Latar Belakang; Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degenerative pada kartilago sendi yang paling sering terjadi pada lutut dan banyak ditemukan pada orang dewasa atau usia lanjut. Osteoarthritis lutut biasanya di tandai dengan keluhan seperti, nyeri, bengkak, kekuan, abnormalitas alignment dan penurunan ruang gerak sendi. Abnormalitas alignment terjadi karena perubahan Q-angle dari posisi normal. Peningkatan Q-angle terjadi malalignment yang akan menimbulkan abnormalitas fungsi, dan dapat mengakibatkan subluksasi patella dan memicu timbulnya berbagai macam keluhan pada lutut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan Q-angle terhadap keluhan osteoarthritis pada lansia. Metode penelitian; Jenis penelitian termasuk dalam penelitian cross-sectional dimana variabelnya dependen (factor resiko) dan variable independen (efek) dinilai dan di ukur secara bersamaan saat itu, jadi tidak ada tindak lanjut. Penelitian dilakukan di komunitas Lansia Abadi. Sampel penelitian sebanyak 52 responden dengan rentang usia 60-74 tahun. Pengukuran dalam penelitian ini dengan menggunakan womac index untuk mengukur keluhan osteoarthritis, untuk mengukur besar Q-angle diukur dengan goneometer. Data yang dikumpulkan dianalisa menggunakan pearson product. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan Q-angle terhadap keluhan osteoarthris pada lansia. Q-angle dengan womac index memiliki nilai Sig. 0,000 yang berarti nilai signifikan p kurang dari 0,05, dengan begitu Q-angle berkorelasi dengan womac index dan memiliki r sebesar 0,560 atau berkorelasi kuat dengan arah positif. Kesimpulan; Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kuat Q-angle terhadap keluhan osteoarthritis pada lansia. Kata Kunci; Keluhan Osteoarthritis, Womac Index, Q-angle