The Bible begins with the statement that God exists, He lives and works. Creator of all creation. From Genesis to Revelation He reveals Himself as a Triune God working in three Persons who brought about not only together in creation, but also in the program of providence and redemption, saving mankind who had fallen into sin. The Triune God carries out a common mission as missio Dei, that is, a mission that is rooted directly from the essence of God Himself. Using descriptive qualitative, it can be concluded that God can use various means and means, from its preparation to the affirmation and perfect execution of His mission. In all the activities of missio Dei, the three persons of the Trinity are involved in a complementary way, so that missio Dei is the missio trinitarian. Even though they differ in the implementation of tasks, each person acts in a unified mission objective. One of the missions of the Triune God is described in Matthew 3:13-17. In this mission the Father as the authority proclaimed the Son. Jesus, the Son, carried out His incarnate mission, and the Holy Spirit confirmed the Son's mission by dwelling in the Son, who gave power without limits. Through the procession of Jesus' baptism, the Triune God has a mission by affirming Christ's mission in God's program of salvation.Alkitab dimulai dengan pernyataan Allah itu ada, Dia hidup dan bekerja. Pencipta segala ciptaan. Mulai dari Kitab Kejadian sampai Wahyu Dia menyatakan diri sebagai Allah Tritunggal yang bekerja dalam tiga Pribadi yang melantaskan bukan hanya bersama dalam penciptaan, bahkan juga dalam program providensia dan menebus, menyelamatkan manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Allah Tritunggal melaksanakan misi bersama sebagai missio Dei, yaitu misi yang berakar langsung dari hakikat Allah sendiri. Menggunakan kualitatif deskritif  dapat disimpulkan bahwa Allah dapat memakai berbagai cara dan sarana, mulai dari persiapannya sampai pada penegasan dan pelaksanaannya secara sempurna misi-Nya. Dalam semua aktivitas missio Dei, ketiga oknum Tritunggal terlibat secara komplementer, sehingga missio Dei adalah missio trinitaris. Sekalipun berbeda dalam pengimplementasian tugas, namun masing-masing Oknum bertindak dalam satu kesatuan tujuan misi. Salah satu misi Allah Tritunggal terdeskripsi di dalam Matius 3:13-17. Dalam misi ini Bapa sebagai pemegang otoritas memproklamasikan Anak. Yesus, Sang Anak, menjalankan misi inkarnasi-Nya, dan Roh Kudus meneguhkan misi Anak dengan tinggal berdiam di dalam Anak, yang memberikan kuasa tanpa batas. Melalui prosesi baptisan Yesus, Allah Tritunggal bermisi dengan mengafirmasi misi Kristus dalam program keselamatan Allah.Â