Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEMILIHAN BAGIAN TANAMAN KAPAS GOSSYPIUM HIRSUTUM SEBAGAI BAHAN UNTUK ISOLASI DNA Nuraida, Dede
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.468 KB)

Abstract

ABSTRAK   Penelitian pada bidang molekuler saat ini telah banyak dilakukan untuk berbagai keperluan. Langkah awal yang sangat menentukan dalam keberhasilan penelitian molekuler yang berbasis pada DNA adalah kualitas DNA yang diperoleh dari tahapan isolasi. Tiga langkah utama dalam isolasi DNA adalah perusakan dinding sel atau lisis, pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa, protein, dan senyawa lainnya, serta pemurnian DNA. Isolasi DNA genom dari tanaman kapas (Gossypium hirsutum) cukup sulit dilakukan karena kandungan yang tinggi dari senyawa-senyawa polisakarida, kuinon, fenol, tannin, dan senyawa lainnya. Co-presipitasi dari senyawa-senyawa tersebut dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas DNA yang rendah sehingga tidak dapat diaplikasikan untuk keperluan penelitian molekuler. Kandungan senyawa-senyawa tersebut tidak sama pada setiap bagian tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan bagian tanaman kapas yang dapat menghasilkan DNA dengan kualitas yang baik dari hasil isolasi. Proses  isolasi dilakukan dengan menggunakan metode CTAB. Bagian tanaman kapas yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji  dan daun tanaman yang berumur tiga minggu. Untuk melihat kualitas DNA hasil isolasi dilakukan elektroforesis pada gel agarosa 0,8% dan untuk memvisualisasikannya dilakukan pewarnaan etidium bromide lalu difoto dengan menggunakan gel doc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara biji dan daun tanaman kapas yang dijadikan sebagai bahan untuk isolasi DNA, daun kapas dapat menghasilkan DNA dengan kualitas yang baik, ditandai dengan pita DNA yang bersih dan jelas. Sedangkan DNA yang diisolasi dari biji tidak menghasilkan DNA dengan kualitas yang baik yang ditandai oleh pita DNA yang kotor dan kabur/smear.   Kata Kunci: isolasi DNA, biji, daun, pita DNA
PEMULIAAN TANAMAN CEPAT DAN TEPAT MELALUI PENDEKATAN MARKA MOLEKULER Nuraida, Dede
El-Hayah : Jurnal Biologi Vol 2, No 2 (2012): EL-Hayah (Vol 2, No 2, Maret 2012)
Publisher : Department of Biology Science and Technology Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/elha.v2i2.2210

Abstract

Pemuliaan   tanaman   merupakan   suatu   kegiatan   yang   dilakukan   untuk memperbaiki karakter tanaman secara baka. Pemuliaan secara konvensional biasanya dilakukan melalui seleksi terhadap karakter-karakter yang menjadi target  atas dasar ciri- ciri fenotip/morfologi, namun penggunaan penanda morfologi ini kurang akurat dan tidak stabil karena karakter yang tampak bukan semata-mata menggambarkan informasi genetic tanaman tetapi sudah dipengaruhi oleh lingkungan. Seleksi yang akurat terhadap suatu karakter yang diinginkan dari tanaman       adalah  denga    berdasarkan  pada  gen  yang mengendalikan karakter tersebut. Untuk  itu maka identifikasi genetic dengan pendekatan molekuler sangat dibutuhkan dalam kegiatan pemuliaan ini agar memperoleh hasil yang tepat dalam waktu yang singkat.  
PERLUNYA REFORMASI PENDIDIKAN, PEMBELAJARAN, DAN TEKNOLOGI DI ERA PENGETAHUAN Nuraida, Dede
El-Hayah : Jurnal Biologi Vol 1, No 2 (2010): EL-HAYAH (VOL 1, NO 2, Maret 2010)
Publisher : Department of Biology Science and Technology Faculty UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/elha.v1i2.1688

