Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Rancangan Blueprint Alat Cetak Kue Balok yang Ergonomis dengan Metode Ergonomic Function Deployment (EFD) Liansari, Gita Permata; Novirani, Dwi; Subagja, Rifqi Nanda
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem Industri
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.745 KB) | DOI: 10.26593/jrsi.v5i2.2212.106-117

Abstract

Kue balok merupakan makanan ringan tradisional yang saat ini menjadi kegemaran bagi masyarakat kota Bandung. Semakin tinggi permintaan konsumen terhadap kue balok, akan mengakibatkan produsen kue balok semakin sering berinteraksi terhadap alat cetak kue balok. Namun ternyata alat cetak kue balok yang digunakan oleh produsen kue balok saat ini merupakan alat cetak kue balok yang belum mempertimbangkan aspek ergonomis ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efisien). Beberapa masalah yang dialami oleh produsen kue balok saat menggunakan alat cetak kue balok saat ini, diantaranya: pinggang dan punggung sakit karena terlalu sering membungkuk, panas yang berasal dari arang sebagai bahan bakar alat cetak kue balok langsung memapar tubuh produsen, tidak adanya bahan isolator pada pegangan alat cetak kue balok, dll. Masalah ini akan berisiko terhadap keselamatan para produsen alat cetak kue balok, bila semakin sering berinteraksi dengan alat cetak kue balok saat ini tersebut. Jika semakin sering produsen kue balok berinteraksi, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan masalah-masalah tersebut dirasakan oleh produsen. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dilakukan perancangan alat cetak kue balok dengan menggunakan metode EFD (Ergonomic Function Deployment). Dalam metode ini perancangan produk dilakukan dengan mempertimbangkan aspek-aspek ergonomis ENASE
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN TOKO OLEH-OLEH Rukmi, Hendang Setyo; Novirani, Dwi; Hada, Arinal
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v1i1.413

Abstract

Munculnya pendatang baru di bisnis penjualan oleh-oleh khas Kota Bandung menyebabkan tingkat persaingan semakin ketat. Adanya penurunan omset penjualan mendorong pihak manajemen toko oleh-oleh khas Kota Bandung “Kabita” ingin memperbaiki kualitas pelayanannya. Perbaikan dilakukan berdasarkan penilaian tingkat kepentingan serta tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Toko “Kabita” dan Toko “Pantai Timur” sebagai pesaing utamanya. Atribut-atribut kualitas pelayanan disusun berdasarkan dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Metode yang digunakan adalah Importance Performance Analysis dan Compare Mean Analysis. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen yang pernah berbelanja di kedua toko tersebut. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan Toko “Kabita” secara keseluruhan lebih rendah sekitar 4,6% dibandingan dengan Toko “Pantai Timur”. Atribut-atribut yang harus diperbaiki oleh Toko “Kabita” adalah atribut kejelasan harga barang yang dijual, penampilan karyawan, dan atribut daya tarik sarana promosi karena berada di kuadran 1 dan dinilai memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah dibandingkan dengan Toko “Pantai Timur”. Atribut-atribut yang harus dipertahankan oleh Toko “Kabita” adalah atribut daya tarik desain dalam toko atribut kebersihan toko dan sekitarnya, serta atribut kenyamanan toilet karena berada di kuadran 2 dan dinilai lebih memuaskan konsumen dibandingkan Toko “Pantai Timur”. Disarankan agar pihak manajemen Toko “Kabita” melakukan perbaikan-perbaikan guna meningkatkan kepuasan konsumennya. Perbaikan yang harus dilakukan adalah menyertakan price tag di setiap produk, penyediaan seragam bagi karyawan baru, dan menggunakan media lain selain media sosial dalam mempromosikan Toko “Kabita”.Kata kunci: Kualitas pelayanan, Importance Performance Analysis, Compare Mean Analysis.
Alternatif Rancangan Alat Panggang Kue Balok Ramah Lingkungan Menggunakan Liquefied Petroleum Gas (LPG) Novirani, Dwi; Adianto, Hari; E, Ricky Januar
Jurnal Rekayasa Hijau Vol 1, No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.863 KB) | DOI: 10.26760/jrh.v1i3.1772

