Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

STUDI KEANEKARAGAMAN IKAN YANG TERTANGKAP MENGGUNAKAN ATRIBUT RUMPON BERBEDA DI SUNGAI MENTENANG KABUPATEN MERANGIN Renda Preniti; Syafrialdi Syafrialdi; Djunaidi Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 3, No 1: April 2019
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v3i1.275

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Sungai Mentenang Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2018 sampai bulan April 2018. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis ikan dari penggunaan rumpon dengan atribut yang berbeda di perairan Sungai Mentenang Kabupaten Merangin serta untuk mengetahui Atribut Rumpon yang mana yang lebih disukai oleh ikan di Perairan Sungai Mentenang Kabupaten Merangin.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Keanekaragaman jenis Ikan yang tertinggi di temukan pada rumpon yang menggukan atribut Ranting Kayu, yaitu sebanyak 32 ekor dengan indeks keanekaragaman sebesar 0,3281 dan indeks keseragaman sebesar 0,950 yang terdiri dari 8 jenis ikan di Stasiun I dan di Stasiun II 6 jenis ikan diantaranya: Ikan Nalis (Labiobarbus lineatus), Senggiring, (Mystus nigreceps), Sebarau (Hampala macrolepidota) Bentulu (Barbichthys laevis)  Semah (Tor soro) Tana (Barbodes binotatus) Puyou (Osteochilus waandersii) dan Kepyur (Barbodes lateristiga). Atribut rumpon yang disukai oleh ikan yaitu menggunakan atribut rumpon Ranting Kayu dengan jumlah hasil tangkapan terbanyak dengan jumlah 8 jenis ikan dengan jumlah individu sebanyak 32 individu. Sedangkan pada atribut rumpon daun kelapa memperoleh tangkapan 6 jenis dengan jumlah 11 ekor dan diikuti oleh atribut lainnya. Kata kunci : Keanekaragaman, Jenis Ikan,  Rumpon Dan Sungai
UJI PRIKSIMAT ABON IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KECAMATAN RIMBO ULU KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI Nurkhayati Nur; DJUNAIDI JUN; SYAFRIALDI SYAF
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 1, No 1: Agustus 2017
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v1i1.100

Abstract

ABSTRAK Uji proksimat merupakan suatu metoda analisis kimia yang bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia, diantaranya kadar air, abu, lemak, dan protein. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui komposisi kimia abon ikan adalah analisis proksimat. Hasil analisis Proksimat yang dilakukan dua kali uji yaitu pada minggu pertama awal penyimpanan dan pada minggu ketiga akhir penyimpanan terdapat varian Proksimat abon ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dimana terjadi peningkatan pada kadar Air dan penurunan pada kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein. Pada minggu pertama abon ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) memiliki kandungan gizi yaitu kadar air 8,38%, kadar abu 3,27%, kadar lemak 27,70%, dan kadar protein 37,81%, sedangkan pada minggu ketiga kadar air 9,45%, kadar abu 3,01%, kadar lemak 27,22%, dan kadar protein 27,62%. Hal tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh faktor suhu dan lama penyimpanan.
STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI BATANG PELEPAT KABUPATEN BUNGO PROPINSI JAMBI Tita Sari; Rini Hertati; Syafrialdi Syafrialdi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v4i1.338

