Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Proses Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19 (Studi Pelaksanaan PLP Dasar) Aminullah Aminullah; Ikram Ikram; Fachrul Chandra; Nur Fitriani; Wasna Wasna; Misna Misna; Elihami Elihami
MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT Vol 3 No 1 (2021): MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT
Publisher : LP2M Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan PLP dasar merupakan salah satu program kampus Universitas Muhammadiyah Enrekang yang diselenggarakan pada tiap semester ganjil, yang termuat dalam kurikulum semua Program Studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Enrekang. Kegiatan PLP Dasar di SDN 5 Pasui terlaksana pada tahun ajaran 2020/2021 yang bertujuan untuk melaksanakan observasi terkait proses pembelajran khususnya proses pembelajaran selama pandemi Covid 19. Berdasarkan hasil observasi selama pelaksanaan kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran selama pandemic Covid 19 dilaksanakan secara daring dan luring. Pelaksanaan pembelajran secara daring dilakukan dengan memanfaatkan sosial media sebagai alat interaksi antara guru dengan peserta didik, media yang digunakan antara lain Whatsapp, youtube, Google dll sedangkan pembelajaran luring dilaksanakan dengan membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dengan menyesuaikan waktu dari masing-masing kelompok untuk datang di sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Dinas Kesehatan dan Pemerintah. Proses pembelajaran di SDN 5 Pasui selama virus corono mewabah tetap dimaksimalkan oleh semua guru, akan tetapi proses pembelajaran tetap mengalami kesulitan misalnya pembelajaran luring yang dilaksanakan tidak seefektif seperti proses pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan sebelumnya, begitupun dengan pembelajaran daring yang mengalami kendala dalam hal Pertama, kurang maksimalnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaaran, Kedua, ketersedian fasilitas dalam pembelajaran daring dan Ketiga, keterbatasan guru dalam pemanfaatan teknologi.
Perancangan dan Pembuatan Alat Uji Impak Tarik Untuk Pengembangan Laboratorium Mekanik Ikram Ikram
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 7, No 1 (2009): April 2009
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.812 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v7i1.1039

Abstract

Secara khusus penelitian ini bertujuan: Melengkapi fasilitas pengujian yang ada di Laboratorium Mekanik Politeknik Negeri Ujung Pandang, sehingga aktivits belajar mahasiswa lebih lancar. Menambah keragaman data hasil pengujian kekuatan bahan yang dapat dikeluarkan oleh Laboratorium Mekanik politeknik Negeri Ujung Pandang, sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan konstruksi. Mekanik. Pembuatan alat ini dimulai dari tahap perancangan, dengan memperhitungkan gaya gaya yang akan bekerja serta dimensi komponen mekenisnya, dilanjutkan dengan tahap pembuatan dengan membuat komponen komponen dari alat uji ini kemudian merakitnya menjadi satu unit alat uji impak dan tahap terakhir adalah tahap uji coba yaitu dengan melakukan pngujian dengan alat yang dibuat kemudian membandingkan dengan hasil yang diperoleh dari pengujian yang diperoleh dari alat yang telah ada sebelumnya ditempay lain. Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa alat uji impak yang dibuat dapat digunakan sebagai media belajar bagi mahasiswa khususnya mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Olahan makanan ringan bernutrisi berupa kerupuk dari bahan Tahu Tempe produksi Desa Pasui Kecamatan Buntu-Batu Kabupaten Enrekang Muh. Burhan; Muhammad Syahril; Muhammad Akbar; Hayyu Bahrul Bambang; A. Juasmin; Nor Aizyah; Nur Fitriani; Sudirman Sudirman; Ikram Ikram; Puji Arisa; Nur Halima Yusuf; Sartika Sartika; Titin Meirani; Elihami Elihami
MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT Vol 4 No 2 (2022): MASPUL JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT
Publisher : LP2M Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahu dan tempe merupakan makanan olahan dari kedelai, Tahu terbuat dari susu kedelai yang di gumpal dan di tekan menjadi balok-balok padat putih. Di sisi lain Tempe terbuat dari kedelai yang telah difermentasi dan dipadatkan menjadi padat. Keduanya menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan nutrisinya yang tinggi menjadikan dua bahan makanan wajib di daftar menu mereka. Keduanya menjadi salah satu makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Harganya yang murah dan nutrisinya yang tinggi menjadikan dua bahan makanan wajib di daftar menu mereka. Di samping itu, makanan yang kaya akan protein nabati ini juga menjadi makanan pengganti daging untuk orang-orang yang memilih menjadi vegetarian. Meskipun terbuat dari bahan baku yang sama, keduanya memiliki kandungan nutrisi, rasa, dan bentuk yang berbeda. kandungan nutrisinya serupa dalam beberapa hal, ada beberapa perbedaan antara keduanya. Karena tempe biasanya dibuat dengan kacang-kacangan atau biji-bijian, tempe secara signifikan lebih kaya kalori, protein, dan serat. Faktanya, hanya 3 ons (85 gram) tempe menyediakan 7 gram serat. Angka ini telah memenuhi 28 persen asupan serat harian. Sementara itu, tahu lebih rendah protein. Namun, tahu memiliki lebih sedikit kalori. Meski begitu, tahu juga menawarkan sejumlah zat besi dan kalium. Tahu juga memiliki kalsium dua kali lebih tinggi daripada tempe. Kedua produk kedelai tersebut umumnya rendah sodium dan bebas kolesterol. Di samping itu, inilah beberapa persamaan antara keduanya dalam hal kandungan nutrisi.
Tranformasi Calanthe Triplicata untuk Branding Unik Motif Batik Sulawesi Tengah Ikram Ikram; Abdi; N Mutmainna; J Khasmawati; D Wahyuli; I W Sudarsana; Junaidi; Fadjriyani; I Setiawan; S Hendra
JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN TERAPAN Vol. 19 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Matematika, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/2540766X.2022.v19.i2.16156

