Linda Zenita Simanjuntak
STT Arastamar Riau

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemulihan Anak yang Mengalami Kekerasan dari Orang Tua Akibat Pandemi Covid-19 Asmat Purba; Lisna Novalia; Linda Zenita Simanjuntak
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 1, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.728 KB) | DOI: 10.54592/jct.v1i2.26

Abstract

The purpose of this article is to find the right way for parents not to abuse their children both verbally and physically. As a good parent, be a guide in truth and comfort in times when children are sad or find problems. Children are God's gift to be loved by parents. They need to be loved, valued as God's creation, and want to be raised with compassion rather than by violence. Children who have been harmed by parents should not be allowed but should be restored immediately. This article discusses the recovery of children who experience violence from parents due to the Covid-19 pandemic. This research is qualitative, looking for phenomenal information in the community through online newspapers to obtain data by reducing certain parts and sorting according to the purpose of the research. Parents should pay attention and affection to their children under any circumstances. To children who have violence problems, parents are asked to provide guidance in the form of special counseling such as inner healing and guide children out of fines, bitter roots and free them to tell the root of the problem at hand.ABSTRAKTujuan dari artikel ini untuk menemukan cara yang tepat bagi para orang tua agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak-anak mereka baik secara verbal maupun fisik. Sebagai orangtua yang baik justeru menjadi pembimbing dalam kebenaran dan penghibur di saat anak-nak bersedih atau menemukan masalah. Anak-anak adalah titipan Tuhan untuk dikasihi oleh orang tua. Mereka membutuhkan dikasihi, dihargai sebagai ciptaan Allah, dan ingin dibesarkan dengan kasih sayang bukan dengan kekerasan. Anak yang sudah terlanjur dilukai oleh orang tua tidak boleh dibiarkan tetapi harus segera dipulihkan. Artikel ini membahas pemulihan anak yang mengalami kekerasan dari orang tua akibat pandemi Covid-19. Penelitian ini bersifat kualitatif, mencari informasi yang fenomenal di masyarakat melalui Koran online untuk memperoleh data dengan mereduksi bagian-bagian tertentu dan memilah yang sesuai tujuan penelitian. Orang tua harus memberi perhatian dan kasih sayang pada anak-anaknya dalam keadaan apapun. Kepada anak yang memiliki masalah kekerasan maka orang tua diminta memberikan bimbingan dalam bentuk konseling khusus seperti inner healing dan menuntun anak-anak keluar dari dengan, akar pahit serta membebaskan mereka untuk menceritakan akar masalah yang dihadapi. Kata kunci: pemulihan; anak, kekerasan; orang tua; pandemi covid-19; konseling krisis; luka batin. 
Spiritualitas Pandemik: Tinjauan Fenomenologi Ibadah Di Rumah Hasahatan Hutahaean; Bonnarty Steven Silalahi; Linda Zenita Simanjuntak
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Vol 4, No 2 (2020): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.04 KB) | DOI: 10.46445/ejti.v4i2.270

Abstract

This research departs from the facts in the reality that we faced since the determination of the COVID-19 pandemi in Indonesia. The churches convert every activity from the church into homes. This phenomenon brings researchers to the spirituality of the congregation during a pandemi with devotions at home. A qualitative approach with a methodological method is used to obtain teaching from these experiences on the spiritual side. With a sample of one hundred respondents from four Churches Congregation who held every devotion activities at home, they realized that the opportunity to understand God's sovereignty upon the whole world, and increasingly surrendered to Him (arround 94%). The respondent composition is dominated by attending live streaming (96%) while doing devotion at home with church printed-out services is 3%. Several respondents found 2.6% sharing the Word by themself in the devotion session at home. By this research, there is hope for churches to take a serious look to the digital field by forming a digital commission/department or another designation with the task of serving the online services because advances in information technology become tools that cannot be ignored for the advancement of church services and developments. The pandemi did not pose a threat to the congregation to grow and rush on the spiritual side. Penelitian ini berangkat dari fakta di lapangan yang ada sejak penentuan pandemik korona jenis baru di Indonesia. Gereja-gereja mengalihkan ibadah di gereja menjadi di rumah-rumah. Fenomena ini membawa peneliti kepada sisi spiritualitas jemaat selama pandemik dengan ibadah di rumah. Pende-katan kualitatif dengan metode metodologi dipakai untuk mendapatkan pengajaran dari pengalaman ter-sebut bagi sisi spiritualitas. Dengan sample seratus responden dari empat jemaat yang mengadakan iba-dah di rumah, di temukan hasil diantaranya menyadari kesempatan untuk melihat kuasa Tuhan atas seisi dunia, dansemakin berserah pada-Nya (sekitar 94%). Komposisi responden didominasi mengikuti ibadah dengan live streaming (92%) sedangkan ibadah di rumah dengan tata ibadah dari gereja sebanyak 5%. Dari sejumlah responden didapati 2,6% berbagi Firman Tuhan (sharing) pada sesi khotbah dalam kebak-tian di rumah. Dengan penelitian ini ada harapan kepada gereja-gereja untuk menatap dengan serius bidang digital dengan (misalnya) membentuk komisi/sie khusus digital atau sebutan lain dengan tugas pa-da pelayanan dunia daring karena kemajuan teknologi informasi menjadi tools yang tidak dapat diabaikan demi kemajuan pelayanan dan perkembagan gereja. Masa pandemik tidak menjadi ancaman kepada warga jemaat untuk bertumbuh dan bergegas dalam sisi spiritualitas.