Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PERAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG DAUN SECARA ORGANIK MELALUI PENGATURAN KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH KAMBING Anggi Indah Yuliana; Mohamad Nasirudin
AGROSAINTIFIKA Vol 2 No 2 (2020): Mei
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.963 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v2i2.868

Abstract

Sebuah penelitian lapang disusun untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan interval penyiraman pupuk organik cair terhadap serapan unsur hara tanaman dan hasil tanaman bawang daun serta kadar nitrogen pada media tanam. Penelitian ini merupakan percobaan Faktorial disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah Komposisi Media Tanam dengan 8 taraf yaitu : M1 (Tanah); M2 (Kompos); M3 (Arang Sekam); M4 (Tanah + Kompos (1:1)); M5 (Tanah + Arang sekam (1:1)); M6 (Kompos + Arang sekam (1:1)); M7 (Tanah + Kompos + Arang sekam (1:1:1)); dan M8 (Tanah + Kompos + Arang sekam (2:1:1)). Faktor kedua adalah interval penyiraman pupuk organik cair dengan 2 taraf yaitu: O1 (interval 4 hari) dan O2 (interval 7 hari). Dari kedua faktor perlakuan tersebut, diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan komposisi media tanam dan interval penyiraman pupuk organik cair. Pada perlakuan tunggal komposisi media tanam, media tanam tanah + arang sekam 1:1 (M5) menghasilkan berat segar per tanaman paling tinggi sebesar 9,67 gram serta serapan unsur nitrogen per tanaman paling tinggi sebesar 6,52 gram. Kadar N-total tanaman yang sangat tinggi pada perlakuan media tanam kompos (M2) justru menghasilkan berat basah tanaman bawang daun yang paling rendah.
PERAKITAN TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG DAUN SECARA ORGANIK MELALUI PENGATURAN KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH KAMBING Anggi Indah Yuliana; Mohamad Nasirudin
AGROSAINTIFIKA Vol 2 No 2 (2020): Mei
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.963 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v2i2.868

Abstract

Sebuah penelitian lapang disusun untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan interval penyiraman pupuk organik cair terhadap serapan unsur hara tanaman dan hasil tanaman bawang daun serta kadar nitrogen pada media tanam. Penelitian ini merupakan percobaan Faktorial disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah Komposisi Media Tanam dengan 8 taraf yaitu : M1 (Tanah); M2 (Kompos); M3 (Arang Sekam); M4 (Tanah + Kompos (1:1)); M5 (Tanah + Arang sekam (1:1)); M6 (Kompos + Arang sekam (1:1)); M7 (Tanah + Kompos + Arang sekam (1:1:1)); dan M8 (Tanah + Kompos + Arang sekam (2:1:1)). Faktor kedua adalah interval penyiraman pupuk organik cair dengan 2 taraf yaitu: O1 (interval 4 hari) dan O2 (interval 7 hari). Dari kedua faktor perlakuan tersebut, diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan komposisi media tanam dan interval penyiraman pupuk organik cair. Pada perlakuan tunggal komposisi media tanam, media tanam tanah + arang sekam 1:1 (M5) menghasilkan berat segar per tanaman paling tinggi sebesar 9,67 gram serta serapan unsur nitrogen per tanaman paling tinggi sebesar 6,52 gram. Kadar N-total tanaman yang sangat tinggi pada perlakuan media tanam kompos (M2) justru menghasilkan berat basah tanaman bawang daun yang paling rendah.
KEANEKARAGAMAN SERANGGA DI PERKEBUNAN KOPI EXCELSA DESA PANGLUNGAN KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR Lucky Aulia Ayu; Mohamad Nasirudin; Yudhy Wardhani
AGROSAINTIFIKA Vol 3 No 1 (2020): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.61 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v3i1.1026

Abstract

ABSTRAK Pada tanaman perkebunan sering dijumpai berbagai jenis serangga. Serangga mempunyai fungsi ekologi yang penting sebagai penyeimbang ekosistem serta dapat menjadi indikator rusaknya lingkungan. Serangga juga merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestarianya dari kepunahan maupun penurunan ragam jenisnya. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2020, dengan tujuan untuk mengetahui keanekaragaman serangga di perkebunan kopi excelsa Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. penelitian ini menggunakan metode survey dan eksplorasi, yaitu pengambilan sampel langsung dari lokasi pengamatan, dengan menggunakan alat perangkap yaitu lubang perangkap, jaring perangkap dan pengamatan langsung di perkebunan kopi excelsa. Langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah, ditentukan titik plot (unit sampel) dengan cara simple random sampling secara acak sederhana pada tempat pengambilan sampel yang telah ditentukan. Pengamatan dilakukan sebanyak 6 kali, dengan interval waktu seminggu sekali. Data yang diperoleh diidentifikasi dan di analilisis dengan rumus indeks keanekaragaman (H’) dan indeks dominansi (C). Hasil penelitian identifikasi serangga diperoleh 967 jumlah individu, yang terdiri dari 13 famili. Nilai indeks keanekaragaman Shanon-Weiner (H’) didapat 1,117 menunjukan keanekaragaman pada perkebunan kopi excelsa adalah keanekaragaman sedang. Nilai indek dominansi (C) didapat 0,560 menujukan bahwa ada spesies yang mendominasi pada perkebunan kopi excelsa yaitu famili formicidae.
INDEKS NILAI PENTING SERANGGA PADA PERKEBUNAN APEL SEMIORGANIK DAN ANORGANIK KOTA BATU mohamad nasirudin; Rohmat Hidayat
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 1 No 3 (2019): Vol. 01 No. 03, Agustus 2019
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.615 KB)

