Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Bijak Berbahasa dalam Media Sosial: Workshop Penerapan Literasi dalam Media Sosial di Pesantren Nafidatunnajah Yunita Yunita; I Aeni Muharomah; Tryana Tryana; Lida Holida Mahmud
Jurnal Abdimas Adpi Sosial dan Humaniora Vol. 2 No. 4 (2021):  Jurnal Abdimas ADPI Sosial dan Humaniora
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/soshum.v2i4.126

Abstract

Speak Wisely in Social Media: Workshop on Application of Literacy in Social Media at Nafidatunnajah Islamic Boarding School, a theme that deserves to be brought up considering the fact that misuse of social media can violate the ITE Law and Indonesian netizens are ranked worst in Southeast Asia. The need for social media is unavoidable. Hate speech and bullying through social media often lead to criminal acts, meanwhile the use of social media among students cannot be avoided. Therefore, through our PKM activities, we provide enlightenment, discussion and dialogue regarding how they are the students of the Nafidatunnajah pesantren. Through a persuasive approach, we provide an overview of the facts of positive and negative use in real life. By using case studies and SWOT analysis in developing planning strategies by considering internal and external factors by looking at strengths, weaknesses, opportunities and threats. Through interactive games, all students / students are invited to solve several problems and solutions that must be taken to get input and brainstorming. Furthermore, PKM Team provides directions and solutions on how to use language in social media. By identifying facts and input through dialogue in the field, we conclude that enlightenment and literacy in the use of social media must continue to be carried out so that students realize that in addition to the great benefits that social media offers, there are negative things that can be detrimental.
Speaking Marathon: Solusi Meningkatkan Motivasi Berbicara Bahasa Inggris di Pesantren Al-Ghozali Lida Holida Mahmud; Yamin Yamin; Mursyid Anwar; Tryana Tryana
Acitya Bhakti Vol 1, No 2 (2021): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v1i2.10893

Abstract

Berdasarkan observasi, kegiatan Pengambdian Kepada Masyarakat  (PKM) di Pondok Pesantren Al-Ghozali bertujuan untuk meningkattkan kemauan berkomunikasi dengan berbicara bahasa Inggris dikalangan santri. PKM ini menggunakan metode Speaking Marathon dengan melibatkan teori Mclyntire (2007) yang menghubungkan antara kemauan berkomunikasi dengan motivasi dan kekhawatiran dan belajar. PKM ini menggunakan pendekatan simulasi melalui video pembelajaran terkait Speaking Marathon dan pendampingan. Dari hasil PKM ditemukan bahwa Speaking Marathon memberikan respon positif dalam meningkatkan kemauan berbicara siswa melalui aturan dalam metoda tersebut yang mengkesampingkan kesalahan berbahasa baik dari segi grammar, kosakata maupun pelafalan. Aturan tersebut dapat meminimalisir rasa khawatir siswa dalam melakukan kesalahan berbicara sehingga membangkitkan motivasi untuk terus berbicara dalam bahasa Inggris dengan percaya diri dan tanpa rasa takut, sehingga keraguan dan ketidakmauan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dapat diminimalisir. Namun demikian, tetap dibutuhkan pendampingan dari guru pendamping dan ketekunan dari para siswa untuk terus berlatih dan mau belajar lebih baik lagi agar keterampilannya terus meningkat.
Pelatihan Pidato Bahasa Inggris untuk Santri di Pondok Pesantren Nurul Qur'an Bogor Ismi Adinda; Lida Holida Mahmud; Tryana Tryana
Acitya Bhakti Vol 1, No 1 (2021): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v1i1.9129

