Elsi Susanti
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran Pelaksanan Pelayanan Rekam Medis Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah M. Natsir Solok Dinda Putri Amne Putri Amne; Elsi Susanti; Irma Fidora
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.595 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.123

Abstract

Rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Adanya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis di RSUD M. Natsir Solok .Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengembalian berkas rekam medis rawat inap yang tidak tepat waktu, peminjaman berkas rekam medis dan pemusnahan berkas rekam medis yang dilakukan dalam waktu 5 tahun sekali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitaif. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu observasi dan dokumentasi dengan 3 responden untuk mendapatkan hasil penelitian.Teknik analisa yang peneliti gunakan yaitu analisa kualitatif yang membandingkan kenyataan yang terjadi di lapangan dengan teori yang ada.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan rekam medis rawat inap RSUD M. Natsir Solok pengembalian berkas rekam medis yang tidak tepat waktu, peminjaman berkas rekam medis yang belum menggunakan tracer atau kartu peminjam berkas rekam medis serta peminjaman berkas rekam medis pasien rawat inap yang tidak dikembalikan sesuai dengan jatuh tempo waktu pengembalian berkas rekam medis dan pemusnahan berkas rekam medis yang sudah dilaksanakan dalam waktu 5 tahun sekali.Kesimpulan dari penelitian ini adanya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis karena tenaga kesehatan yang masih belum mengisi secara lengkap data rekam medis pasien serta peminjaman berkas rekam medis yang belum menggunakan tracer atau kartu peminjam berkas rekam medis, pemusnahan berkas rekam medis yang hanya beranggotakan dari unit rekam medis saja
Analisis Proses Pendistribusian Obat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh Erpidawati; Elsi Susanti; Resti Muslimah
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.571 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i1.96

Abstract

Pada pendistribusian obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adnaan WD Payakumbuh persediaan obat belum efektif dan efesien karna masih banyak ditemukan persedian obat yang kosong sehingga mengharuskan pasien membeli obat keluar dan juga dapat menghambat dan mengakibatkan perawatan terhadap pasien tertunda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pendistribusian obat di Logistik Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adnaan WD Payakumbuh 2019. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah pengamatan yang pernah dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adnaan WD Payakumbuh dan juga dari telaah dokumen juga dilihat dari penelitian yang relefan serta teori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pendistribusian obat mulai dari perencanaan mengunakan metode konsumsi, epidemologi dan kombinasi, pengadaan obat dilakukan dengan pembelian dan produksi sendiri, penyimpanan yang masih kurang memadai, pendistribusian obat dilakukan secara langsung dengan melakukan amprahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dari semua tahap yang dilakukan mulai dari perencanaan sampai kepada pendistribusian belum semua tahap dilakukan secara baik sesuai dengan ketentuan yang ada karna keterbatasan alat dan tempat, sarannya yaitu agar rumah sakit bisa melengkapi sarana di logistik farmasi seperti penambahan rak-rak yang kurang dan ruangan yang kurang memadai
Gambaran Kerusakan Dokumen Rekam Medis Di Ruangan Penyimpanan Rumah Sakit Madina Bukitinggi Aditya Allan; Elsi Susanti; Silvia Adi Putri; Erpidawati; Yuliza Anggraini
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.652 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.117

Abstract

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, di RS Madina Bukittinggi ditemukan adanya fenomena kerusakan pada dokumen rekam medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kerusakan dokumen rekam medis di ruang penyimpanan Rumah Sakit Madina Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional yang meneliti tentang gambaran kerusakan dokumen yang telah dilakukan di ruang penyimpanan dokumen Rumah Sakit Madina Bukittinggi pada bulan Maret 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan sebanyak 21,9% dokumen rekam medis mengalami kerusakan, jenis kerusakan yang ditemukan adalah adanya dokumen rekam medis yang robek, kehilangan beberapa bagian, pudar, luntur dan kotor. Penyebab kerusakan dokumen yang menjadi temuan penelitian adalah kurangnya sarana pengelolaan dokumen seperti rak, dan penyaring debu serta terjadinya kerusakan dokumen akibat kelalaian pemakaian (human error).Dapat disimpulkan bahwa masih adanya kerusakan dokumen di ruang penyimpanan rumah sakit Madina Bukittinggi dan kerusakan terjadi akibat kurangnya sarana penunjang penyimpanan file dan kelalaian dalam penggunaan dokumen. Maka dari itu diharapkan kepada pihak manajemen Rumah Sakit Madina Bukittinggi untuk dapat lebih meningkatkan sarana pengelolaan file dokumen rekam medis dengan penambahan rak dan penyaring udara ser
Gambaran Proses Seleksi Tenaga Kerja Non Medis di Rumah Sakit Umum Daerah M Natsir Solok Windika Putri; Elsi Susanti; Erpidawati,; Silvia Adi Putri; Hendry Wibowo
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.249 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.124

Abstract

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, di RSUD M. Natsir Solok proses tersebut sudah dilakukan, namun perekrutan calon karyawan belum dilakukan secara terbuka. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok Tahun 2021. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang didapat adalah proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok sudah dilaksanakan, seperti seleksi syarat administrasi, seleksi pengetahuan umum, seleksi psikologi dan seleksi wawancara. Namun belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Proses seleksi tenaga kerja non medis di RSUD M. Natsir Solok sudah dilaksanakan sesuai prosedur dari rumh sakit, namun sebaiknya proses rekrutmen dilakukan secara terbuka supaya masyarakat tau adanya perekrutan calon karyawan di rumah sakit.
Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Adnaan WD Payakumbuh Serenada Aryn Mutia; Silvia Adi Putri; Irma Fidora; Elsi Susanti; Sylvi Nezi Azwita
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.765 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.125