Abstract

ABSTRACTThe design of green Kue Balok baking equipment fueled by gas needs to be made because the cake seller in Bandung still uses the baking tools with fueled by charcoal, which has shortcomings such as charcoal burning which takes a long time, charcoal residue such as smoke and dust which contain carcinogen materials , which is bad for health, so it must be eliminated in order to make it more secure and comfortable, and is expected to be used in restaurants, malls and weddings. This designing alternative uses the VDI 2222 method.Keywords: Design, Baking Equipment, Kue Balok, Gas, GreenABSTRAKPerancangan alat panggang Kue Balok ramah lingkungan berbahan bakar gas, perlu dilakukan karena penjual Kue Balok di Kota Bandung masih menggunakan alat panggang dengan bahan bakar arang, yang mempunyai kekurangan seperti pembakaran awal yang membutuhkan waktu lama, sisa pembakaran arang seperti asap dan debu yang menggandung karsinogen, yang buruk untuk kesehatan, sehingga kekurangan tersebut harus dihilangkan supaya lebih bersih aman dan nyaman, dan diharapkan dapat digunakan di restoran, mall dan acara pernikahan. Alternatif perancangan ini menggunakan metode VDI 2222.Kata kunci: Perancangan, Alat Panggang, Kue Balok, Gas, ramah lingkungan.
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK MITRA FAMILY DENGAN PENDEKATAN SERVICE QUALITY (SERVQUAL) Radhitiyo, Didit; Rukmi, Hendang Setyo; Novirani, Dwi
REKA INTEGRA Vol 3, No 4 (2015): Edisi Keduabelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.225 KB)

Abstract

Sebagai rumah sakit yang tergolong baru, RSIA Mitra Family berkeinginan untuk menarik pelanggan yang datang. Peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit Ibu dan Anak Mitra Family bisa meliputi banyak aspek. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1990), kualitas pelayanan dapat dilihat melalui 5 dimensi kualitas pelayanan jasa yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Untuk menentukan aspek mana yang diprioritaskan diperbaiki kualitas layanannya dapat digunakan metode Service Quality. Dari hasil penelitian yang dilakukan, RSIA Mitra Family sudah memiliki kualitas pelayanan yang cukup baik karena telah memiliki standar yang jelas untuk pelayanan yang diberikannya. Minimnya pasien rawat inap yang datang bukan sepenuhnya disebabkan karena kualitas pelayanannya namun diindikasikan pihak rumah sakit yang tidak melakukan promosi kepada masyarakat sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang RSIA Mitra Family. Kata Kunci : Jasa, Service Quality (servqual), Kepuasan Pelanggan, Pelayanan.   ABSTRACT As a relatively new hospital, RSIA Mitra Family eager to attract customers coming. Improved service quality Rumah Sakit Ibu dan Anak Mitra Family can include many aspects. According to Parasuraman, Zeithaml, and Berry (1990), quality of service can be seen through the five dimensions of service quality that is tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. To determine which aspects are prioritized improved quality of service can be used method Service Quality. From the results of research conducted, RSIA Mitra Family already have a pretty good service quality because it has a clear standard for services rendered. The lack of inpatients who came not entirely due to the quality of service but indicated the hospitals that do not perform sale to the public so that there are still many people who do not know about RSIA Mitra Family. Keywords: Service, Service Quality (servqual), Customer Satisfaction, Service.
Usulan Urutan Penanganan Limbah Produksi Garmen Berdasarkan Prioritas Menggunakan Failure Mode and Effect Analysis di PT. Putra Indonosa Respati, Pandu Hari; Yuniar, Yuniar; Novirani, Dwi
REKA INTEGRA Vol 1, No 3 (2013): Edisi Ketiga
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.457 KB)

