p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Medica Hospitalia
Aditya Kurnianto
Departemen Neurologi, RSUP Dr. Kariadi Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyakit Stroke dan Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19): Sebuah Tinjauan Literatur Aditya Kurnianto; Dodik Tugasworo; Retnaningsih Retnaningsih; Yovita Andhitara; Rahmi Ardhini; Fatiha Sri Utami Tamad; Locoporta Agung; Jethro Budiman
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 7 No. 1A (2020): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.321 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v7i1A.458

Abstract

Latar belakang: Corona virus disease 2019 (COVID-19) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute resporatory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 awalnya diketahui menyerang saluran pernapasan, namun sekarang ini manifestasi klinisnya beragam termasuk manifestasi kelainan saraf/neurologis. Kelainan neurologis yang perlu mendapat perhatian khusus karena morbiditas dan mortalitasnya yang dapat ditekan bila ditangani secara tepat waktu adalah kasus penyakit serebrovaskular/stroke. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah mengkaji secara teori berdasarkan literatur tentang hubungan infeksi COVID-19 dan stroke. Metode: Review literatur Pembahasan: Stroke pada COVID-19 berhubungan dengan koagulopati, antibodi antifosfolipid, dan vaskulitis. Manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, dan penanganan pada kasus stroke dengan COVID-19 butuh mendapat perhatian khusus. Penanganan pada stroke dengan COVID-19 difokuskan kepada keselamatan pasien dan keamanan tenaga kesehatan. Simpulan: Vasokontriksi serebral, peradangan saraf, stres oksidatif, dan trombogenesis dapat berkontribusi terhadap patofisiologi stroke selama infeksi COVID-19. Protokol perawatan di rumah sakit harus dimodifikasi untuk memberikan perawatan individual yang lebih baik untuk pasien stroke disertai COVID-19 dan keamanan bagi tenaga kesehatan.
Glioblastoma dengan Deep Vein Thrombosis pada pasien COVID-19: Sebuah Laporan Kasus Dodik Tugasworo; Aditya Kurnianto; Retnaningsih Retnaningsih; Yovita Andhitara; Rahmi Ardhini; Dody Priambada; Daynuri Daynuri
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 7 No. 1A (2020): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.084 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v7i1A.468

Abstract

Latar belakang: Glioblastoma (GBM) berhubungan dengan peningkatan hiperkoagulabilitas dan peningkatan risiko dari venous thromboembolism (VTE) (termasuk Deep Vein Thrombosis (DVT)). VTE merupakan komplikasi kardiovaskular atau respirasi yang sering ditemukan pada pasien-pasien yang dirawat inap karena COVID-19. Hubungan mengenai VTE pada kasus GBM dan COVID-19 belum pernah dibahas sebelumnya. Laporan kasus ini akan membahas tentang seorang wanita usia 55 tahun dengan GBM dan DVT dengan hasil PCR SARS-CoV-2 positif yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi. Laporan kasus: Wanita 55 tahun datang ke rumah sakit dengan nyeri kepala dan nyeri serta bengkak pada tungkai kanan. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan INR 0.92, D-Dimer kuantitatif 46540 ug/L, dan titer fibrinogen kuantitatif 234 mg/dL. Dari USG vena doppler tungkai kanan didapatkan gambaran DVT sepanjang vena tungkai kanan, pada pemeriksaan MRI kepala dan biopsi tumor sesuai dengan gambaran GBM, hasil pemeriksaan foto rontgen thoraks terjadi perburukan gambaran paru, serta pemeriksaan PCR SARS-CoV-2 positif. Pembahasan: Pada pasien ini, kondisi GBM dapat menyebabkan adanya kondisi hiperkoagulabilitas akibat neoangiogenesis, mutase onkogenik, dan aktivitas kronik kaskade koagulasi. Selain itu, infeksi dan inflamasi yang berat berkontribusi dalam berkembangnya DVT, seperti yang ditemukan pada pasien dengan COVID-19 yang parah. Pada pasien rawat inap dengan COVID-19, prevalensi DVT tinggi dan biasanya memiliki outcome yang buruk. Istilah COVID-19 associated coagulopathy (CAC) digunakan untuk menggambarkan perubahan koagulasi pada pasien yang terinfeksi COVID. Simpulan: Peningkatan risiko DVT pada pasien dengan glioblastoma dan infeksi COVID-19 disebabkan hiperkoagulabilitas dan koagulopati akibat sel tumor dan virus SARS-CoV-2. Kata Kunci: glioblastoma, DVT, COVID-19 Introduction: GBM is associated with increased of hypercoagulability and the risk of venous thromboembolism (VTE) (include Deep Vein Thrombosis (DVT)). VTE is a cardiovascular or respiratory complication that is often found in patients with COVID-19. The relationship of VTE in GBM and COVID-19 has not been discussed before. This case report will discuss a 55-year-old woman with GBM and DVT with a positive SARS-CoV-2 treated at Dr. Kariadi Hospital. Case presentation: A 55-year-old woman came to the hospital with cephalgia, pain and redness in the right leg. On laboratory examination, it was obtained INR 0.92, quantitative D-Dimer 46540 ug/L, and quantitative fibrinogen titer 234 mg/dL. Venous doppler USG of right leg showed the imaging of DVT along the venous system in right leg. Head MRI and tumor biopsy showed the imaging of GBM, on the chest X-ray examination showed the deterioration of the lung damage, and positive SARS-CoV-2 with PCR examination. Discusssion: GBM can cause hypercoagulability due to neoangiogenesis, oncogenic mutation, and chronic coagulation cascade activity. In addition, severe infection and inflammation contribute to the development of DVT, as found in patients with severe COVID-19. In hospitalized patients with COVID-19, the prevalence of DVT is high and usually has a poor outcome. The term COVID-19 associated coagulopathy (CAC) is used to describe changes in coagulation in patients infected with COVID-19. Conclusion: Increased risk of DVT in GBM and COVID-19 is because of hypercoagulability and coagulopathy due to tumor cells and SARS-CoV-2 virus. Keywords: glioblastoma, DVT, COVID-19
Ensefalitis pada Infeksi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19): Sebuah Tinjauan Literatur Retnaningsih Retnaningsih; Aditya Kurnianto; Dodik ` Tugasworo; Yovita Andhitara; Rahmi Ardhini; Hari Wahono Satrioaji; Jethro Budiman
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 7 No. 1A (2020): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.045 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v7i1A.483

