Uti Nopriani
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Productivity of duckweed (Lemna minor) as alternative forage feed for livestock in different light intensities Nopriani, Uti; Karti, PDMH; Prihantoro, Iwan
Indonesian Journal of Animal and Veterinary Sciences Vol 19, No 4 (2014)
Publisher : Indonesian Animal Sciences Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.212 KB) | DOI: 10.14334/jitv.v19i4.1095

Abstract

Duckweed (Lemna minor) is a small aquatic plant that grow and float in water and spread extensively. Lemna minor is potential as a source of high quality forage. This study aimed to determine optimal light intensity on Lemna minor to generate maximum productivity. Parameters observed were physical-biological and chemical characteristics of the media (pH value, temperature, cover area, decreased of media volume, BOD, COD, nitrate, nitrite and phosphate), plant growth acceleration (number of shoots, leaf diameter and chlorophyll-a), biomass production, doubling time of cover area and the number of daughters. This study was done based on a completely randomized design with 4 levels of shading. While treatment was: without shading, shading 30%, shading 50% and shading 70% using paranet shade. Each treatment consisted of 4 replications. Result showed that the productivity of Lemna minor included the number of daughters, chlorophyll-a, biomass production, cover area, absorbed phosphate and doubling time the number of daughters reached the highest level without shading treatment (1007,21-2813,57 lux). The decrease of intensity of light, the increase the diameter of leaf. Decrease of media volume was positively correlated to size of cover area. Biomass production influenced by a wide doubling time of cover area and number of daughters. Key Words: Lemna minor, Light Intensity, Media, Productivity
Productivity of duckweed (Lemna minor) as alternative forage feed for livestock in different light intensities Uti Nopriani; PDMH Karti; Iwan Prihantoro
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol 19, No 4 (2014): DECEMBER 2014
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.212 KB) | DOI: 10.14334/jitv.v19i4.1095

