This study aims to determine the effectiveness and the prospect of the Tripartite Environment Ministers Meeting (TEMM) towards prevention of environmental problems in China, Japan and South Korea. The research questions of this study are: how the effectiveness of the implementation of Tripartite Environment Ministers Meeting to prevention environmental problems in China, Japan and South Korea, and how the prospects of Tripartite Environment Ministers Meeting in handling the environmental problems in China, Japan and South Korea. Based on the research goals, the author used descriptive analytic methods as the research methods with library research as the data collecting methods. The data were analyzed qualitative with deductive writing techniques. The results of this study show that Tripartite Environment Ministers Meeting (TEMM) was not effective in preventing the environmental problems in China, Japan and South Korea based on emissions growth data, the regulation making and the role of NGO. Based on TEMM’s contribution and effectiveness in preventing of environmental problems in China, Japan and South Korea was not good, but based on the performance of TEMM annually, TEMM be more dynamically and decided the cooperation of environmental conservation in Northeast Asia region as priority. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan prospek Tripartite Environment Ministers Meetig (TEMM) dalam menanggulangi masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Adapun pertanyaan dari peneliian ini adalah: bagaimana efektivitas pelaksanaan kerjasama Tripartite Environment Ministers Meeting terhadap penanggulangan masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan, dan bagaimana prospek kerjasama Tripartite Environment Ministers Meeting dalam menangani masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, maka penulis menggunakan metode penelitian deskriprif-analitik dengan teknik pengumpulan data menelaah seumlah literatur/ studi pustaka. Adapun untuk menganalisis data, penulis memakai teknik analisis data kualitatif dengan teknik penulisan deduktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerjasama Tripartite Environment Ministers Meeting (TEMM) tidak efektif dalam menangani permasalahan lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan terkait dengan indikator laju emisi CO2, perubahan regulasi dan peran NGO. Berdasarkan kontribusi dan efektivitas dari TEMM dalam penangguangan masalah lingkungan di Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan maka prospek kerjasama tersebut tidak baik, namun melihat capaian pada pertemuan setiap tahunnya, kerjasama TEMM bergerak dinamis dan semakin mengutamakan kerjasama perlindungan lingkungan di kawasan Asia Timur Laut.