Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SISWA KELAS VII SMP NEGERI 202 JAKARTA MELALUI PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI KALOR EVY ALDIYAH
STRATEGY : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/strategi.v2i1.945

Abstract

Departing from the problem of learning the Heat material where there are still students having difficulty understanding it and the lack of student learning activities, then through this classroom action research the author tries to find a solution by changing the learning method. It is expected that there will be an increase in student activity during the learning process of the material and student learning outcomes will increase. The application of the Problem Best Learning learning model with the experimental method is considered appropriate in the process of learning the Heat material in Basic Competencies 3.4. Heat and Its Displacement. The purpose of this classroom action research is to describe an increase in the process skills of class VII students of SMP Negeri 202 Jakarta through the application of the Problem Based Learning learning model with the experimental method on the heat material. The sample of this study were students of class VII-A, learning was carried out during a limited face-to-face learning period in 2 cycles. The application of the Problem Based Learning learning model with the experimental method on heat material can improve the process skills of class VII-A students, as can be seen from the percentage of the final results of group performance. Of the 8 groups of students, only 2 groups with a percentage of performance results of 75% in the good category, the rest there are 6 groups in the very good category with a percentage of 95%. In addition, the application of the Problem Based Learning learning model with the experimental method on heat material can also increase the learning activities of class VII-A students, it can be seen from the significant increase in the percentage of learning activities from 62.50% in the first cycle to 93.06% in the first cycle. II with very good category. In addition to improving students' process skills and student learning activities, the application of the Problem Based Learning learning model with the experimental method on the Heat material also makes students feel happy about learning science, thereby increasing student learning motivation. ABSTRAKBerangkat dari permasalahan pembelajaran materi Kalor dimana masih ada siswa mengalami kesulitan untuk memahaminya serta kurangnya aktivitas belajar siswa, maka melalui penelitian tindakan kelas ini penulis mencoba mencari solusi dengan melakukan perubahan metode pembelajaran. Diharapkan terjadi peningkatan terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran materi tersebut dan hasil belajar siswapun meningkat. Penerapan model pembelajaran Problem Best Learning dengan metode eksperimen dianggap sesuai dalam proses pembelajaran materi Kalor pada Kompetensi Dasar 3.4. Kalor dan Perpindahannya. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan adanya peningkatan keterampilan proses siswa kelas VII SMP Negeri 202 Jakarta melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode eksperimen pada materi Kalor. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII-A, pembelajaran dilakukan pada masa pembelajaran tatap muka terbatas dalam 2 siklus. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode eksperimen pada materi Kalor dapat meningkatkan keterampilan proses siswa kelas VII-A, terlihat dari persentase hasil akhir kinerja kelompok. Dari 8 kelompok siswa, hanya 2 kelompok dengan persentase hasil kinerja 75% dalam katagori baik, selebihnya ada 6 kelompok dalam katagori sangat baik dengan persentase 95%. Selain itu, penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode eksperimen pada materi Kalor juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII-A, terlihat dari peningkatan persentase aktivitas belajar yang cukup signifikan dari 62,50% pada siklus I menjadi 93,06% pada siklus II dengan katagori sangat baik. Selain meningkatkan keterampilan proses siswa dan aktivitas belajar siswa, penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode eksperimen pada materi Kalor ini juga membuat siswa merasa senang belajar IPA sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa.
METODE MAKE A MATCH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VII MATERI KLASIFIKASI SISTEM 5 KINGDOM EVY ALDIYAH
SECONDARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Menengah Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/secondary.v1i1.4

Abstract

Pada pembelajaran materi Klasifikasi Sistem 5 Kingdom, banyak siswa menuturkan cukup merasa kesulitan memahami dan menghafalkan materinya, serta keaktifan siswa juga kurang maksimal. Dari permasalahan tersebut maka penulis mencoba mencari solusi dengan melakukan perubahan metode pembelajaran, diharapkan terjadi peningkatan terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran materi tersebut dan hasil belajar siswapun meningkat. Metode pembelajaran kooperatif make a match dianggap sesuai dalam proses pembelajaran materi Klasifikasi Sistem 5 Kingdom. Tujuan penelitian ini untuk mencari solusi terhadap masalah pembelajaran siswa pada materi Klasfifikasi Sistem 5 Kingdom menggunakan pembelajaran kooperatif make a match serta meningkatkan motivasi belajar, keaktifan dan nilai hasil belajar siswa. Penelitian menggunakan metode Analisis Deskriptif, yang dilaksanakan pada 2 kelas paralel (7A dan 7C) dengan karakter siswa yang sama. Pada kelas sampel 7A dilakukan pembelajaran konvensional sementara pada kelas sampel 7C dilakukan kegiatan belajar dengan pendekatan make a match. Penelitian dilakukan selama 3 kali pertemuan sesuai dengan pemberian materi yang diagendakan. Pengumpulan data dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan 3 tahap yaitu observasi, evaluasi belajar berupa pos test, dan wawancara. Hasil yang diperoleh adalah terjadi peningkatan signifikan terhadap persentase nilai hasil belajar dan keaktifan siswa pada kelas sampel yang diberikan pembelajaran kooperatif metode make a match. Sementara kelas sampel yang tidak diberikan hanya sedkit menampakkan peningkatan. Disimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode make a match, peningkatan terjadi pada keaktifan dan hasil belajar siswa pada kelas yang diberikan pembelajaran dengan make a match dibandingkan siswa pada kelas yang diajar dengan metode konvensional.
PERUBAHAN GAYA BELAJAR DI MASA PANDEMI COVID-19 EVY ALDIYAH
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v1i1.24