Abstract

Industri garmen berkembang dengan pesat. Peningkatan permintaan secara langsung akan mendorong peningkatan limbah produksinya. PT. Putra Indonosa (PT.  PI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen. Beberapa limbah yang dihasilkan dari industri garmen dapat dimanfaatkan kembali, sehingga dapat memberikan manfaat tambahan. Saat ini PT. PI belum melakukan penanganan limbah. Keterbatasan sumber daya dalam pengolahan limbah membuat perusahaan tidak dapat mengolah semua limbah, sehingga dalam penelitian ini akan dilakukan penentuan prioritas dalam menangani limbah PT PI. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas adalah dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode FMEA digunakan untuk mengetahui prioritas utama dari suatu masalah yang terjadi di perusahaan serta diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian masalah sesuai dengan urutan prioritasnya. Urutan limbah yang harus diolah terlebih dahulu adalah limbah kain kecil dan kain besar. Usulan penanganan untuk limbah kain kecil adalah diolah menjadi keset dan untuk limbah kain besar diolah menjadi celana pendek. . Kata kunci: pengolahan limbah, prioritas, failure mode and effect analysis  ABSTRACT Garment industry is growing rapidly. Increased demand will directly increased waste production. PT. Putra Indonosa (PT. PI) is one of company that is engaged in the garment industry. Some of the waste from the garment industry can be reused, so it can provide additional benefits. Currently PT. PI did not do any waste handling. Resource limitations in waste management make the company can not process all the waste, so in this study will be to determine the waste priority in PT PI. One method that can be used to determine the priority is Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). FMEA method is used to determine the priority of a problem that occurred in the company and is expected to speed up the process of resolving issues in the order of priority. The order of the waste to be processed first is a small fabric and large fabric. Proposed waste management for small fabric is processed into a doormat and for large fabric made ​​into shorts. Keyword: waste management, priority, failure mode and effect analysis
UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN INDOSAT BERDASARKAN TELECOMMUNICATION SERVICE QUALITY DENGAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) AMBARINI, ANJANI; Novirani, Dwi; Bakar, Abu
REKA INTEGRA Vol 2, No 1 (2014): Edisi Kelima
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.867 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas layanan produk IM3 oleh Indosat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Indosat yang saat ini posisinya masih dibawah kepuasan pelanggan Telkomsel dan XL. Penentuan upaya peningkatan kualitas layanan dilakukan dengan melakukan pengukuran persepsi pelanggan IM3 berdasarkan telecommunication service quality. Pengukuran diolah menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Diperoleh 5 variabel yang dianggap perlu untuk ditingkatkan kualitasnya, yaitu kecepatan penyelesaian keluhan (X4), jeda waktu untuk dapat tersambung ke IM3 info (388) (X3), ketersediaan panggilan darurat (X2), ketepatan pemotongan pulsa (X11), dan kecepatan internet sesuai dengan yang dijanjikan (X8). Kata kunci: peningkatan kualitas layanan, Telecommunication Service Quality, Structural Equation Modeling, peningkatan kepuasan pelanggan Abstract Service quality improvement conducted by Indosat IM3 products to improve their customer satisfaction which is currently still below the position of customer satisfaction by Telkomsel and XL. Determination of efforts to improve the quality of services performed by measuring customer perceptions IM3 based on telecommunication service quality. Measurement processed using Structural Equation Model (SEM). Retrieved 5 variables that need to be improved quality considered, namely the speed of grievance resolution (X4), the lag time to be able to connect to the IM3 info (388) (X3), the availability of emergency calls (X2), precision cutting pulses (X11), and internet speed according to the promise (X8). Keyword: improved service quality, Telecommunication Service Quality, Structural Equation Modelling, increasing customer satisfaction
Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi Munawar, Duwar; Rukmi, Hendang Setyo; Novirani, Dwi
REKA INTEGRA Vol 1, No 1 (2013): Edisi Pertama
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.6 KB)

