Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Senam Kaki Terhadap Peningkatan Sensitivitas Kaki Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Rezi Prima
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.307 KB) | DOI: 10.55866/jak.v1i2.25

Abstract

Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik.Diabetes melitus sudah menjadi masalah kesehatan atau penyakit global pada masyarakat.Penyakit ini tidak hanya menimbulkan kematian namun juga komplikasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam kaki terhadap peningkatan sensitivitas kaki pada penderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Tahun 2019.Penelitian ini dilakukan mulai Maret sampai April 2019.Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest desain. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah responden 12 orang penderita diabetes mellitus diberi intervensi senam kaki selama 15 menit sebanyak 6 kali dalam 2 minggu. Alat pengumpulan data dengan melakukan observasi setelah melakukan senam kaki.Teknik pengolahan dan analisa data menggunakan komputerisasi dengan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan dari 12 orang responden didapatkan data sebelum dilakukan senam kaki, sensitivitas kurang (33,3%) dan sensitivitas sedang (66,7%), sedangkan setelah dilakukan senam kaki, sensitivitas sedang (33,3%), sensitivitas baik (66,7%). Dari hasil uji wilcoxon statistic didapatkan nilai p=0,001, artinya ada pengaruh yang signifikan antara sensitivitas kaki sebelum dan sesudah dilakukan senam kaki. Disarankan agar senam kaki diterapkan sebagai alternatif untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada penderita diabetes melitus dan menjadi salah satu intervensi keperawatan.
Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi Penolakan Tindakan Medis Oleh Pasien Di Unit Rawat Jalan Di RSUD M Natsir Solok Nabilah Rahmadhini; Rezi Prima; Rantih Fadylya Adri; Silvia Adi Putri; Elsi Susanti
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.35 KB) | DOI: 10.55866/jak.v3i2.131

Abstract

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, penolakan tindakan medis yang dilakukan oleh pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan karena faktor pengentahuan dan dari segi tingkat pendidikan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent dan pengaruh tingkat pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodo penelitian kualitatif. Metodo pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara dan observasi. Peneliti mewawancarai 3 orang informan kunci untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa pelaksanaan pemberian informed consent telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Petugas yang bertanggungjawab dalam mengedukasi dan mengarahkan pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan yaitu bagian koordintor rawat jalan dan DPJP (dokter penanggungjawab pasien), dijelasakan secara lisan kepada pasien dan keluarga atau pengisi lembar persetujuan dan juga dijelasakan seca rinci dan terbuka. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mekanisme pemberian informed consent di jelaskan dan diberi edukasi oleh petugas, di lakukan kepada pasien dan keluarga pasien dijelaskan langsung secara lisan oleh petugas yang bertanggungjawab.
Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Lansia Rezi Prima; Sisca Oktarini
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.432

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup lanjut usia ada upaya yang dilakukan yaitu dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan tidur. Akan tetapi, sekitar 67% lanjut usia mengalami gangguan kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk lanjut usia dapat diatasi dengan cara non farmakologis diantaranya adalah dengan pemberian Aromaterapi Lavender. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh aromaterapi lavender terhadap kualiatas tidur lanjut usia di PSTW Kasih Sayang Ibu Cubadak Batusangkar. Penelitian ini dilaksanakan pada 1-30 Agustus 2021. Desain yang digunakan yaitu quasi-eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest without control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang mengalami kualitas tidur buruk yang berjumlah 55 orang. Sampel diambil sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner. Teknik pengolahan dan analisa data menggunakan program komputerisasi dengan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 orang responden didapatkan data sebelum dilaksanakan pemberian aromaterapi lavender yaitu (100%) kualitas tidur buruk, kemudian setelah diberikan Aromaterapi Lavender didapatkan (60%) dengan kualitas tidur buruk. Dari hasil uji paired sample t-test didapatkan nilai p=0,000 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur lanjut usia sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender di PSTW Kasih Sayang Ibu Cubadak Batusangkar. Disarankan kepada petugas PSTW kasih Sayang Ibu Cubadak agar menerapkan pemberian Aromaterapi Lavender bagi lanjut usia yang mengalami kualitas tidur buruk. 
HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN FRAKTUR PRE OPERASI DIRUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT Rezi Prima
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2170