Abstract

Saat ini kita sudah memasuki abad 21 yang juga disebut sebagai era pengetahuan, era ini ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesatnya. Perkembangan yang terjadi di era ini membawa konsekuensi kepada tuntutan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, untuk itu maka reformasi pendidikan nampaknya tidak bisa ditawar lagi, karena hanya pendidkanlah yang bisa mempersiapkan manusia untuk kehidupan di masa depan. Reformasi pendidikan yang dikehendaki untuk menyiapkan manusia di era pengetahuan ini meliputi reformasi dalam aspek-aspek: Tujuan, jenis-jenis keterampilan cara mendapatkannya, proses pembelajaran dan teknologinya, serta strategi reformasi yang efektif. Dengan adanya reformasi pendidikan ini diharapkan dihasilkannya generasi-generasi muda yang siap menghadapi tantangan jaman.Kata Kunci: Reformasi pendidikan, era pengetahuan, strategi reformasi
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Scriptyang Dipadu denganThink Pair Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Biologi Rahmawati, Lidya; Nuraida, Dede
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 15, No 1 (2018): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is based on the result of interview with science teacher in SMP Negeri 3 Semanding it is known that the learning method used by teachers in SMP Negeri 3 Semanding Tuban still using conventional learning method that is teacher-centered learning method. So that results in low student learning outcomes. Responding to this the researchers took the initiative to use Cooperative Script learning model combined with Think Pairs Share to overcome the above problems. This research is a Classroom Action Research (PTK). This classroom action research is conducted with 2 cycles, namely cycle I and Cycle II. This research was conducted at SMPN 3 Semanding class VII-C on science subject Biology subject of environmental pollution in academic year 2017/2018 with subject of research is student of class VII-C with total of 22 students consist of 12 male students and 10 students women. The results of the research implementation as much as two cycles obtained increased learning outcomes by 22.73%, increased teacher activity by 21.25%, and increased student activity by 22.5%. Thus it can be concluded that the implementation of Cooperative Script learning model combined with Think Pair Share can increase learning outcomes, teacher activity and student activities.
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Scriptuntuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Biologi Khotimah, Evita Nur; Nuraida, Dede
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 15, No 1 (2018): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is motivated by the problem of biology learning in SMP Negeri 3 Semanding such as teacher still using lecture method, consequently less interesting students follow the learning process and result in low learning result. One to overcome these problems is to use cooperative script learning.The purpose of this research is to describe student learning outcomes through coopertive script learning, teacher activity and student activity during application of cooperative script.The type of this research is Classroom Action Research (PTK) with research subjects class VII-B SMP Negeri 3 Semanding Tuban. Data analysis used is quantitative and qualitative data. Instrument in this research use observation sheet, and post test problem of cycle I and cycle II is used to know masip student mastery of learning material to applying cooperative script learning.Based on the analysis of data obtained during the implementation of Cooperative script learning model, then the results of research can be described that the results of student learning during cooperative script learning progress, in cycle I with an average of 70 percentage 62.5% said classical mastery has not been achieved, cycle II obtained an average of 80.2 with the percentage of classical completeness 83.3% and can be said that the classical completeness of student learning outcomes achieved. Activity of teacher with cycle I obtained 67,5% in cycle II is obtained 86,25%, while at activity of student in cycle I obtained 63,75% and in cycle II 85%, can be said student activity and activity of teacher also experience penenance.Based on the analysis result that cooperative script learning model is effectively applied in class VII-B SMP Negeri 3 Semanding Tuban Lesson Year 20017/2018.
Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script yang Dipadu dengan Number Head Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Biologi Ummi Habibah; Dede Nuraida
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 15, No 1 (2018): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The quality of good teaching on each subject can be achieved by organizing appropriate learning models, as well as good interaction between teachers and students. Based on the observations made in SMPN 3 Semanding, the average learning outcomes are known to be lacking.This is because the lack of teacher activity and activity of teachers also have not been effective during the learning took place, so this result in the completeness of student learning outcomes. Responding to this the researchers took the initiative to provide modification of learning through the implementation of Cooperative Script learning model combined with Number Head Together to overcome the above problems.This study aims to describe student learning outcomes, teacher activities and students. This research was conducted at SMPN 3 Semanding Tuban class VII A Student Class of 2017/2018 as many as 24 students consisting of 12 male students and 12 female students This study is a classroom action research conducted in two cycles, each cycle consisting of one meeting. Instrument used is evaluation of learning outcomes, observation sheet of teacher and student activity.The results of the research conducted two cycles obtained by the increase in student learning outcomes by 20,9%, increased teacher activity by 26,25%, and the increase in student activity by 22,5%.
PEMBELAJARAN KONSTRUKSTIVISME MELALUI STRATEGI PENUGASAN DAN LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOKIMIA Dede Nuraida