Abstract

Keanekaragaman sumberdaya perikanan memiliki potensi yang besar, namun rentan terhadap aktifitas antropogenik (aktivitas manusia) dan penangkapan ikan secara besar-besaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Batang Pelepat Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dan mengetahui tingkat indeks keanekaragaman jenis ikan, Indeks keseragaman dan indeks dominasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2019 di Sungai Batang Pelepat Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ikan yang tertangkap berjumlah 120 ekor, terdiri dari 9 jenis yang mewakili 3 famili. Indeks keanekaragaman tertinggi di jumpai pada Stasiun III dengan nilai 2,11 serta terendah terdapat pada Stasiun I dengan nilai sebesar 2,07. Nilai indeks dominansi tertinggi terdapat pada stasiun 1 dan II dengan masing-masing nilai 0,29 dan terendah terdapat pada stasiun III dengan nilai 0,23. Nilai indeks keseragaman  tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 0,91 dan terendah ditemukan pada stasiun I  dan stasiun II dimana nilai masing-masing yaitu 0,90. Kata Kunci:  Keanekaragaman, Jenis Ikan, Sungai Batang Pelepat, Muara Bungo
ESTIMASI SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP PANCING DI SUNGAI NILO KECAMATAN MUARA SIAU KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI Roni Asmala Dewi; Muhammad Natsir Kholis; Syafrialdi Syafrialdi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v4i2.456

Abstract

Selektivitas merupakan salah satu indikator alat penangkapan ikan ramah lingkungan.  Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengestimasi selektivitas alat tangkap pancing yang dioperasikan di sungai nilo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data diambil dengan cara observasi langsung kelapangan menggunakan teknik eksperimental fishing. Semua ikan yang tertangkap dianalisis dengan menggunakan formula selektivitas Sparre and Venema (1999). Hasil penelitian menunjukan bahwa pancing yang dioperasikan di sungai nilo memiliki estimasi nilai selektivitas terhadap ikan ukuran mata pancing no. 1 pada panjang 16,537 cm dan ukuran mata pancing no. 3 pada panjang 20,691 cm. Panjang ikan hasil tangkapan yang memiliki panjang terluar di bawah dan diatas nilai perkiraan selektivitas kemungkinan tidak akan memakan umpan karena size ukuran mata pancing lebih besar dan lebih kecil dari bukaan mulut ikan. Kata Kunci : Estimasi Selektivitas, Jambi, Muara Siau, Pancing, Sungai Nilo
STUDI KONSTRUKSI ALAT TANGKAP BUBU LIPAT ( Traps ) DAN JENIS – JENIS KEPITING YANG TERTANGKAP DI PERAIRAN MUARA SUNGAI JENGGALU PROVINSI BENGKULU Teddy Hariadi; Syafrialdi Syafrialdi; Yuddi Yuddi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 1, No 2: Desember 2017
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v1i2.159

Abstract

Kecamatan Kampung Melayu adalah salah satu kecamatan yang terdapat di KotaBengkulu dengan luas wilayah ± 38,38 dengan jumlah penduduk sebanyak 33.945jiwa yang masing-masing mempunyai potensi yang berbeda baik dari segi luaswilayahnya, sumberdaya alamnya, maupun sumberdaya manusianya. Alat tangkap yangdigunakan masyarakat sekitar untuk menangkap kepiting bakau adalah bubu lipat.Penelitian ini dilaksanakan di perairan Muara Sungai Jenggalu dimulai daribulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Penelitian bertujuan untukmengetahui konstruksi alat tangkap bubu lipat dan jenis kepiting hasil tangkapan.Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda survey yaitumelakukan pengamatan langsung kelapangan guna untuk mendapatkan konstruksi alattangkap bubu lipat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primermeliputi jumlah alat tangkap bubu lipat yang masih beroperasi di perairan Muara SungaiJenggalu, spesifikasi alat tangkap, metoda pengoperasian alat tangkap, daerahpenangkapan, jenis kepiting hasil tangkapan. Sedangkan data sekunder adalah data yangberhubungan dengan tujuan penelitian ini yang digunakan sebagai data pendukung dandiperoleh dari studi pustaka dan instansi yang terkait.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 12 unit alat tangkap bubu lipat danbubu lipat kerucut 1 unit dengan mesh size 13/4 inci, alat tangkap bubu lipat memiliki 3bagian yaitu rangka (frame), badan (body), dan mulut (funel). Bagian rangka terbuatdari besi baja sedangkan badan dan mulut terbuat dari tali berbahan Polyethylen.Ada 2 jenis kepiting yang tertangkap dengan menggunakan alat tangkap bubulipat di antaranya kepiting bakau (Scylla serrata) dan kepiting selasi (Scyllaparamamosain).Kata kunci : Konstruksi, Bubu Lipat, Kepiting, Rangka
PENGELOLAAN LUBUK LARANGAN SEBAGAI BENTUK KEARIFAN LOKAL DI SUNGAI BATANG JUJUHAN KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Sairun Sairun; Syafrialdi Syafrialdi; Djunaidi Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 3, No 1: April 2019
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v3i1.276

