan yang didapat adalah 0,000 < 0,05. Nilai normal kemampuan berpikir kritis murid yang memahami cara menggunakan model pembelajaran berpikir kritis inovatif melalui saintifik approach adalah 78,93 serta murid yang memahami cara menggunakan model pembelajaran konvensional adalah 68,46.
Integrasi Visualisasi Sintak Bahasa Pemrograman PHP dengan Sistem LMS Akhmad Zaini; Hestiningtyas Yuli Pratiwi
SMATIKA JURNAL Vol 12 No 01 (2022): SMATIKA Jurnal : STIKI Informatika Jurnal
Publisher : LPPM STIKI MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32664/smatika.v12i01.630

Abstract

One of the problems that are often faced by beginners in learning programming languages is the complexity of the syntax that must be learned. The Blockly library is a solution that can be taken to reduce programming language syntax errors. With this library, users can simply arrange puzzles and then the puzzle arrangements can be generated automatically into programming language scripts. However, the Blockly library is only a tool for programming penyuntings. For the material to be conveyed to users, we must arrange a good learning path. In order for the material to be structured into a good learning path, we need a learning content processing system or LMS. This study aims to integrate the advantages of the Blockly library with the advantages of the LMS system so that it becomes a good programming language learning medium. The learning path is structured by prioritizing the understanding of syntax writing patterns through a series of simulations, followed by theoretical explanations and discussions. The results of user responses to this learning media show effectiveness of 79%, attractiveness of 81% and efficiency of 81%.
Pengaruh Model Discovery Learning dan Kerjasama Siswa Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Elista Cahyani; Sholikhan; Hestiningtyas Yuli Pratiwi
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 4 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v4i1.5373

Abstract

Penguasaan konsep adalah salah satu indikator bahwa peserta didik telah mengetahui sepenuhnya materi yang telah ia pelajari atau tidak sekedar menghafal saja. Untuk mengetahui perbedaan penguasaan konsep antara penerapan model pembeIajaran discovery learning dan pembeIajaran konvensionaI, perbedaan penguasaan konsep antara peserta didik yang memiIiki kerjasama tinggi dan kerjasama rendah, dan interaksi antara penerapan modeI pembeIajaran discovery Iearning dan kerjasama terhadap penguasaan konsep fisika ialah tujuan dilakukannya penelitian ini. Penelitian ini diselenggarakan di saIah satu sekolah yaitu SMP Negri 17 Malang Tahun pelajaran 2019/2020. Quasi eksperimen dengan rancangan posttest only control design group merupakan jenis penelitian yang digunakan daIam penelitian ini. Seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Malang Tahun pelajaran 2019/2020 merupakan populasi dari penelitian ini. Pada penelitian ini untuk menentukan sampel yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri 33 siswa keIas VIII A yang dijadikan sebagai keIas eksperimen dan 33 siswa keIas VIII B yang dijadikan sebagai keIas kontroI. NiIai penguasaan konsep diperoleh melalui hasil posttest sedangkan nilai kerjasama diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan ketika melaksanakan pembelajaran. Hasil penelitian ini yaitu (1) ada perbedaan antara model pembelajaran discovery learning dan model pembelajaran konvensionaI terhadap penguasaan konsep fisika, (2) ada perbedaan antara siswa yang memiliki kerja sama tinggi dengan siswa yang memiliki kerjasama rendah terhadap penguasaan konsep fisika dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran discovery learning dan kerjasama terhadap penguasaan konsep fisika
WEBTOON-BASED PHYSICS E-MODULE AS ALTERNATIVE MEDIA TO IMPROVE STUDENT'S CRITICAL THINKING ABILITY ON OPTICAL EQUIPMENT MATERIALS Hena Dian Ayu; Paskalina Jaya; Hestiningtyas Yuli Pratiwi; Akhmad Jufriadi
Journal of Teaching and Learning Physics Vol 7, No 2 (2022): Journal of Teaching and Learning Physics (Agustus 2022)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jotalp.v7i2.17827

