Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kajian Psikolinguistik Penokohan Tokoh Utama Drama Monolog Anak Nanda Karya Riris Toha Sarumpaet Indah Nur Amalia
Journal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.09 KB) | DOI: 10.58344/locus.v1i1.2

Abstract

Pendahuluan: Sebuah perasaan selalu hidup dalam sebuah kehidupan. Perasaan yang dirasakan tiap manusia itulah yang menjadikan manusia hidup. Kehidupan manusia dengan segala bentuk lika-liku kehidupannya, dituangkan ke dalam sebuah kisah penceritaan yang dinamakan karya sastra Tujuan Karya sastra yang dibuat berlandaskan hasil objek, pemikiran, atau pengalaman baik pengalaman si pengarang sendiri atau pengalaman orang lain, dengan dibubuhkan nilai-nilai, serta keestetikaan di dalam karya sastra tersebut. Metode Pada penelitian ini penulis menggunakan karya sastra drama monolog anak yang berjudul Nanda dengan kajian metode Psikolinguistik dan dengan menggunakan metodologi kualitatif. Secara harfiah psikolinguistik adalah disiplin ilmu yang menggabungkan kedua ilmu, yaitu ilmu psikologi dan ilmu linguistik. Fokus kajian psikolinguistik adalah melihat hubungan bahasa seseorang dengan perilaku atau akal budi seseorang. Metodologi Kualitatif akan menghasilkan hasil dan pembahasan yang berupa tulisan deskriptif. Hasil Hasil dalam penelitian ini, ditemukan sebagai berikut: (1) Rasa kerinduan yang dirasakan Nanda; (2) Rasa ketidakpercayaan diri Nanda; (3) Kehidupan yang menjadikan Nanda yang dewasa sebelum umurnya. Kesimpulan Sebuah penokohan atau suatu karakter dari tokoh utama yang memainkan sebuah penceritaan dalam karya sastra sangatlah berpengaruh bagi penikmat karya sastra tersebut. Tokoh dapat menyampaikan perasaan yang dimilikinya, menceritakan alur jalan cerita seperti apa, dan sebagainya
KAIDAH PEMBELAJARAN 4 KETERAMPILAN BERBAHASA BAGI BIPA LEVEL 1 Indah Nur Amalia; Khaerunnisa Khaerunnisa
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 (2022): JURNAL KANSASI
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v7i1.1615

Abstract

Banyaknya manusia di muka bumi ini, bukan hanya terlahir dari wilayah yang sama. Kaya akan ragam, budaya lintas kota, provinsi, bahkan negara, melahirkan banyaknya perbedaan. Perbedaan inilah yang terkadang harus kita pelajari untuk menjadi satu. Pembelajaran Bahasa Indonesia bukan hanya diperuntukkan bagi yang berkewarganegaraan Indonesia saja, tetapi pembelajaran Bahasa Indonesia juga dapat dimiliki oleh pelajar atau penutur asing atau sering disebut BIPA. Belum banyaknya penelitian yang mengkaji mengenai kaidah pembelajaran BIPA. Pada penelitian ini, akan membahas mengenai kaidah keterampilan-keterampilan berbahasa yang harus dimiliki bagi PA, sebagai berikut: (1) Kaidah Pembelajaran BIPA dalam Menyimak, (2) Kaidah Pembelajaran BIPA dalam Berbicara, (3) Kaidah Pembelajaran BIPA dalam Membaca, dan (4) Kaidah Pembelajaran BIPA dalam Menulis. Kata Kunci: BIPA, Keterampilan berbahasa, Pembelajaran BIPA
NILAI SOSIAL DAN PENDIDIKAN DALAM NOVEL TOTTO CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Indah Nur Amalia; Ratna Dewi Kartikasari
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 2, No 2 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM VOL.2 NO.2 MEI 2022
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v2i2.24669

