Noor Cahyo Dwi Aryanto
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUBARA BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI ORGANIK PADA FORMASI MUARA ENIM, CEKUNGAN SUMATERA SELATAN Amelia Puspa Monita; Noor Cahyo Dwi Aryanto; Yunus Ashari
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 17, No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol17.No3.2021.1160

Abstract

Karakteristik batubara merupakan salah satu aspek pertimbangan dalam mengembangkan suatu industri pertambangan batubara. Karakteristik batubara seperti peringkat, kualitas dan tipe dikontrol dan dipengaruhi oleh lingkungan tempat diendapkannya batubara tersebut. Dengan mengetahui lingkungan pengendapan batubara, secara tidak langsung dapat diperkirakan pula karakteristik batubara tersebut. Percontoh batubara yang diuji berasal dari lapisan batubara Formasi Muara Enim Cekungan Sumatera Selatan, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat. Penelitian dilakukan menggunakan metode analisis petrografi organik untuk mengetahui komposisi maseral dan mineral penyusunnya serta metode analisis stratigrafi untuk mengetahui fasies batuan penyusun serta memperkuat pemikiran dalam penentuan lingkungan pengendapan batubara daerah penelitian. Interpretasi lingkungan pengendapan batubara dilakukan berdasarkan hubungan nilai tissue preservation index (TPI) dan gelification index (GI) dan hasil perbandingan model fasies yang didapat dengan model lingkungan pengendapan yang telah ada sebelumnya. Kandungan kelompok maseral huminit mendominasi batubara daerah penelitian (>50%) diikuti dengan kelompok maseral liptinit dan inertinit. Berdasarkan analisis petrografi organik batubara, daerah penelitian memiliki rentang nilai TPI 0,88-1,61 dan GI 6,98-37,33, sehingga menunjukkan bahwa batubara daerah penelitian terendapkan di lingkungan pengendapan transitional lower delta plain dengan sublingkungan pengendapannya berupa telmatic dan limno-telmatic pada rawa gambut wet forest swamp dan fen. Lingkungan ini terpengaruh oleh transgresi air laut. Pengaruh tersebut tidak terlalu signifikan dibuktikan dengan rendahnya kandungan mineral pirit (0,20-1,80%). Berdasarkan posisi stratigrafinya, daerah penelitian terendapkan pada lingkungan rawa. Hal ini diketahui karena adanya kontak atas dan bawah yang memperlihatkan kandungan karbonan berangsur terdiri atas batubara menjadi batulempung karbonan kaya kandungan unsur organik berupa unsur karbon. Kandungan unsur karbon ini diperlihatkan dari warna litologi hitam. Dari kandungan unsur organik tersebut, pembentukan batubara berlangsung dalam kondisi tenang, sehingga ditafsirkan diendapkan pada lingkungan rawa delta.