Sunnah Dwi Rochmana
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Naratif Terhadap Representasi Kemandirian Penyandang Autisme dalam Film Dancing in The Rain Sunnah Dwi Rochmana
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol 2, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.214 KB)

Abstract

Film adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikan ke komunikator secara massal, selain itu film merupakan bagian dari komunikasi massa. Film Dancing In The Rain merupakan film yang mengangkat kisah penyandangan autisme yang hidup dengan Eyang Uti, dan memiliki kisah persahabatan yang indah. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menganalisis struktur naratif film Dancing In The Rain terhadap representasi kemandirian penyandang autisme. Analisis ini mengunakan analisis model naratif Tzevetan Todorov yang mengungkapkan jika suatu cerita memiliki awal, tengah dan akhir. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat lima struktur narasi, yakni; Ekuilibrium , Gangguan , Pengakuan gangguan, Upaya memperbaiki kerusakan , danĀ  Equilbirum baru . Representasi kemandirian penyandang autisme dilihat dari gambaran dalam keseharian utama dalam melakukan aktivitas, bertindak dan melakukan sesuatu tanpa bantuan dan bantuan dari orang lain, adanya insiatif dan percaya diri terhadap ide-ide, juga digambarkan pada saat tokoh utama mengambil keputusan dan menerima segala risiko .Kata Kunci: Analisis Naratif, Representasi, Kemandirian, Autisme
Konstruksi Media Online Detik.com dan Kompas.com terhadap Vanuatu (Analisis Framing Pemberitaan Vanuatu Pasca Pengangkatan Isu Pelanggaran HAM Papua dalam Sidang Umum PBB ke-75) Fikri Ali Kurnia; Shulfi Ana Helmi; Sunnah Dwi Rochmana
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol 2, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKVanuatu merupakan salah satu negara Kepulauan Pasifik yang secara konsisten menyampaikan isu dugaan pelanggaran HAM Papua dalam setiap kesempatannya di Sidang Umum PBB. Pada 27 September 2020, Vanuatu yang diwakili oleh Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman, kembali menyinggung isu kasus pelanggaran HAM masyarakat Papua dalam Sidang Umum PBB ke-75. Pernyataan Vanuatu dan jawaban dari Diplomat Indonesia, Sylvany Austin Pasaribu dalam sidang PBB ke-75 tersebut menjadi sorotan berbagai media. Salah satu media yang turut memberitakan yaitu Detik.com dan Kompas.com sebagai pionir media online dan salah satu situs berita yang paling sering diakses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedua media online tersebut mengemas pemberitaannya terhadap Vanuatu pasca disinggungnya isu pelanggaran HAM Papua dalam Sidang Umum PBB ke-75. Periode berita yang diteliti yakni sejak tanggal 27 September hingga 2 Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicky. Dalam penelitian ini, Detik.com lebih cenderung menyudutkan Vanuatu. Hal ini dapat dilihat dari segi kuantitas maupun pengemasan berita. Sedangkan Kompas.com meskipun tidak menempatkan Vanuatu dalam posisi yang menguntungkan, namun berusaha menunjukan keberimbangan dalam pemberitaan.