Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Persepsi Penderita Diabetes Mellitus Terhadap Partisipasi Aktivitas Latihan Fisik Selly Riski Putri; Ulfa Kumala; Muhammad Ibnu Nazar; Mutiara Sabta Amanda; Ahmada Norma Syinta; Farid Rahman
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol.3,No.1 Januari 2022
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v3i1.16110

Abstract

Latar belakang Diabetes Mellitus (DM)  merupakan  kelainan pada metabolisme di mana tubuh tidak dapat mengatur dengan baik kadar gula, terkhusus glukosa dalam darah, baik karena sensitivitas yang buruk terhadap protein insulin, atau karena produksi insulin yang tidak memadai oleh pancreas. Aktivitas fisik sangat penting bagi penderita DM, aktivitas latihan fisik ini terdapat kaitannya dengan bagaimana persepsi yang dimiliki oleh penderita DM. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  persepsi penderita diabetes mellitus terhadap partisipasi aktivitas Latihan fisik Metode Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan Physical Activity Questionnaire for Diabetic Patients (PAQ-DP), pengumpulan data bersifat non interaktif dengan cara mengirimkan kuesioner dalam bentuk google form dan menganalisis PAQ DP dengan menggunakan skala Likert Hasil Hasil akhir setelah pengolahan data secara keseluruhan mengenai persepsi penderita diabetes mellitus terhadap patisipasi aktivitas fisik 66% responden menyatakan penting Kesimpulan Persepsi penderita diabetes mellitus terhadap patisipasi aktivitas fisik memiliki persepsi yang positif baik
Sit to Stand Exercise Terhadap Peningkatan Keseimbangan Pasien Pasca Stroke di Posyandu Melati 1 dan 3 Karangasem Lidya Hardalena; Shafira Rizky Nur Khairunnisa; Mutiara Sabta Amanda; Muhammad Naufal Anas; Arif Pristianto; Taufik Eko Susilo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah defisit neurologis fokal akut yang disebabkan oleh lesi vascular, onsetnya tiba-tiba dan gejalanya berlangsung lebih dari 24 jam, jika pasien bertahan. Stroke berdampak terhadap kehidupan masyarakat yang terjadi secara tiba-tiba baik pada individu maupun keluarga dan banyak yang tidak siap untuk menghadapi proses kecacatan serta rehabilitasi akibat kondisi tersebut, sehingga banyak individu yang tidak dapat bekerja dan membutuhkan bantuan pasca stroke. Pasien stroke akan mengalami banyak gangguan-gangguan yang bersifat fungsional dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Untuk mengembalikan kemandirian lansia secara seimbang untuk menopang badan dan beraktivitas, dapat dilakukan latihan sit to stand. Sebelum dan setelah melakukan latihan sit to stand, dilakukan pemeriksaan keseimbangan menggunakan alat ukur yang valid yaitu berg balance scale. Latihan sit to stand merupakan tindakan fungsional yang penting pasca stroke, dengan latihan yang dilakukan secara rutin pada pasien pasca stroke diharapkan terjadi peningkatan keseimbangan pada pasien pasca stroke.
Sit to Stand Exercise Terhadap Peningkatan Keseimbangan Pasien Pasca Stroke di Posyandu Melati 1 dan 3 Karangasem Lidya Hardalena; Shafira Rizky Nur Khairunnisa; Mutiara Sabta Amanda; Muhammad Naufal Anas; Arif Pristianto; Taufik Eko Susilo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke adalah defisit neurologis fokal akut yang disebabkan oleh lesi vascular, onsetnya tiba-tiba dan gejalanya berlangsung lebih dari 24 jam, jika pasien bertahan. Stroke berdampak terhadap kehidupan masyarakat yang terjadi secara tiba-tiba baik pada individu maupun keluarga dan banyak yang tidak siap untuk menghadapi proses kecacatan serta rehabilitasi akibat kondisi tersebut, sehingga banyak individu yang tidak dapat bekerja dan membutuhkan bantuan pasca stroke. Pasien stroke akan mengalami banyak gangguan-gangguan yang bersifat fungsional dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Untuk mengembalikan kemandirian lansia secara seimbang untuk menopang badan dan beraktivitas, dapat dilakukan latihan sit to stand. Sebelum dan setelah melakukan latihan sit to stand, dilakukan pemeriksaan keseimbangan menggunakan alat ukur yang valid yaitu berg balance scale. Latihan sit to stand merupakan tindakan fungsional yang penting pasca stroke, dengan latihan yang dilakukan secara rutin pada pasien pasca stroke diharapkan terjadi peningkatan keseimbangan pada pasien pasca stroke.
Upaya Penanganan Terkait Keluhan Muskuloskeletal pada Porter di Stasiun Balapan Solo Arif Pristianto; Mutiara Sabta Amanda; Alviana Dwi Lestari; Eva Arnaz Sari; Meka Dwi Hekiriani; Serilda ‘Alya’ Madaniyah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.10155

Abstract

Work related musculoskeletal disorders merupakan keluhan yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dan sering dialami oleh pekerja. Permasalahan muskuloskeletal yang seringkali terjadi pada pekerja yaitu pekerja dengan aktivitas mengangkat serta pola gerakan yang terjadi berulang dengan posisi tubuh yang salah. Permasalahan muskuloskeletal pada pekerja beresiko kali ini, akan membahas mengenai permasalahan pada Porter di Stasiun Balapan Solo. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, keluhan muskuloskeletal yang sering dialami porter yaitu pada bagian tungkai. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan aktivitas sehari-hari yang dilakukan porter. Untuk mengatasi keluhan muskuloskeletal yang dirasakan, serta untuk meningkatkan produktivitas kerja dari porter, dilakukan upaya penanganan sesuai dengan keilmuan Fisioterapi. Upaya penanganan yang dilakukan yaitu dengan demonstrasi exercise untuk mengurangi keluhan yang dirasakan serta edukasi untuk perbaikan postur yang sesuai dengan ergonomi saat melakukan pekerjaan, agar tidak terjadi peningkatan keluhan yang dirasakan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu dengan demonstrasi secara langsung kepada 23 porter yang bekerja di Stasiun Balapan Solo. Media yang digunakan berupa leaflet serta video agar lebih memudahkan pekerja dalam memahami gerakan exercise yang dilakukan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu terdapat beberapa porter yang mengalami penurunan nyeri setelah melakukan exercise. Selain itu, upaya penanganan tersebut dapat diterima dengan baik oleh para responden.  Work-related musculoskeletal disorders are complaints that occur in the musculoskeletal system and are often experienced by workers. Musculoskeletal problems often occur in workers carrying out lifting activities and repetitive movement patterns with incorrect body positions. Musculoskeletal problems in at-risk workers: This time, we will discuss problems with porters at Balapan Solo Station. Based on the results of observations made, the musculoskeletal complaints that porters often experience are in the legs. This situation can affect work productivity and daily activities carried out by porters. Treatment efforts are carried out by physiotherapy science to overcome perceived musculoskeletal complaints and increase the work productivity of porters. Handling efforts include exercise demonstrations to reduce perceived complaints and education to improve posture by ergonomics when doing work so that there is no increase in perceived complaints. The method used in this service was a direct demonstration to 23 porters who worked at Balapan Solo Station. The media used are leaflets and videos to make it easier for workers to understand the exercise movements being carried out. The result of this service activity was that several porters experienced decreased pain after doing the exercise. Apart from that, these handling efforts were well received by the respondents.