This Author published in this journals
All Journal Sintesis
Millatuz Zakiyah
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI LARANGAN ADAT PADA CERITA RAKYAT DESA GOLAN DAN MIRAH: TINJAUAN ANTROPOLINGUISTIK Muhamad Agus Prasetyo; Awik Tamara; Syahrul Hindarto; Millatuz Zakiyah
Sintesis Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v14i2.2832

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk, makna, dan fungsi tradisi lisan larangan adat pada cerita rakyat Desa Golan dan Mirah di Kabupaten Ponorogo. Bentuk, makna dan fungsi dalam tradisi lisan merupakan tiga komponen penting yang saling berkaitan. Dengan mendeskripsikan tiga kompenen tersebut sebuah tradisi lisan akan dapat diterjemahkan dengan jelas dan lengkap. Tradisi lisan larangan adat di Desa Golan dan Mirah ini dibungkus dengan sebuah cerita rakyat yang disampaikan masyarakat di kedua desa dari mulut ke mulut secara turun temurun. Hal ini yang menyebabkan eksistensi tradisi lisan larangan adat tersebut sangat diyakini dan patuhi oleh masyaraat di kedua desa hingga saat ini. Kajian dalam penelitian ini menggunakan teori antropolinguistik yaitu kajian bidang ilmu interdisipliner yang menghubungkan linguistik (bahasa) dengan antropologi (manusia dan budaya). Menurut kajian antropolingusitik, sebuah bahasa akan dapat mencerminkan manusia dan budayanya. Data dalam penelitian ini yaitu tradisi lisan larang adat pada cerita rakyat Desa Golan dan Mirah. Metode dalam penelitian ini yaitu desktiptif kualitatif dengan teknik pencarian narasumber, snowball sampling. Sedangkan tahapan penelitian antara lain sebagai berikut: (1) pengumpulan data, meliputi wawancara, sadap, dan catat; (2) reduksi data; (3) display data; (4) penafsiran data; (5) verifikasi dan kesimpulan.ABSTRACTThis study aims to reveal the form, meaning, and function of the oral tradition of traditional prohibitions in the folklore of Golan and Mirah Villages in Ponorogo Regency. Form, meaning and function in the oral tradition are three important interrelated components. By describing these three components an oral tradition can be translated clearly and completely. The oral tradition of the customary prohibition in Golan and Mirah Villages is wrapped in a folk tale that is conveyed by the people in the two villages from mouth to mouth from generation to generation. This is why the existence of the oral tradition of traditional prohibition is strongly believed and obeyed by the people in the two villages to this day. The study in this research uses anthropolinguistic theory, which is an interdisciplinary study that connects linguistics (language) with anthropology (humans and culture). According to anthropolinguistic studies, a language will be able to reflect humans and their culture. The data in this study are the oral tradition of the forbidden custom in the folklore of Golan and Mirah Villages. The method in this research is descriptive qualitative with resource search techniques, snowball sampling. While the research stages are as follows: (1) data collection, including interviews, tapping, and taking notes; (2) data reduction; (3) data display; (4) data interpretation; (5) verification and conclusion.