Dewi Novitasari
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7460058

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MAKNA PAKAIAN SEKSI BAGI BIDUANITA DANGDUT (STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KESADARAN BERPAKAIAN BIDUANITA O.M. AZITA DAN O.M. MUTIARA DI BOJONEGORO) NOVITASARI, DEWI
Paradigma Vol 4, No 1 (2016): Vol 4 Nomer 1 (2016)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Berbicara mengenai dangdut, maka tidak akan dipisahkan dengan alunan musik yang membuat siapa saja pendengarnya ingin turut bergoyang. Daya tarik musik dangdut bukan hanya pada alunan musiknya tetapi penampilan biduan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat makna pakaian seksi bagi biduan dangdut. Pada penelitian ini menggunakan teori dari Alfred Schutz dengan teori fenomenologinya yang melihat sebuah tindakan dari because motive atau penyebab tindakan dan in order to motive tujuan tindakan yang dilakukan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan fenemonelogi dari Alfred Schutz. Data yang dikumpulkan melalui dua teknik yaitu teknik wawancara dan participan observasionserta mengumpulkan dokumen-dokumen pendukung. Analisis dalam penelitian ini menggunakan tiga proses yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil dari penelitian ini yaitu sesuai dengan teori dari alfred schutz yang menyatakan ada unsur penyebab seseorang melakukan tindakan (because motive) serta tujuan dari tindakan yang dilakukan biduanita (in order to motive) dapat diperoleh bahwa  because motive dari tindakan biduanita memakai pakaian seksi adalah adanya tuntutan dari pihak orkes untuk menggunakan pakaian seksi, perekonomian yang pas-pasan sehingga membuat subyek mengunakan pakaian seksi agar mendapat saweran, ada yang lebih percaya diri dan merasa nyaman apabila menggunakan pakaian seksi pada saat manggung. Setelah proses because motive barulah muncul tahap in order to motive dimana tujuan yang diinginkan biduanita pada saat menggunakan pakaian seksi adalah bersikap professional saat bekerja, mendapatkan saweran yang lebih banyak. Terdapat alasan lain biduanita menggunakan pakaian seksi yaitu agar tidak kalah saing dengan bidaun lainnya. Kata Kunci: Because motive, In order to motive, Biduanita, Pakaian seksi    Abstract. Talking about dangdut, it will not be separated with the music that makes the listener who wants to participate sway. Dangdut music appeal not only to the rhythm of the music, but the appearance of the singers also the main attraction for the audience. The focus of this study is to look at the meaning of sexy underwear for artist dangdut. In this study, using the theory of Alfred Schutz with fenomenologinya theory which saw an act of Because motive or cause of action, and in order to motive the purpose of the action taken. The approach used is fenemonelogi approach of Alfred Schutz. Data were collected through two techniques, namely techniques and participan observasion interviews and collect supporting documents. The analysis in this study uses three processes: data reduction, data presentation and withdrawal kesimpulan.Hasil of this study are consistent with the theory of alfred Schutz stating there is an element of the cause of a person's actions (Because motive) and the purpose of the action taken songstress (in order to motive) can be obtained that Because motive of action songstress wears sexy clothes are the demands of the orchestra to use sexy underwear, economy just barely making the subject using sexy underwear in order to get saweran, there is a more confident and feel comfortable when using sexy underwear at the time gig. After the motive Because then came the stage in order to motive where the desired goal songstress when using sexy clothes is to be professional at work, get saweran more. There is another reason that ladies use sexy clothes so as not to lose competitiveness with other bidaun. Keywords: Because motive, In order to motive, Singer, Apparel sexy
ANALISIS POLA IKAT PADA TARI JEPIN TALI BUI KELURAHAN BATU LAYANG KECAMATAN PONTIANAK UTARA Novitasari, Dewi; Istiandini, Winda; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatar belakangi karena kurangnya penulisan mengenai pola ikat pada suatu tarian Jepin Tali Bui, serta kurangnya kesadaran masyarakat dan pemerintah terhadap kebudayaan tari tradisional daerah setempat yang mengalami kepunahan. Satu diantara tari tradisi tersebut ialah Tari Jepin Tali Bui yang berada di Batu Layang Kota Pontianak Kalimantan Barat. Bentuk metode yang digunakan adalah deskriptif dengan bentuk kualitatif bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskriptifkan yang terdapat pada pola ikat tari JepinTaliBui serta menganalisisnya. Pendekatan yang digunakan etnokoreologi.Data penelitian berupa hasil dari wawancara, video, dan foto tari Jepin Tali Bui sesuai dengan masalah penelitian yang dipaparkan. Teknik pengumpulan data berupa teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik menguji keabsahan data berupa teknik perpanjangan pengamatan dan teknik triangulasi. Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1) Bagaimana pola ikat pada tari Jepin Tali Bui? 2) Bagaimana keterkaitan gerak tari dalam proses pola ikat pada tari Jepin Tali Bui? 3) Bagaimana rancangan implementasipembelajaran seni budaya kelas VII pada materi pola ikat tari Jepin Tali Bui terhadap seni tari?.   Kata Kunci: Pola Ikat, Jepin Tali Bui, Kelurahan Batu Layang.   Abstract:This research is motivated lack of research on the ligament pattern on a bui rope dance jepin, and lack of public awareness and government against the local traditional dance cultures that experienced extinction. One among the traditional dance is jepin rope dance bui who are in the Batu Layang city of Pontianak in west Kalimantan overpass. As for the formulation of research problems is: 1) how patterns strap fastening on the dance belt strap jepin bui? 2) how linkages dance movement in the patterns on the dance belt strap jepin bui? 3) how to learning design the implementation of cultural arts class VII the material the patterns on the dance belt strap jepin bui to dance?   Key words : Pattern Bunch, Rope Jepin Bui, Kelurahan Batu Layang.
Asupan Lemak (MUFA), Kalsium, Indeks Massa Tubuh, dan Hipertensi Pada Wanita Postmenopause di Pulau Sumatera (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2007) Novitasari, Dewi; Heryawanti, Tiurma
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 7, No 1 (2015): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v7i1.1277