Abstract

This research focuses on developing and analyzing the qualifications, effectiveness, and reactions of e-module users on optical devices to improve critical thinking skills. The advantage of this e-module is that it contains material descriptions, videos, webtoons, and evaluation questions that can be accessed online. The research method uses research and development of the ADDIE model, with five stages: investigating student needs, designing learning media using pixton.com, canva.com, and the Flip PDF Professional application, and developing e-modules that are validated by media expert validators and material, amounting to two people. , product implementation to users, and evaluation of e-modules by teachers and students. Indicators of critical thinking skills tested include interpreting, analyzing, evaluating, and inferring skills. The feasibility of the e-module turned out to be valid by experts in the media and material obtained from the validation questionnaire. The results of the effectiveness of the e-module in improving critical thinking skills showed that the effectiveness was tested on 26 class X SMK students and user responses, namely teachers and students, were very positive.
Pengembangan E – Modul IPA Terintegrasi Substainable Devolepment Goals (SDGs) untuk Meningkatkan Literasi Lingkungan Siswa pada Topik Tata Surya Yokbet Badelwaer; Sudi Dul Aji; Hestiningtyas Yuli Pratiwi; Muhammad Nur Hudha; Arief Rahman Hakim
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 4 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v4i4.8143

Abstract

Tujuan Penelitian pengembangan penghasilan produk E – Modul berbasis Digital dengan SDGs untuk meningkatkan Literasi siswa pada materi Tata Surya. Pengembangan E- Modul berbasis Digital dengan SDGs menggunakan metode 3-D yaitu terdiri dari tahap define, design dan develop (trianto 2011). Pada tahap define atau defenfenisian peneliti melakukan analisis kebutuhan awal untuk mengetahui karaktristik E - Modul yang akan dikembangkan. Tahap design atau penrancangan pada tahap ini peneliti malakukan RPP untuk materi Tata Surya yang akan dikembangkan. Kemudian peneliti mendesain E- Modul yang terdiri dari cover/sampul, kata pengantar, daftar isi, tujuan pembelajaran,Kompetens Inti, Indikator pencapaian Kompetensi Inti (IPK) Pendahuluan, Pada tahap develop atau pengembangan peneliti melakukan validasi ahli yang terdiri dari validasi media dan validasi materi dan uji coba kepada guru IPA SMP Negeri 6 Singosari dengan 21 orang siswa kelas VIIC SMP Negeri 6 Singosari. Hasil analisis angket guru IPA nilai rata-rata total dari guru IPA adalah 99.16% dan Hasil analisis angket siswa nilai rata – rata total dari siswa kelas VIIC adalah 87,95% sedangkan Validasi media yaitu terdiri dari aspek kelayakan desaign, nilai rata – rata total dari validasi media adalah 84,37 % dan validasi materi yang terdiri dari aspek kelayakan isi dan kelayakan bahasa nilai rata – rata total dari validasi materi adalah 78,33%.
E-Module of Physics Science Integrated with Sustainable Development Goals to Enhance Students' Environmental Literacy Hestiningtyas Yuli Pratiwi; Sudi Dul Aji; Arief Rahman Hakim; Chandra Sundaygara; Anatolia Gurtin; Muhammad Nur Hudha
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v7i1.6844