Abstract

Karya sastra merupakan sebuah karya yang tercipta dari pengarang cerita itu dengan menampilkan sebuah jalan penceritaan yang terstruktur. Sebuah karya sastra yang dibuat oleh pengarang cerita, dapat menceritakan sebuah kejadian yang benar-benar nyata atau hanya sebuah hasil daya khayal dan imajinasi dari seorang pengarang yang telah dibumbui dengan nilai estetika di dalamnya, atau secara singkat, sering disebut dengan karya sastra nonfiksi dan fiksi. Setiap karya sastra yang dibuat oleh seorang pengarang pasti mempunyai tujuan dan maksud yang terkandung dalam sebuah karya sastra tersebut. Tujuan dan maksud dalam karya sastra itu diberikan secara eksplisit atau sebaliknya. Makna dari karya sastra itu diberikan pengarang secara tersirat. Seperti pada karya sastra yang digunakan untuk penelitian ini, peneliti menggunakan sebuah novel yang berjudul Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi sebagai objek penelitian ini. Penceritaan dalam novel tersebut merupakan penceritaan pengalaman hidup si pengarang novel tersebut. Novel ini dibuat oleh pengarangnya, yaitu Tetsuko Kuroyanagi dengan tujuan dan maksud yang dituliskan secara eksplisit. Tujuan dan maksud dari novel ini tertulis bahwasannya untuk mengenang Sosaku Kobayashi. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat nilai sosial dan nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel tersebut, dengan kajian sosiolinguistik dan dengan metodologi penelitian kualitatif. Kajian Sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari sebuah budaya terkait dengan bahasa yang digunakan. Pada penelitian ini dengan menggunakan metodologi kualitatif akan menghasilkan sebuah hasil dan pembahasan yang penuh dengan tulisan-tulisan deskriptif. Hasil dan pembahasan yang didapatkan pada penelitian ini, sebagai berikut: (1) Nilai sosial dalam hubungan pertemanan tanpa melihat sebuah gender; (2) Nilai pendidikan dalam kurikulum sekolah; dan (3) Nilai pendidikan dalam memberikan kesempatan pada siswa. Sosiolinguistik, nilai sosial, nilai pendidikan
KEDWIBAHASAAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI Indah Nur Amalia; Ratna Dewi Kartikasari
FRASA: Jurnal Keilmuan, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 1 (2022): FRASA: JURNAL KEILMUAN BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kedwibahasaan dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan kajian sosiolinguistik. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kedwibahasaan dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan kedwibahasaan dalam Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi. Teknik pengumpulan data dengan teknik studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan model analisis Milles dan Huberman. Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi melibatkan pemakaian delapan bahasa, yakni: bahasa Indonesia, bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Sunda, bahasa Jawa. Selain itu juga menggunakan beberapa bahasa asing seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Prancis.
ANALISIS TINDAK TUTUR PRAGMATIK DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA ALI AKBAR NAVIS Indah Nur Amalia; Lutfi Syauki Faznur2
FRASA: Jurnal Keilmuan, Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 3 No 1 (2022): FRASA: JURNAL KEILMUAN BAHASA, SASTRA, DAN PENGAJARANNYA
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya sastra adalah sebuah tulisan atau ciptaan yang dikarang oleh seorang penulis dengan tujuan dan maksud menyampaikan pesan atau tujuan keindahan. Salah satu jenis yang termasuk karya sastra adalah cerpen. Cerpen merupakan jenis prosa karya sastra. Setiap karya sastra dapat dikaji dan dianalisis menggunakan kajian tersendiri. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk melihat tindak tutur yang digunakan dalam cerita pendek yang berjudul Robohnya Surau Kami karya AA Navis melalui kajian Pragmatik, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Didapatkan hasil dari analisis penelitian yang terimplementasi dari objek yang digunakan ini bahwa tindak tutur pragmatik digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu : (1) tindak tutur pertanyaan; (2) tindak tutur perintah; dan (3) tindak tutur pernyataan. Terdapat 7 tindak tutur pertanyaan, 2 tindak tutur perintah, dan 3 tindak tutur pernyataan dalam cerpen tersebut.