Abstract

Latar Belakang Perairan Sungai Batang Jujuhan merupakan salah satu  sungai utama  di Kabupaten Bungo dan merupakan bentuk perairan yang terbuka dan bermuara di sungai Batang Hari. Hasil observasi dilapangan bahwa bagi masyarakat petani nelayan sungai dimanfaatkan  untuk usaha penangkapan ikan, budidaya ikan dan sebagian masyarakat digunakan untuk mandi.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan lubuk larangan  sebagai bentuk kearifan lokal di Sungai Batang Jujuhan Kabupaten Bungo.Metode Deskriptif kualitatif, yaitu untuk memberikan gambaran dan penjelasan secara faktual dan akurat mengenai fakta – fakta dan gejala yang ada di lokasi penelitian, Eksperimen , yaitu melakukan survei, pengambilan data dan pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan data kuisioner atau wawancara langsung dengan responden. Sedangkan data sekunder meliputi inventarisasi kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya masyarakat di kawasan lubuk larangan Hasil penelitian menyatakan bahwa bentuk – bentuk kearifan lokal masyarakat Dusun  Rantau Panjang, Dusun Pulau Batu dan Dusun Aur Gading dalam upaya mengelola lubuk larangan Hugo, Pulau  Batu dan lubuk larangan Beringin Jaya terdiri dari : 1) Merencanakan pembentukan lubuk larangan melalui musyawarah dalam upaya menyelamatkan lingkungan perairan sungai, 2) Terbentuknya aturan – aturan dan sanksi bagi lubuk larangan Hugo dan aturan – aturan saja tidak ada sanksi bagi lubuk larangan Pulau Batu dan Beringin Jaya,3)  Masyarakat Dusun Rantau Panjang, Dusun Pulau Batu dan Dusun Aur Gading  mempunyai kepercayaan bahwa yang mengambil ikan dilubuk larangan akan  meninggal, 4) Dapat mengubah prilaku masyarakat kearah yang lebih posistif dari aspek  ekologi dan sosial , seperti : Mengunakan alat panen yang ramah lingkungan seperti lukah, jala, jaring dll,  Melarang menangkap ikan di sepanjang lubuk larangan, Memelihara dan memanfaatkan lubuk sebagai tempat berkembangbiaknya   ikan – ikan. Kata Kunci :  Kearifan Lokal, Deskriptif kualitatif, Lubuk Larangan
KEANEKARAGAMAN JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI TEMBESI KECAMATAN BATHIN VIII KABUPATEN SAROLANGUN PROVINSI JAMBI Muhammad Muhammad; Syafrialdi Syafrialdi; Rini Hertati
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v4i1.339