Abstract

This study aims to produce a product of an electronic module on the subject of energy to enhance students' environmental literacy. This research was a research and development (R&D) using the ADDIE development model which includes: 1) the initial needs analysis stage to determine the needs of students and teachers, 2) the design stage which included collecting references, instruments and designing and creating an e-module of the science of physics integrated Sustainable Development Goals (SDGs), 3) the development of e-modules was carried out using the Canva application, Fliphtml and validation of material and media experts, 4) small-scale trials conducting interviews with students and teachers to obtain qualitative data in-depth, 5) evaluation from users, namely students and subject teachers. The assessment included 1) a Media expert test; 2) a material expert test; 3) user tests; 4) a small-scale test. The results of this study showed that: (1) the SDGs integrated science e-module was produced to enhance students' environmental literacy (2) the quality of the science e-module for students was developed according to material experts and media experts to have very good quality (VG) with the ideal percentage of each 83.00% and 98.00%. (3) the teacher's response to the student module is Very Good (VG) with an ideal percentage of 98%. Meanwhile, the student's response to the student's science e-module is Strongly Agree with an ideal percentage of 83.00%. Based on the results of this study, it can be concluded that the Science E-Module Integrated to  SDGs has met the criteria of being feasible and effective for enhancing students'  environmental literacy skills seen from the responses of media experts, material expert responses, students’ responses and trials.
Development of digital learning evaluation In realizing Suistainable Development Goals (SDGs) Sudi Dul Aji; Hestiningtyas Yuli Pratiwi; Arief Rahman Hakim; Muhammad Nur Hudha; Nada Damai Azka
Jurnal Bidang Pendidikan Dasar Vol 7 No 1 (2023): January
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jbpd.v7i1.7995

Abstract

This research is motivated by one of the goals of the SDGs, namely realizing quality learning and handling environmental change. The purpose of this study is to determine the feasibility and practicality of evaluating digital learning in realizing the SDGs for elementary school students. This research is a development research with the ADDIE model (Analysis, design, development, implementation and evaluation). The test subjects in this study were class VI students at SDN 02 Putatkidul Gondanglegi. The data collection instrument uses a questionnaire. Data analysis techniques use quantitative data. Digital Study Evaluation created using the Kahoot! based on the results of the material validation, a score of 93.75% was obtained in the very feasible category, the results of the language validation were 95% (very feasible), the results of the teacher's practicality validation were 88.8% (very practical) , the students' practicality results were 94% (very practical)
Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Usaha Dan Energi Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Yohana Hardiyanti; Sudi Dul Aji; Hestiningtyas Yuli Pratiwi
RAINSTEK : Jurnal Terapan Sains & Teknologi Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v5i1.7924