Abstract

Pembelajaran Jarak Jauh dimulai seiring meningkatnya pandemi covid-19, mengiikuti kebijakan yang diatur oleh pemerintah. Akibat dari salah satu kebijakan tersebut adalah berubahnya cara belajar siswa dan cara mengajar guru. Perubahan tersebut juga membuat perubahan gaya belajar. Literature review ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisa serta mencari kesamaan pandangan terhadap perubahan gaya belajar siswa dan guru selama masa pandemi, serta dapat memberikan kontribusi keilmuan di masa mendatang. Menggunakan desain literature review dengan artikel dan jurnal yang terbit pada rentang waktu bulan Juni 2020 sampai dengan Desember 2020. Dari 5 artikel terpilih dan telah dianalisa di dapat hasil bahwa pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 membawa perubahan gaya belajar siswa. Ada perubahan gaya belajar positif dimana siswa menjadi lebih aktif dan kreatif, ada juga perubahan negatif dimana terjadi penurunan motivasi belajar siswa. Pendidik (guru dan dosen) adalah kunci utama sebagai penentu perubahan gaya belajar di masa pandemi covid-19 ini dan dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam membangun minat dan motivasi belajar siswa. Disamping itu teknologi juga perlu terus ditingkatkan kualitasnya sebagai sarana terpenting yang mendukung proses tersebut. Pemerintah diharapkan tidak menutup mata terhadap masalah yang terjadi terkait dengan teknologi sebagai sarana pendukung pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) PENGEMBANGAN SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES PEMBELAJARAN IPA DI SMP EVY ALDIYAH
TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/teaching.v1i1.85

Abstract

Untuk membangkitkan minat belajar dan peningkatan keterampilan proses peserta didik salah satunya dengan memanfaatkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan atau dirancang sendiri oleh guru. Pengembangan atau perancangan LKPD tersebut dapat dibuat berdasarkan kondisi sekolah dan lingkungan. Literature review ini bertujuan untuk menganalisa beberapa artikel terhadap peningkatan keterampilan proses peserta didik dengan menggunakan LKPD yang dikembangkan atau dirancang sendiri oleh guru dan memberikan kontribusi keilmuan di masa mendatang tentang teknik pengembangan LKPD. Desain yang digunakan adalah literature review, dengan langkah awal formulasi masalah dilanjutkan dengan pencarian literatur, evaluasi data dan menganalisis literatur. Sehingga didapatkan 8 artikel sampel yang terbit pada rentang waktu bulan Januari 2019 sampai dengan Desember 2020. Dari 8 artikel yang direview tampak persamaan pada tujuan penelitian dan hasil yang dicapai. Perbedaan hanya tampak pada metode dan teknik yang digunakan serta keragaman metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajarannya. Pengembangan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation), dan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate) banyak digunakan dalam penelitian pengembangan LKPD. Pemilihan metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajarannya juga sangat mendukung hasil yang dicapai, LKPD yang dikembangkan benar-benar membangkitkan minat belajar peserta didik serta meningkatkan keterampilan proses peserta didiknya. Secara umum semua artikel penelitian pengembangan LKPD yang direview adalah dalam katagori sangat baik, tergolong layak dan valid serta dapat menjadi bahan acuan bagi guru yang ingin melakukan pengembangan LKPD guna meningkatkan aktifitas dan keterampilan proses peserta didik.
BEST PRACTISE MENGEMBANGKAN SIKAP ILMIAH DAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK MELALUI METODE AJAR PROBLEM BASED LEARNING EVY ALDIYAH
SCIENCE : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/science.v1i1.190

Abstract

Kegiatan penyiapan peserta didik sebagai generasi yang berkualitas dapat dibentuk berlandaskan kompetensi intelektual, keterampilan proses, sikap ilmiah, keterampilan berkomunikasi dan kemampuan menulis karya ilmiah. Hal itu dapat diimplementasikan dengan keikutsertaan dalam ajang lomba penelitian. Sementara peran guru sebagai pembimbing dan pengarah sangat mendukung dalam menggali potensi yang dimiliki peserta didik. Tujuan dibuatnya best practice ini adalah mendeskripsikan pengalaman penulis membimbing peserta didik mengikuti lomba penelitian IPA guna mengembangkan sikap ilmiah dan keterampilan proses peserta didik. Pelaksanaan pembimbingan peserta didik menggunakan pendekatan belajar metode Problem Based Learning. Pembimbingan dan mempersiapkan peserta didik mengikuti lomba penelitian ini layak dijadikan best practice ditinjau dari peningkatan keterampilan proses dan sikap ilmiah peserta didik. Penyusunan pelaksanaan kegiatan yang sistematis dan cermat menggunakan model belajar PBL tidak sekedar memenuhi target keikutsertaan lomba, tetapi juga sudah mengintegrasikan PPK, literasi dan kecakapan hidup abad 21 pada peserta didik, selain itu juga meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis dan pemecahan masalah. Sebagai seorang guru tidak hanya memiliki kompetensi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas tetapi harus berani melakukan inovasi diluar konteks guru mengajar di kelas, sebagai contoh guru menjadi pembimbing lomba penelitian peserta didik. Menjadi suatu kebanggaan tersendiri bila peserta didik yang menjadi bimbingan mencapai prestasi sesuai yang diharapkan bahkan melebihi ekspektasi, dimana kebanggaaan itu tidak hanya dirasakan oleh peserta didik dan guru pembimbingnya saja tetapi semua warga sekolah ikut merasakan kebanggaan itu.