Abstract

Salah Satu Sungai yang terdapat di Kabupaten Sarolangun yaitu Sungai tembesi. Sungai ini merupakan sumber daya alam yang memliki potensi ikan yang besar dan ekologi sebagai media bagi organisme aquatik.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap, indeks keanekaragaman jenis ikan, kepadatan populasi, kepadatan relatif dan frekuensi kehadiran di Sungai tembesi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis ikan yang terdapat di Sungai tembesi terdiri dari jenis ikan baung (Mystus nemurus), dalum (Bagarius yarelli), lais (Criptopterus limpok), belang muju (Ostechilus haselti), simancung (Schismatorhichus heterorhynchus), lampam (B.schwanenfeldi), semuruk (Osteochilus melanopleura), kebarau (Hampala macrolepidato), seluang (Rasbora argyrotaenia). Indeks keanekaragaman tertinggi di jumpai di Stasiun III Dusun Dalam dengan indeks 2.18 dan terendah terdapat pada Stasiun I di Dusun Limbur Tembesi dengan indeks 2.01. Nilai indeks dominansi (D) tertinggi pada stasiun 1 yaitu 0.14 dan terendah terdapat pada stasiun III dengan nilai 0.11. Nilai indeks keseragaman (E) tertinggi terdapat pada stasiun III dengan nilai 1.05 dan terendah pada stasiun I 0.96. Kepadatan Populasi (KP) tertinggi ditemukan pada jenis ikan seluang (Rasbora argyrotaenia), dalum (Bagarius yarelli), lampam (B.schwanenfeldi), lais (Criptopterus limpok)  dan belang muju (Ostechilus haselti). Kepadatan Relatif (KR) tertinggi terdapat pada ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) dan terendah pada ikan kebarau (Hampala macrolepidato). Frekuensi Kehadiran (FK%) jenis ikan di Sungai tembesi Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi dapat dikatakan dengan kehadiran sedang yaitu 77.77 %. Kata Kunci: Keanekaragaman, Jenis Ikan, Sungai Tembesi, Sarolangun
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN LUBUK LARANGAN DI PERAIRAN BATANG ULEH KABUPATEN BUNGO Sudarmawan Sudarmawan; Djunaidi Djunaidi; Syafrialdi Syafrialdi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 1, No 2: Desember 2017
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v1i2.155

Abstract

Indonesia adalah Negara kaya akan budaya satu diantaranya kearifan lokal,kearifan lokal juga tidak lepas dari berbagai tantangan seperti bertambah jumlahpenduduk, teknologi moderen dan budaya luar, modal besar serta kemiskinan dankesenjangan. Permasalahan utama dalam rangka pengelolaan kearifan lokal LubukLarangan. Belum diketahuinya tingka partisipasi masyarakat, terhadap keberadaankearifan lokal Lubuk Larangan di Perairan Batang Uleh, Kecamatan Tanah Tumbuh.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertisipasimasyarakat terhadap keberadaan kearifan lokal Lubuk Larangan di Perairan BatangUleh.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung kelapangan untuk memperoleh data Primer maupun Sekunder, menggunakankuisioner dan wawancara, kemudian di analisis menggunakan metode SWOT tentangtingkat partisipasi masyarakat terhadap keberadaan kearifan lokal Lubuk Larangan.Hasil Penelitian menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat umumterhadap keberadaan kearifan lokal Lubuk Larangan di 4 Dusun/Stasiun di PerairanBatang Uleh untuk masyarakat umum pada kategori Sedang, dan pemangkukepentingan juga pada kategori Sedang.Analsis SWOT faktor Internal dan Eksternal terdapat 8 faktor Internal terdiri 5indikator Kekuatan (S), 3 indikator Kelemahan (W) dan terdapat 5 faktor Eksternalterdiri dari 3 indikator Peluang Peluang (O), 2 indikator Ancaman(T).Kata Kunci : Kearifan lokal Lubuk Larangan Batang Uleh Partisipasi
STUDI BIODIVERSITAS IKAN DI PERAIRAN SUNGAI BATANGHARI DESA BEDARO RAMPAK KECAMATAN TEBO TENGAH KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI Beby J aga Paramudita; Rini Hertati; Syafrialdi Syafrialdi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 4, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v4i2.458