Abstract

Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang berfungsi untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan dimana fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di lingkungan kerja Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petugas di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Adnaan WD Payakumbuh. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti, menurut keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan petugas sudah sesuai standar dimulai daridistribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit. Namun ditemukan ketidaksesuain pada kepatuhan petugas dalam pengunaan APD. Kesimpulan penelitian ini pada distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakit, distribusi frekuensi sikap karyawan di instalasi gizi,distribusi frekuensi tingkat pengetahuan karyawan di instalasi gizi rumah sakitdi RSUD dr.Adnaan WD Payakumbuh sudah sesuai dengan teori
Gambaran Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Madina Bukittinggi Meisy Rahmadhani; Yasherly Bachri; Rantih Fadylya Adri; Erpidawati; Elsi Susanti
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.392 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.130

Abstract

Kualitas Pelayanan Keperawatan yang kurang baik dapat dikeluhkan oleh pasien sebagai penerima tindakan keperawatan. Hal ini dapat menjadi gambaran tingkat keberhasilan pelayanan sebuah rumah sakit, yang secara tidak langsung menggambarkan kemampuan perawat dalam menerapkan standar keperawatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Sampel yang digunakan menggunakan random sampling dengan jumlah besar sampel 24 responden. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan penilaian kinerja berdasarkan aspek prilaku dengan kategori amat baik sebesar 88%, aspek kemampuan professional berkategori amat baik sebesar 79% dan aspek proses keperawatan berkategorikan amat baik sebesar 79%.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ditemukan bahwa secara keseluruhan perawat memiliki kualitas pelayanan yang amat baik. Sarannya dari hasil penelitian ini rumah sakit dapat memberikan kebijakan mengenai penambahan pelatihan terkait aspek-aspek dari kualitas pelayanan keperawatan tersebut agar perawat dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih baik lagi sehingga dapat memberikan mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Penolakan Tindakan Medis Oleh Pasien Di Unit Rawat Jalan Di RSUD M Natsir Solok Nabilah Rahmadhini; Rezi Prima; Rantih Fadylya Adri; Silvia Adi Putri; Elsi Susanti
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.35 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.131

Abstract

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, penolakan tindakan medis yang dilakukan oleh pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan karena faktor pengentahuan dan dari segi tingkat pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent dan pengaruh tingkat pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodo penelitian kualitatif. Metodo pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara dan observasi. Peneliti mewawancarai 3 orang informan kunci untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa pelaksanaan pemberian informed consent telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Petugas yang bertanggungjawab dalam mengedukasi dan mengarahkan pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan yaitu bagian koordintor rawat jalan dan DPJP (dokter penanggungjawab pasien), dijelasakan secara lisan kepada pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan dan juga dijelasakan seca rinci dan terbuka. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent di jelaskan dan diberi edukasi oleh petugas, di lakukan kepada pasien dan keluarga pasien dijelaskan langsung secara lisan oleh petugas yang bertanggungjawab.
GAMBARAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DI RUANG RAWAT INAP Vauzyatari Tilawa Suci; Elsi Susanti; Sylvi Nezi Azwita
Menara Medika Vol 5, No 2 (2023): VOL 5 NO 2 MARET 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v5i2.3843

Abstract

Belakang: Manajemen berfungsi untuk memberikan arahan, koordinasi, dan pengendalian yang baik berdasarkan rencana yang sebelumnya telah ditetapkan, fungsi manajemen secara umum ada empat yaitu fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengawasan, dan fungsi pengarahan. Empat fungsiini sangat dibutuhkan untuk menetukan apakah fungsi manajemen kepala ruangan terlaksakan atau belum. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran fungsi manajemen kepala ruang di ruang awat inap RSUD Prof. Dr. MA. Hanfiah SM Batusangkar. Metodologi: Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel random sempling.Populasi dalam penelitian ini 147 perawat rawat inap dan sampel 45 responden. Hasil: fungsi manajemen kepala ruangan, fungsi perencanaan diperoleh gambaran bahwa dari 45 responden 24 orang (53,3%) menyatakan kurang baik dan 21 orang (46,7%) menyatakan baik, fungsi pengorganisasian kepala ruang diperoleh gambaran bahwa 13 orang (28,9%) menyatakan kurang baik dan 32 orang (71,1%) menyatakan baik, fungsi pengarahan kepala ruangan diperoleh gambaran bahwa 21 orang (46,7%) menyatakan kurang baik dan 24 orang (53,3%) menyatakan baik, fungsi pengawasan kepala ruangan diperoleh gambaran bahwa 32 orang (71,1%) menyatakan kurang baik dan 13 orang (28,9%) menyatakan baik. Diskusi: bahwa fungsi manajemen kepala ruangan di ruang rawat inap masih belum berjalan dengan baik seperti fungsi perencanaan dan pengawasan, untuk fungsi pengorganisasian dan fungsi pengarahan sudah berjalan dengan baik.Saran untuk kepala ruangan agar meningkatkan fungsi manajemen perencanaan dan pengawasan serta mempertahankan fungsi pengorganisasian dan fungsi pengarahan supaya tujuan organisasai nya dapat tercapai.