Abstract

Selama ini perusahaan memberikan upah yang sama kepada karyawannya. Tidak ada perbedaan upah per hari antara karyawan yang menghasilkan produk di bawah standar dengan karyawan yang menghasilkan produk sama atau di atas standar. Kondisi tersebut sangat merugikan perusahaan karena target produksi kadang-kadang tidak tercapai. Oleh karena itu CV. Miracle berkeinginan untuk memberikan insentif kepada karyawan yang bisa menghasilkan produk di atas standar. Kondisi yang terjadi sekarang di CV. Miracle belum memiliki gambaran bentuk perhitungan insentif yang akan diberikan. Perhitungan yang dapat dan memungkinkan untuk digunakan oleh CV. Miracle adalah perhitungan insentif berdasarkan jumlah produksi. Perhitungan insentif berdasarkan jumlah produksi terbagi menjadi empat metode yaitu berdasarkan tarif satuan yang dijamin, berdasarkan pola upah tugas & bonus Gantt, berdasarkan upah berganda dari Merrick, berdasarkan rencana efisiensi dari Emerson. Analisis dari penelitian adalah perbandingan metode insentif dan analisis perbedaan pekerjaan antara pekerja sablon dan pekerja penjahitan.
PENETAPAN HARGA JUAL BATU BATA PADA CV. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE TARGET PROFIT PRICING Yanuardi, Muhammad Dwi; Novirani, Dwi; Adianto, Hari
REKA INTEGRA Vol 2, No 3 (2014): Edisi Ketujuh
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.32 KB)

Abstract

Pertumbuhan pembangunan gedung semakin meningkat setiap tahunnya yang dapat dilihat dari pembangunan gedung-gedung baru yang ada di setiap kota besar. Hal ini dibutuhkan jumlah batu bata yang lebih banyak untuk pembangunan tersebut, yang merupakan peluang untuk perusahaan batu bata. Namun mengakibatkan persaingan perusahaan yang memproduksi batu bata semakin ketat.Kondisi ini mengharuskan perusahaan untuk menjual produknya dengan harga terjangkau agar dapat bersaing dipasaran. Penentuanmetode Target Profit Pricingdiusulkan dalam membuat suatu usulan metode perancangan penentuan harga. Berdasarkan metode tersebut didapatkan harga jual yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan para pesaing. Harga jual yang didapat untuk target laba 15% sebesar Rp. 297,13/batu bata dengan produksi titik pulang pokok sebanyak 142.242 unit batu bata, target laba 20% sebesar Rp. 315,70/batu bata dengan produksi titik pulang pokok sebanyak 126.965 unit batu bata, target laba 25% sebesar 336,75/batu bata dengan produksi titik pulang pokok sebanyak 113.187 unit batu bata. Kata Kunci: Batu bata, Harga Jual, Target Profit Pricing Abstract Growth in the construction of buildings is increasing every year which can be seen from the construction of new buildings that exist in every major city.This takes the number of bricks that much more for the development, which is an opportunity for a brick company.But the resulting competition companies that manufacture bricks tighter. This condition requires the company to sell its products at affordable prices in order to compete in the market. Target Profit Pricing Determination method proposed in making a design method proposed pricing. The method is based on the sale price obtained is lower than that offered by competitors. Selling price obtained for 15% profit target of Rp. 297.13 / brick production break-even point as many as 142 242 units of brick, 20% profit target of Rp. 315.70 / brick production break-even point as many as 126 965 units of bricks, a target profit of 25% amounting to 336.75 / brick production break-even point as many as 113 187 units of bricks.
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN RESTORAN “X” DENGAN MENGGUNAKAN METODE DINESERV DAN SERVQUAL Angakusumah, Mochamad Noviar; Harsono, Ambar; Novirani, Dwi
REKA INTEGRA Vol 4, No 1 (2016): Edisi Ketigabelas
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.626 KB)