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan modul yang dirancang untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Tes dilakukan di SMA PGRI 06 Malang Kabupaten Malang. Hasil penelitian membuktikannya ujian Modul berbasis PBL dari para ahli modul Fisika mendapat nilai rata-rata 2,9 untuk kategori Kelayakan, dan ahli media 3,1 untuk kategori Kelayakan. Modul yang dikembangkan dalam bentuk tes kecil ini memperoleh persentase rata-rata 73,12 dengan jawaban baik dari siswa. Hasil uji skala akbar memperlihatkan bahwa modul belajar tingkat lanjut mencapai rata-rata 74,4 berdasarkan penilaian guru fisika yang memperoleh rata-rata kategori baik sebesar 2,9. Modul fisika pembelajaran berbasis masalah efektif meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Berdasarkan output analisis diketahui bahwa antara pre-test dan post-test secara keseluruhan terjadi peningkatan nilai tes minat dan hasil belajar siswa yaitu perbedaan nilai ujian siswa sebelum dan sesudahnya penerapan. Pembelajaran berbasis masalah berdasarkan hasil analisis, skor tes minat dan hasil belajar terbukti lebih tinggi di antara siswa yang mencapai skor pretes rata-rata 48,8 dan skor rata-rata postes 85,6 dan skor tes N-Gain secara umum. telah diperbaiki. 0,72 termasuk dalam kategori tinggi di mana nilai kelas "tinggi" adalah g > 0,7.
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika Materi Vektor Hilwa Mar’atus Solihah; Hestiningtyas Yuli Pratiwi; Anik Istyowati
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 3 No. 9 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebab rendahnya hasil belajar fisika yaitu kurangnya motivasi belajar siswa sebab siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sangat sulit yang hanya membahas rumus dan perhitungan yang begitu rumit, metode, strategi, dan model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi, selain itu lingkungan belajar yang monoton karena hanya di dalam ruangan, serta kurangnya penggunaan media pembelajaran oleh guru sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar fisika siswa. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif penyelesaian masalah diatas yaitu dengan menerapkan model pembelajaran talking stick. Penelitian ini bertujuan guna mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada materi vektor kelas X di salah satu SMA di Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian jenis Penelitian Tindakan Kelas, untuk analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket motivasi belajar, soal pre tes, soal untuk mengetahui hasil belajar siswa disetiap siklusnya, dan catatan lapangan. Penelitian ini diperoleh data yaitu nilai rata- rata pre tes siswa (sebelum dilakukan pembelajaran) sebesar 59,5 ; sedangkan nilai rata- rata hasil belajar siklus 1 meningkat menjadi 71; kemudian nilai rata- rata hasil belajar siklus 2 meningkat menjadi 82,58; lalu nilai rata- rata hasil belajar siklus 3 meningkat menjadi 87,47. Data hasil motivasi belajar diperoleh rata- rata persentase motivasi belajar awal siswa sebesar 68,67 persen ; sedangkan rata- rata persentase motivasi belajar akhir siswa meningkat menjadi 77,47 persen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
Penerapan Inkuiri Terbimbing dan Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Safril Taufiq Hidayat; Anik Istyowati; Hestiningtyas Yuli Pratiwi
Jurnal Pembelajaran, Bimbingan, dan Pengelolaan Pendidikan Vol. 3 No. 9 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This Research aims to improve critical thinking skills by applying guided inquiry models and differentiated learning. The critical thinking skills were analyzed through five indicators, namely: providing simple explanations, building basic skills, drawing conclusions, providing further explanations, and developing strategies and tactics (Ennis, 1995). The research was motivated by observation results indicating that 69 percent or the majority of students in one class did not possess critical thinking skills. However, critical thinking skills are considered one of the components that need to be developed in 21st-century skills (Zubaidah, 2020), in line with the implementation of the independent curriculum (Indarta et al., 2022). The research adopted the design of classroom action research by Kemmis and Taggart, implemented in three cycles, using guided inquiry and differentiation strategies, with learner characteristics analyzed through learning motivation. Each cycle involved actions to enhance critical thinking skills. The success of the actions was determined by the improvement of critical thinking skills and the learning mastery. The results showed an increase in critical thinking skills from 76 percent (cycle 1) to 80 percent (cycle 2), and further to 87 percent (cycle 3), while learning mastery also improved from 54 percent (cycle 1) to 69 percent (cycle 2), and finally reached 100 percent (cycle 3). Abstrak: Penelitian yang bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menerapkan model inkuiri terbimbing dan pembelajaran berdiferensiasi. Kemampuan berpikir kritis akan dianalisis melalui 5 indikator, yaitu: memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, membuat kesimpulan, membuat penjelasan lanjut, membuat strategi dan taktik (Ennis, 1995). Penelitian dilatarbelakangi dengan hasil observasi yang menunjukan dalam satu kelas 69 persen atau mayoritas belum memiliki kemampuan berpikir kritis. Padahal kemampuan berpikir kritis ialah salah satu komponen yang perlu dikembangkan dalam keterampilan abad 21 (Zubaidah, 2020), seiring dengan diterapkannya kurikulum merdeka (Indarta et al., 2022). Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan kelas desain dari Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam 3 siklus, menggunakan model inkuiri terbimbing dan strategi diferensiasi yang karakteristik peserta didiknya dianalisis melalui motivasi belajar. Setiap siklus dilakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Keterberhasilan tindakan akan dilihat dari meningkatnya kemampuan berpikir kritis dan ketercapaian ketuntasan belajar secara klasikal. Hasil yang diperoleh kemampuan berpikir kritis meningkat dari 76 persen (siklus 1) menuju 80 persen (siklus 2) selanjutnya ke 87 persen (siklus 3), sedangkan ketuntasan belajar juga meningkat dari 54 persen (siklus 1) menuju 69 persen (siklus 2) dan selanjutnya ke 100 persen (siklus 3).