Abstract

Operasi merupakan salah satu kondisi yang dapat menimbulkan kecemasan, kecemasan yang terjadi pada pasien fraktur berbeda-beda. Penurunan rasa cemas merupakan hal yang penting, karena kecemasan akan dapat meningkatkan resiko pembedahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada pasien fraktur pre operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit tahun 2018. Penelelitian ini telah dilaksanakn di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi selama bulan februari 2018 . Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik, dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien fraktur pre operasi di ruang rawat inap bedah Rumah Sakit, dengan teknik pengambilan sample Accidental Sampling, dengan jumlah sample 31 responden. Uji statistic menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikan (α = 0,05). Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separoh (61,3%) memiliki tingkat kecemasan berat, lebih dari separoh 61,3% berjenis kelamin laki-laki, lebih dari separoh (64,5%) berpendidikan rendah, Berdasarkan uji statistik hubungan variabel jenis kelamin, didapatkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan (p = 0,274), adanya hubungan antara pendidikan dengan tingkat kecemasan (p = 0,007). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada responden agar dapat mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dan responden dapat menjaga pola pikir agar terhindar dari cemas yang berlebihan, karna cemas yang berlebihan tersebut membuat pengaruh yang buruk terhadap penyembuhan pasca operasi, setelah penelitian ini dilakukan dan hasil dipaparkan peneliti berharap menjadi masukan untuk melaksanakan intervensi pencegahan terjadinya kecemasan, untuk selanjutnya peneliti sangat berharap penelitian dapat dikembangkan dengan metode dan variable lain yang lebih mendalam dan meneliti tentang cara pencegahan terhadap kecemasan tersebut sehingga kedepannya diketahui variable lain yang mempangaruhi cemas serta intervensi untuk penanggulannya.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Rezi Prima; Sisca Oktaini; Silvia Adi Putri
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 4: Nopember 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i4.782

Abstract

Nurse workload is a nurse's physical and mental ability to accept responsibility for doing a job.If the workload that must be borne by nurses exceeds her capacity, it will have a negative impact on work productivity, namely the nurse's performance, this study is to determine whether there is a relationship between workload with the performance of the nurse. This research was carried out at the Harapan Ibunda Batusangkar General Hospital during June-July 2020. This study used a correlation descriptive design with a cross sectional approach. Meanwhile, the statistical test used is Chi Sguare. The sampling technique used total sampling, namely by taking the entire population as a sample with a sample size of 44 people. The data collection technique used a questionnaire sheet, after the research was carried out, the results showed that from 44 respondents more than half (56.2%) felt a heavy workload and less than half (43.2%) of respondents felt a moderate workload and more than half (54.5%) of respondents with poor performance and less than half (45.5%) of respondents with good performance. It can be seen that the p-value of 0.003 <0.05 shows that there is a relationship between the workload of the nurse and the performance of the nurses in the hospital inpatient room, precisely at the Harapan Ibunda Batusangkar General Hospital in 2020, from the results of this study it can be concluded that, there is a relationship between workloads. with the performance of nurses in providing nursing care. This research is of course expected to be a reference for the hospital so that the workload of nurses can be avoided and the performance of nurses in the hospital can be further improved.
PENGARUH SENAM ERGONOMIS TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Rezi Prima; Sisca Oktaini
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 3: Oktober 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i3.728

Abstract

Hypertension is one of the diseases that many elderly suffer, if it is not handled properly it will cause various complications and even death, while the management of hypertension itself must really be considered considering the elderly who have experienced decreased organ function if pharmacological therapy is continued. Ergonomic exercise is a solution  non-pharmacological therapy used to reduce blood pressure in the elderly. This study aims to determine the effect of ergonomic exercise on the reduction of blood pressure in elderly hypertension This research has been conducted at the social institution tresna werda "kasih sayang ibu" Batusangkar during the months of June-July 2020. The design of this study was a pre-experiment with a one group pretest-postest design approach. The sampling technique used was purposive sampling with the number of respondents 14 elderly people with hypertension, the sample was given ergonomic exercise for 20 minutes 6 times in 2 weeks. Data collection was carried out by measuring blood pressure. Data analysis in this study used the Wicoxon test. The results showed that most of the elderly blood pressure (64.3%) showed moderate blood pressure after being given ergonomic exercise. Based on the statistical test, it was found that the value of p = 0.001, which means that there is a significant difference in changes in systolic and diastolic blood pressure in the elderly with hypertension. Thus it can be concluded that ergonomic exercise has an effect on reducing blood pressure in the elderly. Researchers hope that ergonomic exercise can be applied as an alternative to lowering blood pressure in hypertensive elderly people and can be one of the nursing interventions before pharmacological therapy is carried out to minimize drug side effects in the elderly.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN FRAKTUR PRE OPERASI Siska Oktarini; Rezi Prima
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 10 No 1 (2021): Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.418 KB) | DOI: 10.35328/keperawatan.v10i1.1590

