Burhanuddin
Department of International Relations, Hasanuddin University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sengketa Republik Indonesia – Republik Rakyat Tiongkok di Perairan Natuna Rani Purwanti Ramli; Patrice Lumumba; Burhanuddin
Hasanuddin Journal of International Affairs Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Department of International Relations, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31947/hjirs.v1i1.12737

Abstract

This study is aimed to describe the Indonesia-Tiongkok Dispute in Natuna Waters. Tiongkok has claimed Natuna under historical claims, and the subsequent Nine Dash Line, as well as other territories claimed in the South Tiongkok Sea by Tiongkok. Method of research used is Descriptive method. Data collection method used is Library Research, Form sources such as books, articles, newspapers, ad journals. Is this research, the writer used qualitative data analysis and deductive writing method. The result concluded that Tiongkok’s claim in Natuna Waters distrubs Indonesia’s sovereignty, as on overlapping of interests occur in the claim to Natuna. This should become an “alarm” for Indonesia to supervise its border territories and increase security measures in Natuna to strengthen Indonesia’s sovereign territories from foreign states eyeing Indonesian natural resources. Indonesia should also utilize fully its natural resources potential. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui sejauh mana sengketa Republik Indonesia atas klaim Republik Rakyat Tiongkok di perairan Natuna. Dimana, Tiongkok mengklaim Natuna masuk kedalam peta tradisionalnya yang di dasarkan dengan sembilan garis imajiner putus-putus (Nine Dash Line) beserta seluruh perairan di alurnya yang selama ini diklaim Tiongkok. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilgunakan oleh penulis melalui telaah pustaka (Library Research) yang bersumber dari berbagai literatur seperti buku-buku, artikel, surat kabar harian, internet, dan jurnal. Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan teknik analisis data kualitatif serta metode penulisan deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klaim Tiongkok yang terjadi di perairan Natuna tersebut, menganggu kedaulatan Indonesia karena terjadi tumpang tindih dengan perairan Natuna, sebagai milik Indonesia.seharusnya menjadi alarm bagi Indonesia agar Indonesia lebih memperhatikan wilayah perbatasan dan wilayah terluar Indonesia serta harus lebih ditingkatkannya keamanan yang ada di Natuna untuk memperkuat kedaulatan wilayah lautnya agar terhindar dari klaim negara-negara asing yang ini memanfaatkan sumber daya alam indonesia. Serta indonesia harus lebih mampu untuk menggunakan dan memanfaatkna potensi alam yang ada secara maksimal.