Abstract

AbstractBackground: RISKESDAS 2007 showed the prevalence of Hypertension is 29,8%. Women suffered from Hypertension more than men. Dietary intake of fat (MUFA) and an adequate calcium are known to prevent Hypertension. Objective: To identify the differences in dietary intake of fat (MUFA), calcium, body mass index, and Hypertension in postmenopausal women in Sumatera. Methods: Data used RISKESDAS 2007, with cross-sectional study and analytical survey design. Total number of samples of postmenopausal women (aged 50-54 years) were studied (n=2107). Statistical analysis used independent sample t-Test. Results: The average age of postmenopausal women in Sumatera is 51 years and 2 months, most of them live in rural areas (59,0%) and urban (41,0%). The average dietary intake of fat (MUFA) is 7,99 g (± 5.738 g), amount to 217.51 mg calcium (± 164.356 mg). The average body mass index of postmenopausal women who studied are 24.12 kg/m2 (± 2.5 kg/m2). 46.4% (n=980) postmenopausal women suffering from Hypertension in Sumatra. Based on the results of statistical tests, there are differences in body mass index based on the incidence of Hypertension (p <0.05). There were no differences on dietary intake of fat (MUFA) and calcium based on the incidence of Hypertension (p≥0,05). Conclusion: Modification of a healthier lifestyle is needed by taking into an adequate intake of calcium, vitamin D and do more physical activity in order to prevent an increase in blood pressure which is faster in postmenopausal women whether they live in urban and rural areas because of reduced estrogen hormone. Keywords: MUFA, calcim, BMIAbstrakLatar Belakang: Hasil Riskesdas 2007 menunjukkan prevalensi kejadian Hipertensi sebesar 29,8%. Berdasarkan jenis kelamin, wanita menderita Hipertensi lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Asupan lemak (MUFA), dan kalsium yang cukup diketahui dapat mencegah terjadinya Hipertensi. Tujuan Penelitian: Mengetahui perbedaan asupan lemak (MUFA), kalsium, indeks massa tubuh, dan Hipertensi pada wanita postmenopause di Pulau Sumatera. Metode Penelitian: Data yang digunakan merupakan data sekunder RISKESDAS 2007, dengan pendekatan cross sectional. Jumlah seluruh sampel wanita postmenopause (usia 50-54 tahun) yang diteliti (n=2107). Pengujian statistik menggunakan uji t-test Independent. Hasil: Rata-rata usia wanita postmenopause di Pulau Sumatera adalah 51 tahun 2 bulan, sebagian besar tinggal di wilayah perdesaan (59,0%) dan perkotaan (41,0%). Rata-rata asupan lemak (MUFA) sebesar 7,99 g (±5,738 g), kalsium sebesar 217,51 mg (±164,356 mg). Rata-rata indeks massa tubuh wanita postmenopause yang diteliti sebesar 24,12 Kg/m2 (±2,5 Kg/m2). Sebanyak 46,4% (n=980) wanita postmenopause di Pulau Sumatera menderita Hipertensi. Berdasarkan hasil uji statistik, terdapat perbedaan indeks massa tubuh berdasarkan kejadian Hipertensi (p<0,05). Tidak terdapat perbedaan asupan lemak (MUFA) dan kalsium berdasarkan kejadian Hipertensi (p≥0,05). Kesimpulan: Modifikasi gaya hidup lebih sehat dengan memperhatikan asupan kalsium, vitamin D dan meningkatkan aktifitas fisik guna mencegah peningkatan tekanan darah yang berlangsung lebih cepat pada wanita postmenopause baik yang tinggal di daerah perkotaan dan perdesaan karena berkurangnya hormon esterogen. Kata kunci: MUFA, kalsium, IMT
Improving The Skill of Early Childhood Education Teachers in Making Lesson Plans Through an Andragogy-Based Training Novitasari, Dewi; Sugito, Sugito
Journal of Nonformal Education Vol 4, No 1 (2018): February 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v4i1.13578

Abstract

This study aimed to improve: (1) the learning process of early childhood education (ECE) teachers  in making lesson plans, (2) the ability of ECE teachers in making lesson plans. This study is action research that adopted the model developed by Kemmis and Mc. Taggart consisting of planning, implementation of the action, observation, and reflection. The data collection was done through observation, interviews, and document analysis. The data analysis used was the qualitative analysis and descriptive descriptive analysis. The result of the study showed that there was improvement in:  (1) the training participants; learning activities (students’ cooperation, discipline, participation, commitment, bravery in expressing opinions, ability to execute learning process, and learning independence), (2) the ability of ECE teachers in making lesson plans