Abstract

This study aims to determine the Important Value Index (IVI) of insects that are present in plantations of semiorganic and anorganic apples in Tulungrejo Village, Bumiaji District, Batu City. Insect handling is done by direct observation and Yellow Trap. This research was carried out in April-May 2019. The parameters observed were insect IVI in both fields. The results of insect IVI research showed that the highest value in semiorganic apple plantations by direct observation found insects from the Cerambycidae family of 40.06% which acted as herbivores, while anorganic land from the Thripidae family was 42, 84% which acted as herbivor as well. Whereas the highest IVI in semiorganic and anorganic apple plantations with observations of Yellow Trap tools were found by insects from the family of Aphydidae namely semiorganic at 85.11%, and anorganic at 86.87% which acted as Herbivor.
Komposisi Media Tanam dan Interval Penyiraman POC Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun Pada Sistem Vertikultur Anggi Indah Yuliana; Mohamad Nasirudin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 1 No 3 (2019): Vol. 01 No. 03, Agustus 2019
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.436 KB)

Abstract

Sebuah penelitian lapang disusun untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam dan interval penyiraman pupuk organic cair terhadap pertumbuhan tanaman bawang daun yang dibudidayakan dalam sistem vertikultur. Penelitian ini merupakan percobaan Faktorial disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah Komposisi Media Tanam dengan 8 taraf yaitu : M1 (Tanah); M2 (Kompos); M3 (Arang Sekam); M4 (Tanah + Kompos (1:1)); M5 (Tanah + Arang sekam (1:1)); M6 (Kompos + Arang sekam (1:1)); M7 (Tanah + Kompos + Arang sekam (1:1:1)); dan M8 (Tanah + Kompos + Arang sekam (2:1:1)). Faktor kedua adalah interval penyiraman pupuk organik cair dengan 2 taraf yaitu: O1 (interval 4 hari) dan O2 (interval 7 hari). Dari kedua faktor perlakuan tersebut, diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 48 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan secara non distruktif yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan pada umur 15, 30, dan 45 hst. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis menggu-nakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Penggunaan media tanam berbahan arang sekam pada perlakuan M3 (arang sekam), M5 (tanah + arang sekam (1:1)), M7 (tanah + kompos + arang sekam (1:1:1)) dan M8 (tanah + kompos + arang sekam (2:1:1)) baik pada interval penyiraman 4 dan 7 hst mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman bawang daun yang dibudidayakan secara vertikultur. Penggunaan media tanam kompos pada interval penyiraman POC 4 hari menghasilkan jumlah anakan yang paling rendah pada umur pengamatan 15 hst.
INDEKS NILAI PENTING SERANGGA PADA PERKEBUNAN APEL SEMIORGANIK DAN ANORGANIK DESA WONOSARI PASURUAN Mohamad Nasirudin; Anggi Indah Yuliana
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 2 No 03 (2020): Agustus 2020
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.069 KB)

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) serangga yang terdapat di lahan perkebunan apel semiorganik dan anorganik di Kawasan Desa Wonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Pengamatan serangga dilaksanakan dengan cara Pengamatan langsung dan alat metilat lem trap. Penelitian ini dijalankan pada Bulan Maret 2020. Parameter pengamatannya adalah INP serangga yang terdapat di kedua lahan. Hasil INP serangga, nilai tertinggi terdapat di lahan perkebunan apel semiorganik, pada pengamatan langsung ditemukan serangga dari famili Formicidae dengan nilai prosentase 45,23% peranannya sebagai karnivor, pengamatan langsung di lahan anorganik ditemukan serangga dari famili Formicidae dengan nilai prosentase 41,44% peranannya sebagai karnivor. Sedangkan INP tertinggi di perkebunan apel semiorganik dan anorganik dengan pengamatan alat metilat lem trap sama-sama ditemukan serangga dari famili Aphydidae yaitu di lahan semiorganik nilai prosentase 76,38%, sedangkan di lahan anorganik nilai prosentase 79,16% peranannya sebagai Herbivor.
EFEKTIFITAS WARNA LIGHT TRAP BERSUMBER LISTRIK PANEL SURYA DI TANAMAN BAWANG MERAH Nur Faisal Andani; Mohamad Nasirudin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 3 No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.375 KB)