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 1 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah  dilakukan penelitian mengenai penerapan pembelajaran konstruktivisme  dengan strategi penugasan dan latihan untuk meningkatkan hasil belajar pada matakuliah biokimia. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa angkatan 2012 pada mata kuliah biokimia setelah diterapkan pembelajaran konstruktivisme dengan strategi penugasan dan latihan, 2) mengetahui respon mahasiswa terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan, dan 3) mencari dan memperbaiki metode mengajar sehingga diperoleh metode mengajar yang tepat, yang dapat meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah Biokimia. Penelitian dilakukan selama satu semester di Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, pada semester gasal Tahun Ajaran 2012/2013.Rancangan penelitian adalah pre eksperimen, objek penelitian adalah mahasiswa angkatan 2012 yang mengambil matakuliah biokimia, sebanyak 34 mahasiswa. Instrumen penelitian berupa: 1) tes, diberikan kepada mahasiswa untuk memperoleh data mengenai hasil belajar; 2) angket, diberikan kepada mahasiswa untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap pembelajaran dengan strategi penugasan dan latihan. Hasil belajar mahasiswa ditentukan dengan menghitung nilai yang diperoleh mahasiswa.Secara individual, mahasiswa dianggap telah berhasil dalam belajar apabila telah mencapai nilai minimal B. Selain itu juga dihitung keberhasilan belajar klasikal.Analisis data mengenai respon mahasiswa terhadap strategi pembelajaran dilakukan  secara deskriptif kuantitatif dengan menghitung persentase jawaban mahasiswa terhadap aspek-aspek respon siswa yang ditanyakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A: 8,82%, nilai B: 76,47, dan nilai C: 14,70, sehingga  diperoleh keberhasilan klasikal sebesar 85,29%. Penerapan strategi pembelajaran penugasan dan latihan ini, mendapat respon positif dari mahasiswa yang ditandai dengan 77,42% mahasiswa merasa senang dengan strategi pembelajaran yang diterapkan.   Kata kunci: Biokmia, Hasil Belajar, Pembelajaran Konstruktivisme, Penugasan dan Latihan, Respon Mahasiswa
Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching (Pengajaran Terbalik) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Diah Khusnia; Dede Nuraida
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 14, No 1 (2017): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was aimed to know the differences of the result of studying science between students who got Reciprocal Teaching learning model and the students who got the conventional teaching learning model for grade VII semester II at MTs. Manba’il futuh jenu Sub-district, in academic year 2016/2017. This research has 3 steps: 1) preparation stage; 2) Implementation stage; 3) Evaluation Phase.This research is a quasi-experimental research. The population of this research was 64 students of grade VII semester II at MTs. Manba’il futuh jenu Sub-district. The sample of this research was 32 students from class VIIG and 32 students from class VIIH of grade VII semester 2 at MTs Manba’il futuh jenu Sub-district. The data was collected by using objective test instrument and was being analyzed by using the analysis of Descriptive Statistic and Inferential Statistic Test (t-test). This research showed that there was a significant between students who got Reciprocal Teaching learning model and the students who got the conventional teaching learning model. It was seen from the average score of experimental group which was 81.94. It was higher than the average of control group which was 70,83. It can be concluded that the implementation of Reciprocal Teaching learning model influenced the result of studying science for grade VIIG semester2 at MTs. Manba’il futuh , jenu Sub-district, in academic year 2016/2017.
PEMILIHAN BAGIAN TANAMAN KAPAS Gossypium hirsutum SEBAGAI BAHAN UNTUK ISOLASI DNA Dede Nuraida
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 9, No 1 (2012): Prosiding Seminar Nasional IX Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Penelitian pada bidang molekuler saat ini telah banyak dilakukan untuk berbagai keperluan. Langkah awal yang sangat menentukan dalam keberhasilan penelitian molekuler yang berbasis pada DNA adalah kualitas DNA yang diperoleh dari tahapan isolasi. Tiga langkah utama dalam isolasi DNA adalah perusakan dinding sel atau lisis, pemisahan DNA dari bahan padat seperti selulosa, protein, dan senyawa lainnya, serta pemurnian DNA. Isolasi DNA genom dari tanaman kapas (Gossypium hirsutum) cukup sulit dilakukan karena kandungan yang tinggi dari senyawa-senyawa polisakarida, kuinon, fenol, tannin, dan senyawa lainnya. Co-presipitasi dari senyawa-senyawa tersebut dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas DNA yang rendah sehingga tidak dapat diaplikasikan untuk keperluan penelitian molekuler. Kandungan senyawa-senyawa tersebut tidak sama pada setiap bagian tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan bagian tanaman kapas yang dapat menghasilkan DNA dengan kualitas yang baik dari hasil isolasi. Proses  isolasi dilakukan dengan menggunakan metode CTAB. Bagian tanaman kapas yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji  dan daun tanaman yang berumur tiga minggu. Untuk melihat kualitas DNA hasil isolasi dilakukan elektroforesis pada gel agarosa 0,8% dan untuk memvisualisasikannya dilakukan pewarnaan etidium bromide lalu difoto dengan menggunakan gel doc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara biji dan daun tanaman kapas yang dijadikan sebagai bahan untuk isolasi DNA, daun kapas dapat menghasilkan DNA dengan kualitas yang baik, ditandai dengan pita DNA yang bersih dan jelas. Sedangkan DNA yang diisolasi dari biji tidak menghasilkan DNA dengan kualitas yang baik yang ditandai oleh pita DNA yang kotor dan kabur/smear.   Kata Kunci: isolasi DNA, biji, daun, pita DNA
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DEDE NURAIDA
Jurnal Teladan: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Teladan Vol.4 No.1 Mei 2019
Publisher : FKIP Unirow Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.106 KB)