Abstract

Latar belakang: Infeksi Corona Virus Disesase 2019 (COVID-19) pertama kali terdeteksi pada Desember 2019 di Cina dan telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. World Health Organization (WHO) baru-baru ini mengumumkan COVID-19 merupakan pandemi dunia dengan lebih dari 180.000 kasus dilaporkan hingga saat ini. Manifestasi neurologis dari COVID-19 berkaitan dengan penyakit serebrovaskular akut, gangguan kesadaran, dan kasus ensefalopati nekrotik hemoragik akut. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah mengkaji secara teori berdasarkan literatur tentang hubungan ensefalitis dan infeksi COVID-19. Metode: Review literatur Pembahasan: Ensefalitis dapat menyertai penyakit virus, seperti pada infeksi COVID-19. Ensefalitis virus mempengaruhi anak-anak, dewasa muda, atau pasien lanjut usia. Virus severe acute resporatory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dapat masuk ke sistem saraf pusat melalui nervus olfaktorius. Simpulan: Diagnosis ensefalitis COVID-19 dapat ditegakkan dengan anamnesis; pemeriksaan fisik; dan pemeriksaan penunjang berupa laboratorium darah, CT scan kepala, MRI serebral, EEG, analisa cairan serebrospinal, dan pemeriksaan PCR SARS-CoV-2 dari cairan serebrospinal. Kata Kunci: COVID-19, ensefalitis, neurologi Background: Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) infection was first detected in December 2019 in China and has spread rapidly throughout the world. World Health Organization recently announced COVID-19 is a world pandemic with more than 180,000 reported cases. Neurological manifestations of COVID-19 were an acute cerebrovascular disease, impaired consciousness, and acute hemorrhagic necrotic encephalopathy. The aim of this literature review is to analyse theoretically based on literature about encephalitis in COVID-19.Methods: A literature reviewDiscussion: Encephalitis can accompany viral diseases, such as COVID-19. Viral encephalitis affects children, young adults, or elderly patients. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) enters the central nervous system via the olfactory nerve.Conclusion: Covid-19 encephalitis can be detected by anamnesis, physical examination, and supporting examination: blood laboratory finding, head CT scan, cerebral MRI, EEG, cerebrospinal fluid (CSF) analysis, and PCR test of SARS-CoV-2 by CSF. Keywords: COVID-19, encephalitis, neurology