Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEBIJAKAN PEMANFAATAN ENERGI DAN SUMBERDAYA ENERGI MINERAL KELAUTAN INDONESIA Benny Hartanto; Sri Sartini
Jurnal Baruna Horizon Vol 2 No 2 (2019): Vol 2, No 2 (2019): JURNAL BARUNA HORIZON
Publisher : Sekolah TInggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontribusi energi kelautan merupakan hasil konversi gaya mekanik, gaya potensial, dan perbedaantemperatur air laut. Potensi energi kelautan yang cukup tinggi diantaranya energi panas laut (ocean thermal), energipasang surut (tidal energy), energi gelombang (wind wave energy), dan energi arus laut (current energy). Menyikapikondisi tersebut, perlu diwujudkan suatu perumusan kebijakan tentang energi dan sumberdaya mineral kelautan, dalamupaya memanfaatkan energi baru, energi terbarukan, dan energi alternatif yang dapat menjadi prioritas dan dapattermanfaatkan secara optimal bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Kebijakan Energi Nasional pemerintah memfokuskan pada pencapaian sasaran kebijakan energi nasional.Kebijakan ini mensyaratkan pemanfaatan minyak bumi menjadi kurang dari 20%, gas bumi lebih dari 30%,batubara lebih dari 33%, bahan bakar nabati (biofuel) menjadi lebih dari 5%, panas bumi menjadi lebih dari 5%.Sementara, energi baru dan energi terbarukan lainnya, khususnya biomassa, nuklir, tenaga air, tenaga surya, dantenaga angin menjadi lebih dari 5%, serta batubara yang dicairkan (liquefied coal) menjadi lebih dari 2%. Kebijakan strategis merupakan kebijakan portofolio yang bersifat baru maupun lebih me mf o k u s k a n p a d a meningkatkan pemakaian sumber energi baru dan terbarukan, terutama energi geothermal dan sumber energi darikelautan. Dan kebijakan yang akti f mengintensifkan pencarian, inventarisasi dan penelitian potensi gas biogenikyang banyak terdapat di perairan dangkal di wilayah pesisir dan muara sungai, agar prospek pemanfaatan danpengelolaan gas tersebut dapat dijadikan tumpuan dalam pembangunan ekonomi masyarakat pesisir kawasan pantaiterpencil di masa yang akan datang sejalan dengan konsepsi strategi pemerataan energi nasional.