Anita Dyah Juniarti
Universitas Muhammadiyah Tangerang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN KINERJA OPERATOR PROSES PRODUKSI BAGIAN PURIFIED TEREPHTALIC ACID (PTA) DI PT MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA Anita Dyah Juniarti; Nur Trisno
Journal Industrial Manufacturing Vol 5, No 1 (2020): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v5i1.2445

Abstract

Penelitian ini membahas hubungan beban kerja mental operator proses produksi bagian Purified Terephtalic Acid (PTA) di PT. Mitsubishi Chemical Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur dan mengetahui hubungan beban kerja mental dengan kinerja operator. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap seluruh operator proses produksi yang berjumlah 32 responden. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja  perator cenderung tinggi, ini bisa dilihat dari skala jawaban responden terhadap dimensi pengukuran beban kerja yaitu skala jawaban responden tinggi terhadap dimensi beban waktu, skala jawaban responden sangat tinggi terhadap dimensi beban usaha mental dan skala jawaban responden tinggi terhadap dimensi beban tekanan psikologis. H ubungan yang ada antara beban kerja mental terhadap kinerja operator proses produksi menunjukkan hasil yang signifikan diantara keduanya dimana kekuatan hubungannya kuat dan arah hubungannya positif, dengan nilai korelasi koefisien rank spearman-nya yaitu +0,755. Jawaban responden atas variabel beban kerja mental menunjukkan indikasi beban kerja kerja mental yang tergolong tinggi, variabel kinerja juga tergolong tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa operator proses produksi memiliki beban kerja mental yang tinggi dan menghasilkan kinerja yang tinggi. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja operator dalam kondisi tinggi, hal ini bisa dilihat dari skala  jawaban responden terhadap dimensi pengukuran kinerja yaitu dengan skala jawaban responden sangat tinggi terhadap dimensi kualitas, skala jawaban responden tinggi terhadap dimensi kuantitas, skala jawaban responden tinggi terhadap dimensi penggunaan waktu dalam bekerja, dan skala jawaban responden sangat tinggi terhadap dimensi kerjasama dalam bekerja. Dengan demikian tidak dilakukan perbaikan dalam hal kinerja. Kata Kunci: Beban Kerja Mental, Kinerja Operator, Korelasi Rank Spearman