Abstract

Berdasarkan observasi, Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pondok Pesantren Nurul Qur’an bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam Bahasa Inggris di depan umum. PKM ini menggunakan metode pelatihan 3 jenis pidato dari teori Keraf (1977) yakni persuasif yakni membujuk secara halus agar orang lain merasa yakin terhadap apa yang dimaksud oleh si pembicara, instruktif yakni memberitahukan atau mengabarkan suatu informasi kepada pendengar berupa suatu pengertian yang tepat, dan rekreatif yakni menyenangkan dan menghibur sehingga muncul suatu kegembiraan saat mendengarkan dan tentunya tergugah untuk mengikuti apa yang diucapkan oleh pembicara. Pelatihan ini juga melakukan  pendekatan, pendampingan, pelatihan teknik berpidato serta praktek langsung dengan menggunakan Bahasa Inggris yang  melibatkan responden atau peserta pelatihan sebanyak 50 siswa yang berasal dari kelas 10 Pondok Pesantren Nurul Qur’an. Dari hasil kegiatan PKM ini ditemukan bahwa metode, memberikan peningkatan terhadap kemampuan, percaya diri dan kenyamanan diri siswa dalam berbicara Bahasa Inggris di depan umum.
Public Speaking: Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Santri dalam Berbicara Bahasa Inggris di Pesantren Al-Ghozali Lida Holida Mahmud; Mursyid Anwar; Yamin Yamin; Yunita Yunita
Acitya Bhakti Vol 2, No 1 (2022): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v2i1.13535

Abstract

Berdasarkan observasi, Pondok Pesantren Alghozali membutuhkan sebuah pendekatan bagi santrinya untuk mau dan percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris. Untuk menjawab tantangan tersebut, PkM UNPAM bekerjasama dengan Pesantren mengusung kegiatan Public Speaking yang bertujuan untuk mendorong keperayaan diri santri dalam berbicara bahasa Inggris di depan umum. Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang  mampu  meramu kata menjadi kalimat kalimat yang bermakna, enak didengar dan mampu mempengerahui lawan bicara atau pendengarnya, sehingga hal ini terkadang  menjadi kendala bagi santri untuk tidak mau berbicara di depan umum, apalagi dalam Bahasa Inggris. PkM ini menggunakan metode simulasi public speaking dalam bentuk pidato pada video pembelajaran yang kemudian diaplikasikan di Pesantren Alghozali dengan pengarahan dan binaan dari mentor baik dari dosen yang melakukan PkM maupun pengajar Bahasa Inggris di pesantren tersebut. Dalam PkM tersebut, santri sangat antusias mempelajari Public Speaking serta terdorong untuk mau berbicara di depan umum. Meskipun masih ada santri yang terlihat malu-malu, tetapi kegiatan ini tidak menyurutkan antusias mereka untuk tampil berbicara di depan umum.  
Building Learning Communities in Terms of Improving English Vocabulary through Korean Drama with English Subtitle Lida Holida Mahmud; Tryana Tryana
Lexeme : Journal of Linguistics and Applied Linguistics Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/ljlal.v2i2.9307

Abstract

The research explored the issues of the English teaching method as a foreign language. The purpose of the study is to improve students’ vocabulary of English. It focused on teaching technique in English vocabulary by using Korean Drama with English sub-title. In particular, it focused on students' feelings and behavior in line with a student’s test result of whether or not the implementation of Korean Drama with English subtitles in English teaching is beneficial for students’ improvement of English vocabulary. The literature review highlighted the connection between teaching methods and building learning community. Since the meaning of building learning communities is broad, the research focused on the motivation in watching Korean drama, it was linked to build learning community in terms of improving English vocabulary. The method employed during the research phase of this project has been done to generate data through questionnaires, interviews, and tests. Since the aim of the research is to see the possibility of Korean Drama in improving students' vocabulary in English, it was important to produce qualitative elicited partly through the use of test results and open questions in questionnaires and interviews. This study employed 70 respondents from the first semester students of the English Department in Universitas Pamulang as samples of the population. From the data analyses, it was found that there are some aspects that should be improved in the project itself such as feedback, support in continuing professional development of lectures and monitoring and also evaluation. From the findings, the research suggests that developing teaching should be in line with a system for fostering teachers to follow up and assist their abilities to sustain professional development independently, might assist in improving student’s competency.
WILLINGNESS TO COMMUNICATE IN ENGLISH OF UNIVERSITY STUDENTS IN TANGERANG SELATAN Tryana Tryana; Lida Holida Mahmud
Lexeme : Journal of Linguistics and Applied Linguistics Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/ljlal.v3i2.18028