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Keberadaan hama dan penyakit pada tanaman bawang merah membuat petani menggunakan pestisida dan fungisida secara berlebihan. Prinsip kerja light trap adalah dengan memanfaatkan sifat hama yang aktif pada malam hari dan secara alami hama mudah tertarik dengan warna cahaya. Pengamatan ligt trap yang bersumber panel surya berjumlah 5 (warna merah, biru, putih, hijau, dan kuning). Perbedaan ini untuk mengetahui ketertarikan hama terhadap warna LED. Pengamatan dilakukan pada tanaman bawang merah di Desa Pandanblole Kecamtan Ploso Kabupaten Jombang. Adapun hasil light trap warna biru memperoleh 92,87 %, kemudian warna putih 3,74 %, hijau 1,65 %, Kuning 1,36 % , dan terakhir merah 0,36 %.
Analisis Kelayakan Usahatani Padi Organik di Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang abdul Latif; Mohamad Nasirudin; Siti Nur Qomariyah
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 3 No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.139 KB)

Abstract

This study aims to (1) find out the amount of organic rice farming income in Bareng Village, Bareng subdistrict, Jombang District (2) to find out the feasibility level of organic rice farming in the review of the R/C Ratio in Bareng Village, Bareng subdistrict, Jombang District. The method used is the method (cross-section). The total sample of 7 farmers. The results of the analysis showed that (1) the production in two planting cycle processes in organic rice farming amounted to Rp 23,269,738, consisting of a fixed cost of Rp 8,427,594 and a variable cost of 14,842,143 (2) The Total revenue to Rp 31,971,428 and total income in two planting cycles in organic rice farming Rp 8,701,690 Total R /C in organic rice farming per two planting cycles in farmer groups in Bareng Village, Bareng subdistrict, Jombang District. Means the cost of production of Rp. 1 can generate an income of Rp 1,374 so that organic rice farming in Bareng village is profitable and worth trying.
Kajian Ekologi Perkebunan Jambu Gondang Manis Di Desa Gondang Manis Kabupaten Jombang Meligia Diage Pangesti; Anggi Indah Yuliana; Mohamad Nasirudin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 4 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v4i1.698

Abstract

Gondang manis guava is a fruit product of Jombang Regency because of its limited existence in Jombang Regency. The purpose of this study was to determine the ecological conditions in the gondang manis guava plantation in Gondang Manis Village, Jombang Regency. This research was conducted in July – August 2020. This research is descriptive quantitative using a purposive sampling method, namely taking samples directly from the research location with the provision of 5 observation plots from a land area of ​​1500 m2. Observations were made 15 times with an interval of 2 days for 1 month. The observed factors include biotic and abiotic factors. The results showed the average age of gondang manis guava plant was 18 years with an average tree height of 6.5 meters; the average stem diameter is 34.9 cm and the average fruit production is 27.6 kg/tree, the temperature is 29oC, the humidity is 68%, and 11 families of flora and 6 families of fauna are found. The results of soil analysis showed that the soil pH value was neutral (6.6) with very low C-organic conditions (0.62%), very low soil nitrogen (0.00%) and very high soil phosphate (136 ppm).
Pengaruh Lama Fermentasi Dan Konsentrasi Ragi Terhadap Mutu Tape Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Varietas Ayamurasaki Adi Ardiansyah; Umi Kalsum; Mohamad Nasirudin
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 4 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/epic.v4i1.699

Abstract

An experiment was arranged to determine the effect of fermentation time and yeast concentration on the color, taste and aroma of sweet potato tape (Ipomoea batatas L.) Ayamurasaki variety. This research was conducted in Tanjunggunung village, Peterongan Jombang sub-district, in July-November 2019. The study was arranged using a Randomized Block Design (RAK) and repeated three times with the following treatments: F1K1 : (48 hours fermentation yeast concentration 0.5%), F1K2 (48 hours fermentation with 1% yeast concentration), F1K3 (48 hours fermentation with 1.5% yeast concentration) F2K1 (48 hours fermentation with 0.5% yeast concentration), F2K2 (48 hours fermentation with 1% yeast concentration) F2K3 (48 hours fermentation yeast concentration 1.5%), F3K1 (48 hours fermentation yeast concentration 0.5%), F3K2 (48 hours fermentation yeast 1% concentration), F3K3 (48 hours fermentation yeast concentration 1.5%). The results of the analysis of variance showed that yeast concentration and fermentation time had a very significant effect on all variables except the color variable. The best treatment value is F1K1 and the lowest value treatment is F3K3. The longer the fermentation and the greater the concentration of yeast given, the acidity of the tape becomes very sour.