Abstract

Surgery is a condition that can cause anxiety, anxiety that occurs in different fracture patients. Decreasing anxiety is important, because anxiety can increase the risk of surgery. The purpose of this study was to determine the factors associated with the level of anxiety in preoperative fracture patients. The design of this research is analytic descriptive, with a cross-sectional approach. The sampling technique was Accidental Sampling, with a sample size of 31 respondents. The statistical test used the Chi-Square test with a significant level (α = 0.05). The results showed that more than half (61.3%) had a severe level of anxiety, more than half of 61.3% were male, more than half (64.5%) had low education, mostly (80.6%). ) have low economic status, and more than half (67.7%) have poor family support. Based on the statistical test of the relationship between gender variables, it was found that there was no relationship between gender and anxiety levels (p=0.274), there was a relationship between education and anxiety levels (p=0.007), there was a relationship between economic status and anxiety levels (p=0.022) , there was no significant relationship between family support and the level of anxiety (p=0.127). From the results of this study, it is hoped that the respondent can provide input in order to find out what are the factors that can affect the level of anxiety and the respondent can maintain the mindset to avoid excessive anxiety.
SIAP FISIK DAN PSIKOLOGIS MENGHADAPI MASA PUBERTAS Irma Fidora; Sisca Oktarini; Rezi Prima
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.105 KB)

Abstract

Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salah satu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memiliki pengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yang tinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisa menyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapan remaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuh yang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan mengukur pengetahuan dan kesiapan remaja secara fisik dan psikis dalam menghadapi pubertas kemuadian memberikan pendidikan kesehatan. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan kesiapan remaja yang ikut dalam kegiatan rendah. Setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan dan kesiapan remaja Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi meningkat.Kata kunci: remaja, pubertas, remaja panti asuhan
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK PERMASALAHAN PSIKOSOSIAL TERHADAP REMAJA MASA KINI DI SMP NEGERI 02 KOTA BUKITTINGGI Yuli Permata Sari; Rezi Prima; Sisca Oktarini
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.144 KB)

Abstract

Masa remaja adalah masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial, moral dan kesadaran beragama. Perkembangan ilmu tekologi yang semakin maju pada zaman ini sangat mempengaruhi kelompok perilaku kalangan generasi muda anak remaja yang menyebabkan remaja banyak terjerumus dengan permasalahan psikososial terkait identitas dan eksistensi diri remaja sehingga mudahnya remaja melakukan perilaku yang negatif. Pencegahan dampak psikososial pada remaja dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan kesehatan. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak psikososial yang akan terjadi pada masa remaja. Metode yang digunakan dengan penyuluhan kesehatan kepada siswa/ siswa di SMP 02 Bukittinggi. Hasil penyuluhan kesehatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan tentang defenisi remaja, pertumbuhan dan perkembangan remaja, mampu menjelaskan permasalahan yang sering terjadi pada anak remaja dan mengetahui dan menyebutkan dampak permasalahan psikososial terhadap remaja masa kini. Sehingga pentingnya penerapan penyuluhan kesehatan sebagai pencegahan dampak psikososial pada remaja.Kata kunci: penyuluhan kesehatan, psikososial, remaja.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ULKUS KAKI DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD PROF. DR. MA. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR TAHUN 2022 Yasherly Bachri; Rezi Prima; Silvia Adi Putri
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 1: Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i1.1937

Abstract

Komplikasi kronis paling utama dari diabetes melitus adalah penyakit neuropati, akibatnya adalah timbulnya ulkus kaki diabetik. Resiko mengalami ulkus kaki diabetik sangat besar pada individu yang mempunyai kadar glukosa darah yang abnormal, olahraga yang tidak baik dan perawatan kaki yang tidak baik.Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Faktor- Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Prof. DR. MA. Hanafiah, SM Batusangkar tahun 2022. Desain penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Secsional. Populasi dari penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus diRSUD. Prof. DR. MA. Hanafiah, SM Batusangkar sebanyak 91 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 47 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar kuesioner dan studi dokumentasi pasien.Kemudian di olah dengan SPSS dengan anlisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 47 responden yang mempunyai GDP yang abnormal 80,9% dan GD2JPP yang abnormal 76,6%, olahraga yang tidak baik 46,8%, perawatan kaki yang tidak baik 51,1% dan kejadian ulkus kaki diabetik yang terjadi sebanyak 59,6%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar glukosa darah ynag abnormal, olahraga yang tidak baik dan perawatan kaki yang tidak baik. Saran peneliti bagi responden agar dapat mengetahui apa saja penyebab ulkus kaki diabetik tersebut