Abstract

Duckweed (Lemna minor) is a small aquatic plant that grow and float in water and spread extensively. Lemna minor is potential as a source of high quality forage. This study aimed to determine optimal light intensity on Lemna minor to generate maximum productivity. Parameters observed were physical-biological and chemical characteristics of the media (pH value, temperature, cover area, decreased of media volume, BOD, COD, nitrate, nitrite and phosphate), plant growth acceleration (number of shoots, leaf diameter and chlorophyll-a), biomass production, doubling time of cover area and the number of daughters. This study was done based on a completely randomized design with 4 levels of shading. While treatment was: without shading, shading 30%, shading 50% and shading 70% using paranet shade. Each treatment consisted of 4 replications. Result showed that the productivity of Lemna minor included the number of daughters, chlorophyll-a, biomass production, cover area, absorbed phosphate and doubling time the number of daughters reached the highest level without shading treatment (1007,21-2813,57 lux). The decrease of intensity of light, the increase the diameter of leaf. Decrease of media volume was positively correlated to size of cover area. Biomass production influenced by a wide doubling time of cover area and number of daughters.
Analisis Kandungan Nutrisi Tepung Jagung (Zea mays Lam) dari Desa Uedele Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una untuk Pakan Ternak Ardiansyah R Lapui; Uti Nopriani; Helmi Mongi
Agropet Vol 18, No 2 (2021): Volume 18 No 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas yang mempunyai peran yang strategis dan berpeluang untuk dikembangkan karena perannya sebagai sumber energi utama bagi ternak unggas. Untuk memenuhi kebutuhan pakan yang terus meningkat jagung harus tetap selalu tersedia dengan tetap memperhatikan kualitas jagung. Salah satu alternatif supaya jagung tetap terjaga kualitas dan tahan lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi maka harus diolah menjadi tepung. Selanjutnya jagung yang telah diolah menjadi tepung perlu dianalisis kandungan nutrisinya di Laboratorium karena nilai nutrisi tanaman jagung sangat bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kandungan nutrisi tepung jagung dari Desa Uedele. Parameter kandungan nutrisi yang diamati pada penelitian ini adalah kadar air, abu, protein, serat kasar dan lemak kasar. Penentuan kandungan nutrisi tersebut ditetapkan dengan menggunakan metode analisis proksimat yang direkomendasikan oleh AOAC. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air tepung jagung sebesar 17,02%, abu sebesar 4,21%, protein kasar sebesar 10,57%, serat kasar sebesar 2,41%, dan lemak kasar sebesar 4,60%. Maka dapat disimpulkan bahwa tepung jagung mengandung protein, serat kasar dan lemak kasar yang berpotensi sebagai bahan pakan ternak.
Efektivitas Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap Produktivitas Lemna minor sebagai Hijauan Pakan Ternak Eko Setiawan Boti; Uti Nopriani; Yan Alpius Loliwu
Agropet Vol 15, No 1 (2018): Volume 15 No 1 Tahun 2018
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lemna minor merupakan hijauan pakan ternak yang tumbuh dan berkembang di atas permukaan air, dimana perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian pupuk kandang sapi yang optimal terhadap produktivitas Lemna minor sebagai hijauan pakan ternak. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah diameter daun, luas cover area, doubling time, produksi biomassa segar dan produksi bahan kering Lemna minor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dosis pupuk kandang sapi : tanpa pupuk kandang (P0), pupuk kandang sapi 5 gram/liter (P1), pupuk kandang sapi 10 gram/liter (P2) dan pupuk kandang sapi 15 gram/liter (P3) dengan ulangan sebanyak 5 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap diameter daun, luas cover area, doubling time, produksi biomassa segar dan produksi bahan kering. Nilai untuk setiap parameter tertingggi diperoleh pada pemberian pupuk kandang sapi 10 gram/liter (P2), diikuti pemberian pupuk kandang sapi 15 gram/liter (P3), pemberian pupuk kandang sapi 5 gram/liter (P1) dan terendah pada tanpa pemberian pupuk kandang sapi (P0).
Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum purpureum cv. Mott) dengan Penggunaan Dosis Pupuk Kompos yang Berbeda Saripudin A; Uti Nopriani; Yan Alpius Loliwu
Agropet Vol 15, No 1 (2018): Volume 15 No 1 Tahun 2018
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput gajah mini merupakan hijauan pakan ternak lokal yang mana produksi dan kualitas rumput ini cukup tinggi. Rumput tersebut dapat beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dosis pupuk kompos yang berbeda dan tiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan dosis pupuk kompos terdiri dari : tanpa pupuk kompos (A0), 7,5 gr/kg (A1), 10 gr/kg (A2) dan 12,5 gr/kg (A3). Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam, apabila berpengaruh nyata maka diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (Steel dan Torrie 1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini. Perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi adalah dosis pupuk kompos 12,5 gram/kg (perlakuan A3).
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Gula Pasir terhadap Sifat Sensoris Kefir Susu UHT (Ultra High Temperature) sebagai Minuman Fungsional di Masa Pandemi Covid-19 Uti Nopriani
Agropet Vol 18, No 2 (2021): Volume 18 No 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam masa pandemi Covid-19 saat ini pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tepat sangat penting harus diperhatikan agar imunitas tubuh meningkat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Salah satu alternatif agar imunitas tubuh meningkat disaat pandemi Covid-19 yaitu dengan rutin mengkonsumsi kefir. Kefir adalah produk susu fermentasi yang dapat dibuat dari bahan baku susu UHT, kolostrum, susu sapi, susu kambing atau susu domba dengan menambahkan starter kefir (grain kefir). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi gula pasir terhadap kefir susu UHT (Ultra High Temperature). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah citarasa, aroma dan tekstur kefir susu UHT. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan konsentrasi gula pasir yaitu tanpa penambahan gula pasir (A0), penambahan gula pasir 5% (A1), penambahan gula pasir 10% (A2), penambahan gula pasir 15% (A3). Tiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Pengujian sampel kefir dilakukan oleh 16 panelis. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan penambahan konsentrasi gula pasir memberi pengaruh nyata (P<0,05) terhadap citarasa dan tekstur kefir susu UHT. Perlakuan yang terbaik adalah perlakuan dengan penambahan konsentrasi gula pasir sebanyak 15%.