Abstract

Batik merupakan salah satu warisan seni budaya bangsa Indonesia yang ada untuk terus dipertahankan dan dikembangkan. Upaya ini dilakukan dengan memperbanyak motif--motif baru yang salah satunya dengan mengekplorasi keunikan alam yang ada. Alam Sulawesi Tengah dengan keunikan flora-nya, yaitu bunga anggrek dengan nama Latin Calanthe Triplicata merupakan jenis tanaman endemic yang diekplorasi guna mendapatkan motif baru untuk menambah keragaman Batik di Indonesia. Etnomatematika merupakan salah satu cabang ilmu matematika untuk membahas hubungan antara matematika dan budaya yang dapat digunakan untuk membentuk pola Batik, khususnya bentuk fraktal. Bentuk fraktal adalah suatu objek yang tampak memiliki kemiripan diri yang simetris satu sama lain jika dilihat pada skala tertentu dan merupakan bagian terkecil dari keseluruhan struktur objek. Di dalam penelitian ini dilakukan pembuatan bentuk fraktal dengan mentransformasi tanaman anggrek sebagai branding unik untuk motif batik Sulawesi Tengah. Adapun hasil yang diperoleh berupa metif-motif baru yang unik, menarik dan elegan yang kita sebut dengan motif Sambuang, Rekang, Kecrek dan Angkan.
Bagea Product Development Analysis in UD. Baruasa Membiri Kendari City Using Quality Function Deployment (QFD) Method Ikram Ikram; Sarinah Sarinah; Yusna Indarsyih
Tekper : Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Pertanian Vol 3, No 3 (2022): Desember - Tekper: Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Pertanian
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/tekper.v3i3.23873

Abstract

This study aims to determine consumer satisfaction with the development of bagea product quality at UD. Baruasa left Kendari City using the Quality Function Deployment (QFD) method. Determination of the research location is done purposively. Data were collected by interview and documentation methods. The analytical method used is Quality Function Deployment (QFD). The results showed the development of bagea product quality at UD. Baruasa Membiri using the QFD method, it was found that the priorities for development by the wishes and needs of the customers were: (1) information on the nutritional value of bagea product packaging (8.70%), (2) variants of bagea product types (8, 25%), (3) attractive packaging design for bagea products (7.78%), (4) affordable selling prices for bagea products (7.15%), (5) there are promotional media (7.12%), (6 ) price compatibility with bagea product quality (6.39%), (7) no use of hazardous materials (6.36%),(8) bagea product texture (6.27%), (9) bagea product halal certificate and label (6.16%), (10) bagea product taste (6.07%), (11) special price for certain purchases of bagea products (6.05%), (12) bagea product quality (6.01%), ( 13) color of bagea products (5.95%), (14) expiration information (expiration date) (5.89%), and (15) ease of getting bagea products (5.79%).
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TS-TS DENGAN TPS KELAS VIII MTsN GOWA Ikram Ikram; Andi Maulana; Saprin Saprin
Al-AHYA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 1 No 2 (2019): AL-AHYA
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.966 KB) | DOI: 10.24252/al-ahya.v1i2.8057

Abstract

The aim of this research is to know the comparison of students’ IPA learning outcomes by using TS-TS and TPS type of cooperative learning model in the VIII class of MTs Negeri Gowa. The kind of this research was quasi experimental with the nonequivalent posttest-only control group design. The population of this research was the second grade students of MTs Negeri Gowa which have two classes. Then, the researcher decided the sample with saturation sampling. The research instrument was using test of learning outcomes after giving treatment. The analysis techniques were using descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. The result of descriptive analysis showed that the average of students’ learning outcomes with cooperative model by using TS-TS was 12,43 at the high category with 50% percentage while the cooperative model by using TPS type also at the high category with 46,875% with the average score at 14,25. Then, the result of inferential analysis showed that there were the significant difference between students’ IPA learning outcomes after using TS-TS and TPS type of cooperative learning model with the result of calculation score in thitung>ttabel (2,6033>1,67) which means H2 was rejected. Based on the result of research, it could be known that TS-TS and TPS type of cooperative learning model can increase students’ learning outcomes at VIII class of MTsN Gowa.