Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Motif dan Kepuasan Mahasiswa dalam Mengapresiasi Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2020 melalui Akun Instagram Nala Nandana Undiana; Hery Supiarza; Erik Muhammad Pauhrizi
Sense: Journal of Film and Television Studies Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/sense.v5i1.6966

Abstract

Penyelenggaraan sebuah festival film lazimnya dilakukan secara langsung. Hal tersebut berkaitan erat dengan faktor – faktor pendukung penyelenggaraan kegiatan tersebut. Terutama hal – hal yang berkaitan dengan program yang akan berlangsung didalamnya, seperti duduk bersama di dalam satu ruangan untuk menyaksikan film – film yang dipilih oleh pihak penyelenggara. Namun hal tersebut harus kita kesampingkan saat ini, mengingat krisis pandemi covid-19. Penelitian ini akan melihat motif serta kepuasan dari pengunjung festival film Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2020 yang diselenggarakan dalam jaringan. Metode survey dengan pendekatan uses and gratification akan melihat sejauh mana efektifitas pemanfaatan aplikasi Instagram berkaitan dengan pemenuhan kepuasan serta motif dari pengunjung festival film. Penelitian ini melihat pemanfaatan media sosial dapat menjadi salah satu alternatif penyelenggaraan kegiatan seperti festival film dimasa pandemi covid-19.
Kota Kata Kita #3: Interpret the City Through the Perspective of the Performing Arts Dedi - Warsana; Hery - Supiarza; Erik Muhammad Pauhrizi; Irwan Sarbeni
Gelar : Jurnal Seni Budaya Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/glr.v20i2.4412

Abstract

This study discusses the Dramaturgy lecture process using a direct acting practice approach in a theater performance project where the city is positioned as object material, then interpreted and articulated by students through the process of creating theatrical performances. The creation process went through collaborative learning from research on cities, script writing, to creation of works, while Dramaturgy is placed as a theoretical approach in theater creation. This research is an effort to provide empirical experience to students in creating teamwork as a basis for film and television work patterns. This study uses a participatory action research method where the author is involved in all actions taken by film and television (FTV) students. This study found that through project: 1) students gain an understanding of dramaturgy as a science of analyzing drama with all kinds of derivatives related to it, 2) it is more effective to gain empirical experience as a real provision when creating film and Television works, 3) students can create works based on real cases. This research is expected to be able to strengthen KBK in FTV study program and become a treasure trove of intellectual property particularly in Universitas Pendidikan Indonesia and generally become a strategy for developing dramaturgy learning for Indonesia Society
Menggali Dialektika Estetika Budaya Tutur Nusantara pada Kelas Studio Dokumenter dalam Pengembangan Kurikulum Prodi FTV UPI 2021 Erik Muhammad Pauhrizi; Hery Supiarza; Nala Nandana Undiana; Sukanta Sukanta
Komunikasiana: Journal of Communication Studies Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/kjcs.v4i2.21609

Abstract

Penelitian ini mendiskusikan menggali dialektika estetika budaya tutur Nusantara pada kelas studio documenter dalam pengembangan kurikulum prodi FTV UPI 2021. Kekayaan budaya tutur Nusantara merupakan khasanah kekayaan keilmuan yang berkaitan dengan visi dan misi program studi Film dan televise FPSD Universitas Pendidikan Indonesia. Dimana hal ini telah diimplementasikan ke dalam kurikulum yang terwujud dalam beberapa perkuliahan yang seharusnya saling mendukung terutama film documenter yang dapat mengakomodasi kekayaan ini. Metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif   untuk menggali keterkaitan matakuliah sehingga dapat ditemukan formulasi pengajaran yang efektif untuk mata kuliah yang akan dilakukan disemester selanjutnya. Penelitian ini menemukan 1) beberapa matakuliah yang dilaksanakan pada semester genap menjadi penompang utama sebagai landasan memperkuat penggalian budaya tutur nusantara di mata kuliah studio dokumenter. Hal ini dilihat dari karya-karya studio dokumenter telah merepresentasikan khasanah budaya nusantara, 2) adanya matakuliah metodologi penelitian yang disinergikan dengan kelas studio dokumenter menjadi pengetahuan untuk mengumpulkan seluruh data penelitian. Namun keadaan yang baik ini tetap harus dievaluasi untuk semester selanjutnya guna mewujudkan visi dan misi prodi FTV, terutama penguatan pada sumber daya manusia dengan cara pertukaran dosen. Implikasi penelitian ini akan menjadi evaluasi bagi kesempurnaan kurikulum film dan televisi dan juga dapat menjadi role model pengajaran studi film documenter bagi program studi film di Indonesia.
FILSAFAH KEHIDUPAN TRITANGTU SUNDA DALAM FILM EKSPERIMENTAL ADAT “GAME OVER DRAMA” Wiki Riandi; Sandie Gunara; Erik Muhammad Pauhrizi
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v5i1.52492

Abstract

Creating an art work is a creative process of thinking and emotion in a practical and intuitive performance. Personal coding of the author in the creation of experimental film often leads to new interpretations. The empirical experience of tradition underlies the idea of creating a notable work. Sundanese Tritangtu philosophy, a tradition of the Sundanese, contributes to the formation of sundanese's creativity in working and understanding life. In this study, an experimental film entitled "Game over Drama" was interpreted heurmeneuticly with the concept of Tritangtu with the aim of making a systematic, factual visual description, and raising awareness of the Sundanese about the relationship between humans, nature and their gods. The analysis focused on the film visual content to reveal the Sundanese Tritangtu philosophy. The results of this study reveal that the Sundanese always consider that their lives will always depend on nature and their Creator and believe that their bodies are composed of elements of water, earth, air and fire which are natural elements. This view is a relationship manifestation between the Sundanese and the universe as well as a representation of the characters contained in their bodies. This research is expected to be a reference for exploring the values of local wisdom for filmmakers who try to raise local wisdom through experimental films.
Identitas Cina Benteng di Antara Cina Indonesia Lainnya dari Sisi Sosial dan Budaya Rival Muhammad; Erik Muhammad Pauhrizi; Dedi Warsana
Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/khi.v14i2.15015

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan identitas Cina Benteng di antara orang-orang Cina di Indonesia pada umumnya. Mulai abad ke-16 Orang-orang Tiongkok/Cina mulai bermigrasi ke Indonesia dengan berbagai tujuan, mulai dari ekspedisi militer, mencari ilmu dan mencari rempah-rempah. Pengaruh kedatangan bangsa Cina ke Indonesia memberikan dampak yang cukup besar. Orang keturunan Cina bagi bangsa pribumi dipandang sebagai orang-orang yang mendominasi dalam sektor ekonomi. Etnis Tiongkok umumnya dipandang sebagai golongan kelas atas yang berperawakan putih dan sipit sehingga dominasi dalam bidang ekonomi ini selalu dikaitkan dengan berbagai peristiwa politik yang menciptakan sejarah rasisme di Indonesia. Penelitian  ini menampilkan sisi lain dari bangsa keturunan cina yang ada di Cina banteng sebagai antithesis dari pandangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menyoroti eksistensi Cina Benteng yang hasil akhirnya dijadikan film dokumenter dengan judul “Membelah Benteng”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan data didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa Cina Benteng: 1) secara fisik berbeda dengan orang Cina pada umumnya, 2) secara bahasa mereka tidak bisa berbahasa Cina, 3) dari faktor ekonomi mereka termasuk golongan menengah ke bawah. Implikasi penelitian ini sebagai data utama dalam pembuatan film dokumenter berjudul: Membelah Benteng.