Abstract

Biodiversitas suatu spesies di habitatnya merupakan sumber plasma nutfah yang sangat berharga. Salah satu sumberdaya hayati perairan yang penting adalah jenis–jenis ikan. Sungai batanghari merupakan salah satu sungai besar yang terdapat di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekayaan jenis-jenis ikan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominasi sungai batanghari desa bedaro rampak Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Pengambilan sampel ikan dilakukan selama Bulan Januari 2020 pada tiga stasiun pengamatan berbeda, dengan menggunakan alat tangkap jaring insang, jala tebar, dan pancing. Hasil penelitian didapatkan ikan berjumlah 226 dengan 24 species yang teridentifikasi. Indeks keseragaman 0,06 - 0,09, ikan yang mendominasi perairan sungai batanghari desa bedaro rampak yaitu ikan kepiat (pentus belinka blkr) dengan nilai indeks dominasi 0,0459 dan 0,0561 dan ikan limbat/lele (Clarias nieuhofii) dengan nilai indeks dominasi 0,0548 yang dikategorikan sebagai kategori dominasi sedang. Kata Kunci : Biodiversitas, Jambi, Kabupaten Tebo, Sungai Batanghari
STUDI KONSTRUKSI ALAT DAN HASIL TANGKAPAN PANCING GAWAI DI PERAIRAN BATANG BUNGO DUSUN RANTAU PANDAN KECAMATAN RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO Dewi Julita; Bukhari Bukhari; Syafrialdi Syafrialdi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 1: April 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i1.161

Abstract

Pelaksanaan penelitian ini adalah di Perairan Batang Bungo Dusun RantauPandan, Kecamatan Rantau Pandan Kabupaten Bungo, Propinsi Jambi. Penelitian inidilakukan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Januari 2013. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui kontruksi gawai yang di operasikan di wilayah perairanbatang bungo khususnya di Dusun Rantau Pandan serta mengetahui jenis ikan yangtertangkap dengan alat tangkap gawai di perairan Batang Bungo, Dusun Rantau Pandan,Kabupaten Bungo Propinsi Jambi.Penelitian dilaksanakan di Dusun Rantau Pandan, dengan menggunakan duamacam gawai yaitu gawai yang pertama panjang 8 meter dengan panjang cabang 24 cm,jarak antara cabang 1 meter, ukuran mata pancing 10,5, panjang tali pancing 16 cmterbuat dari bahan monofilament sedangkan yang kedua panjang gawai 9 meter, denganpanjang cabang 24 cm, jarak antara cabang 1 meter, ukuran mata pancing 8,25,panjangtali pancing 10 meter yang terbuat dari bahan multifilament.Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah observasi yaitulangsung melakukan penangkapan dengan alat rawai (gawai) dasar di perairan BatangBungo. Pengoperasian alat ini dilaksanakan mulai seting sampai dengan hauling yaitupada malam hari dimulai dari jam 18.00 sampai jam 06.00 pagi pada kedalaman 1sampai 2 meter. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah pengambilan dataprimer yang dilakukan dengan cara observasi lansung terhadap operasi penangkapanpancing rawai (gawai) dan melakukan pencatatan hasil tangkapan, jenis dan jumlah ikanyang tertangkap.Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap jenis-jenis ikan yangtertangkap dengan pancing gawai yang dioperasikan di perairan Batang Bungo denganwaktu operasi selama 12 jam setiap pengoperasian alat tangkap selama 5 haripenangkapan menghasilkan ikan sebanyak 14 ekor dengan berat 2,3 kg dengan jenisikan yang berbeda baung, lais, kapiat,sangiring, tampang ayam, tilan dan tampangduren.Jenis ikan hasil tangkapan alat tangkap gawai merupakan jenis ikan yangmempunyai nilai ekonomi tinggi yaitu : Baung (Mystus Nemurus), Tampang Ayam(Mastacembelus), lais (cryptopterus Macrocepholus), Sengiring (Mystuss Microchatus),dan lampam (Puntius Schwanefeldi).Kata Kunci : Pancing, Gawai, Konstruksi, Jenis Ikan