Abstract

The fact that Indonesian students’ reticent in speaking English is still found until today. Its phenomena commonly happens in English as a foreign language class. This pattern is related to students’ desires to speak up called Willingness to Communicate (WTC). Willingness to communicate concepts arise in individual’s L1 and L2. However, the present study explored some issues that emerge as a chance for foreign language learners to communicate.  In particular, the study investigated an extent in which Indonesian EFL learners are eager to communicate in English. In addition, the study focuses on the correlation between willingness to communicate and language learning anxiety, language learning motivation. and situational influence. Furthermore, the study sees the correlation between willingness to communicate and gendre. The literature review focused on Maclyntre’s Heuristic model on willingness to communicate concepts. Then, It is linked to learning motivation and learning anxiety concepts in EFL class. The study involved a quantitative approach through employing 126 undergraduate students in Tangerang Selatan during the research phase of this project to generate survey data through questionnaires. Questionnaires that support the learner's willingness to communicate espoused from proposed. From the data analysis, it was found that there is correleation between anxiety, motivation and WTC in university students of Tangerang Selatan. However,  the impact is low. There are other aspects influencing  WTC that should be taken into consideration for further investigation. From the findings, it can be implied that eventhough learning anxiety appears on students learning, students motivation helps them to contend with their impartiality and proficiencies.
Promoting Reading Comprehension by Using Socratic Questioning Lida Holida Mahmud; Tryana Tryana
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2221

Abstract

The purpose of this study is to describe the atmosphere in improving reading comprehension of Pamulang University students in reading class using Socratic questioning method. The study emphasized the technique of reading comprehension by promoting Socratic Question. It particularly focused on helping students’ achievement in Reading Comprehension. The subjects of this study were second semester students from the English Department at Pamulang University. Two cycles of Classroom Action research were conducted by implementing the actions, observing the class and analyzing the results. The instruments used in this study were observation lists, questionnaires and reading tests. The data were analyzed qualitatively. Based on the data analysis it was found that Socratic Questioning promoted reading comprehension. It is presented on improvement in mean score between pre and posttest in the first phase. In the second phase, the differing mean score was likewise seen. This improvement shows that students learn that by implementing Socratic questioning on the text given. It also leads to the conclusion that the Socratic questioning method encourages them to ask questions, meaning that the Socratic questioning method stimulates their critical thinking to think about the text they read and guides them to comprehend the text.
Public Speaking: Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Santri dalam Berbicara Bahasa Inggris di Pesantren Al-Ghozali Lida Holida Mahmud; Mursyid Anwar; Yamin Yamin; Yunita Yunita
Acitya Bhakti Vol. 2 No. 1 (2022): ACITYA BHAKTI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/acb.v2i1.13535

Abstract

Berdasarkan observasi, Pondok Pesantren Alghozali membutuhkan sebuah pendekatan bagi santrinya untuk mau dan percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris. Untuk menjawab tantangan tersebut, PkM UNPAM bekerjasama dengan Pesantren mengusung kegiatan Public Speaking yang bertujuan untuk mendorong keperayaan diri santri dalam berbicara bahasa Inggris di depan umum. Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang  mampu  meramu kata menjadi kalimat kalimat yang bermakna, enak didengar dan mampu mempengerahui lawan bicara atau pendengarnya, sehingga hal ini terkadang  menjadi kendala bagi santri untuk tidak mau berbicara di depan umum, apalagi dalam Bahasa Inggris. PkM ini menggunakan metode simulasi public speaking dalam bentuk pidato pada video pembelajaran yang kemudian diaplikasikan di Pesantren Alghozali dengan pengarahan dan binaan dari mentor baik dari dosen yang melakukan PkM maupun pengajar Bahasa Inggris di pesantren tersebut. Dalam PkM tersebut, santri sangat antusias mempelajari Public Speaking serta terdorong untuk mau berbicara di depan umum. Meskipun masih ada santri yang terlihat malu-malu, tetapi kegiatan ini tidak menyurutkan antusias mereka untuk tampil berbicara di depan umum.