Abstract

Restoran “X” harus dapat memenuhi harapan serta kebutuhan pelanggan lebih baik dibandingkan para pesaingnya dengan cara melakukan perbaikan terhadap pelayanan jasa yang diberikan. Metode DINESERV digunakan untuk menurunkan atribut kualitas jasa di restoran , dan metoda SERVQUAL digunakan untuk menganalisis Gap 1, Gap 2, Gap 3, dan Gap 5 yang terjadi sebagai dasar perbaikan kualitas pelayanan.. Berdasarkan 25 buah atribut yang diturunkan dari DINESERV , ada 10 atribut dengan nilai Gap 5 bernilai positif. Dari 15 atribut pada Gap 5 yang bernilai negatif, ada 11 atribut yang bernilai negatif pada Gap 1 . Dari 4 atribut yang bernilai positif pada Gap 1, 1 atribut  bernilai negatif  pada Gap 2 dan  3 atribut  bernilai negatif pada Gap 3. Gap 1 , gap 2 dan gap 3 negatif  akan dicari penyebabnya dengan kuesioner tambahan. Berdasarkan hasil analisa, prioritas utama adalah perbaikan pelayanan restoran antara lain membuat standar kebersihan, memperbaiki tampilan buku menu supaya lebih menarik secara visual, dan memodifikasi kursi dan meja agar lebih nyaman. Kata kunci: restoran, perbaikan kualitas pelayanan jasa, gap, DINESERV, SERVQUAL ABSTRACT Restaurant "X" must be able to meet the expectations and needs of customers better than its competitors by  improving  the services provided. DINESERV  method was used to derive attributes of quality of service in the restaurant, and SERVQUAL  method was used to analyze Gap 1, Gap 2 Gap 3, and Gap 5 that occurred as a basis for improvement of service quality. From 25  attributes derived from DINESERV, there are 10 attributes with positive value in Gap 5. Out of  15 attributes with negative value in Gap 5 , there are 11 attributes with negative value at Gap 1. Out of 4 attributes with positive value in Gap 1, there is one attribute that is negative at Gap 2 and 3 attributes is negative at Gap 3. The cause of attributes with negative values in Gap 1, Gap 2 and Gap 3 which will be analyze with  additional questionnaires. Based on the analysis, the main priority is the improvement of restaurant’s services, such as developing restaurant hygiene standards, improving the appearance of the menu guide to make it more visually appealing, and modifying the chairs and tables to make it more comfortable. Keywords: restaurant, quality service, gap, DINESERV, SERVQUAL
Usulan Perbaikan Role Behavior Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Manajemen Sumber Daya Manusia Nurdiansyah, Suhendar; Bakar, Abu; Novirani, Dwi
REKA INTEGRA Vol 1, No 3 (2013): Edisi Ketiga
Publisher : REKA INTEGRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.761 KB)

Abstract

Perbaikan peran perilaku pada karyawan adalah satu cara untuk meningkatkan keuntungan pada perusahaan. Salah satu pengembang model peran perilaku (role behavior) adalah  Schuler. Variabel role behavior yang dikembangkan Schuler (1987) adalah karakteristik perilaku, fokus perencanaan, ketergantungan dan kerjasama, perhatian pada kualitas, perhatian pada kuantitas, tindakan terhadap resiko, perhatian/orientasi kerja, sikap terhadap tanggung jawab, fleksibilitas terhadap perubahan, toleransi pada keadaan. Pada saat ini harapan perusahaan adalah menerapkan strategi bersaing yang lebih fokus terhadap perbaikan inovasi (differentiation by innovation) proses kerja. Berdasarkan hasil analisis data yang mengacu kepada strategi differentiation by innovation, prioritas variabel yang harus diperbaiki dalam penelitian ini adalah karakteristik perilaku, fleksibilitas terhadap perubahan, dan toleransi pada keadaan karena memiliki hasil pemetaan sebesar 0%. Kata kunci: peran perilaku (role behavior), strategi bersaing Schuler, differentiation by innovation, karakteristik perilaku, fleksibilitas terhadap perubahan, toleransi pada keadaan.ABSTRACT One way to increase benefit for company is to improve role behavior of employments. One developers of role behavior model is Schuler (1987). Role behavior model whom develop by Schuler is behavioral characteristic, focus of planning, dependence and coorperation, focus on quality, focus on quantity, measure against risk, orientation of work, attitude of responsibility, flexibility of change, and tolerance of circumstances. The current expectations of the company is to apply competitive strategi which focus to differentiation by innovation strategi. In order to result by data analyze refers to differentiation by innovation strategi, improvement priorities that should do by company is behavioral characteristic, flexibility of change, and tolerance of circumstances because it have result 0% by mapping. Keyword: role behavior, competitive strategi by Schuler, differentiation by innovation, behavioral characteristic, lexibility of change, tolerance of circumstances.