Abstract

Berpikir kritis merupakan keterampilan yang akhir- akhir ini banyak diperbincangkan dalam dunia pendidikan. Asosiasi Sekolah Tinggi di Amerika, bahkan telah memilih berpikir kritis sebagai salah satu dari 6 keterampilan yang harus diperoleh mahasiswa selama menempuh pendidkan sarjana. Berpikir kritis adalah berpikir secara rasional dalam menilai sesuatu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan atau tindakan. Keterampilan Berpikir kritis tidak datang dengan sendirinya atau secara kebetulan sebagai hasil belajar, tetapi perlu adanya kesengajaan dengan memberi latihan atau menciptakan kondisi yang dapat mengembangkan keterampilan tersebut dalam proses pembelajaran. Beberapa strategi yang dapat dilakukan guru di antaranya adalah 1) menciptakan suasana yang menantang selama proses pembelajaran, hal ini dapat dilakukan ddengan menggunakan metode pembelajaran seperti diskusi, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis projek dan metode pembelajaran inovatif lainnya. 2) Menciptakan dan mendorong terjadinya interaksi diantara siswa selama proses pembelajaran, hal ini berarti bahwa berpikir kritis melibatkan proses sosial. Kondisi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolaboratif selama proses pembelajaran. 3)Melatih siswa untuk menulis, membuat tulisan dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan proses berpikir. Membuat tulisan misalnya dilakukan dengan melatih siswa membuat rangkuman atau membuat peta konsep. Implementasi Kurukulum 13 (K13) yang terdiri dari 5M sangat mendukung untuk berkembangnya kemampuan berpikir kritis siswa,