Husein Abdullah
Department of International Relations, Hasanuddin University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Gerakan Sosial Transnasioal dalam Kampanye Perdamaian Internasional (Studi Kasus: Food Not Bombs) Ahmad Tarikhul Haq; Pusparida Syahdan; Husein Abdullah
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v1i1.12721

Abstract

This study focused on transnational social movement strategies in international peace campaign with Food Not Bombs as study case. This study used analytical descriptive method with library research as data collection method. The data type is secondary one which obtained from literatures, books, journals, and information accessed via internet that related with the issues. Analytical techniques used by the author in this paper are qualitative data analysis and quantitative data analysis which used to complement the first one. The result of this study are food distribution as antiwar and poverty symbol and message to public, transnational coalition building, and nonviolence method usage. Transnational coalition used to bring more people to their collective claim. Food Not Bombs dedication towards nonviolence shown in its nonviolence protest act such as blockade, marches, and camps. Penelitian ini membahas tentang strategi transnational social movement – gerakan sosial transnasional dalam kampanye perdamaian internasional dengan menggunakan studi kasus Food Not Bombs. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan tehnik pengumpulan data yakni dengan studi kepustakaan, kemudian jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh dari literatur-literatur, buku-buku, dokumen, jurnal, dan informasi yang diakses melalui internet yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, dan tehnik analisis yang digunakan penulis dalam penulisan ini adalah tehnik analisis data kualitatif, adapun data kuantitatif merupakan data pelengkap untuk menjelaskan data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Food Not Bombs berupa membagikan makanan sebagai pesan anti perang dan kelaparan kepada publik, membangun koalisi transnasional, dan menggunakan metode nonkekerasan. Koalisi transnasional digunakan untuk membawa pesan kolektif dengan massa yang lebih besar. Begitu pula dengan dedikasi Food Not Bombs terhadap nonkekerasan ditandai dengan aksi protes nonkekerasan seperti blokade, kemah, dan pawai.
Efektivitas Tripartite Environment Ministers Meeting (TEMM) Terhadap Penanggulangan Masalah Lingkungan Di Tiongkok, Jepang Dan Korea Selatan Adriansyah Wijaya; Darwis; Husein Abdullah
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v1i1.12723

Abstract

This study aims to determine the effectiveness and the prospect of the Tripartite Environment Ministers Meeting (TEMM) towards prevention of environmental problems in China, Japan and South Korea. The research questions of this study are: how the effectiveness of the implementation of Tripartite Environment Ministers Meeting to prevention environmental problems in China, Japan and South Korea, and how the prospects of Tripartite Environment Ministers Meeting in handling the environmental problems in China, Japan and South Korea. Based on the research goals, the author used descriptive analytic methods as the research methods with library research as the data collecting methods. The data were analyzed qualitative with deductive writing techniques. The results of this study show that Tripartite Environment Ministers Meeting (TEMM) was not effective in preventing the environmental problems in China, Japan and South Korea based on emissions growth data, the regulation making and the role of NGO. Based on TEMM’s contribution and effectiveness in preventing of environmental problems in China, Japan and South Korea was not good, but based on the performance of TEMM annually, TEMM be more dynamically and decided the cooperation of environmental conservation in Northeast Asia region as priority. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan prospek Tripartite Environment Ministers Meetig (TEMM) dalam menanggulangi masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Adapun pertanyaan dari peneliian ini adalah: bagaimana efektivitas pelaksanaan kerjasama Tripartite Environment Ministers Meeting terhadap penanggulangan masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, dan bagaimana prospek kerjasama Tripartite Environment Ministers Meeting dalam menangani masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka penulis menggunakan metode penelitian deskriprif-analitik dengan teknik pengumpulan data menelaah seumlah literatur/ studi pustaka. Adapun untuk menganalisis data, penulis memakai teknik analisis data kualitatif dengan teknik penulisan deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerjasama Tripartite Environment Ministers Meeting (TEMM) tidak efektif dalam menangani permasalahan lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan terkait dengan indikator laju emisi CO2, perubahan regulasi dan peran NGO. Berdasarkan kontribusi dan efektivitas dari TEMM dalam penangguangan masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan maka prospek kerjasama tersebut tidak baik, namun melihat capaian pada pertemuan setiap tahunnya, kerjasama TEMM bergerak dinamis dan semakin mengutamakan kerjasama perlindungan lingkungan di kawasan Asia Timur Laut.