Pengaruh Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair (Bio-sugih) terhadap Pertumbuhan Setek Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Effect of Planting Media and Concentration of Liquid Complementary Fertilizer (Bio-sugih) on the Growth of Patchouli Cuttings (Pogostemon cablin Benth.) Nurainun1, Nurhayati2, Hasanuddin21Mahasiswa Program Studi Agroteknologi PSDKU Gayo Lues, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala 2Staf Dosen Program Studi Agroteknologi PSDKU Gayo Lues, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Abstrak. Tanaman nilam merupakan salah satu tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri dan juga memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu bibit nilam dengan memperbaiki sistem agronominya. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam dan konsentrasi pupuk pelengkap cair (bio-sugih) yang tepat terhadap pertumbuhan setek nilam serta mengetahui interaksi antara kedua faktor tersebut. Penelitian ini mengunakan rancangan acak kelempok pola faktorial 3×4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah media tanam yang terdiri dari 3 taraf yaitu tanah : pupuk kandang : cocopeat (1:2:1), tanah : pupuk kandang : cocopeat (2:1:1), dan tanah : pupuk kandang : cocopeat (1:1:2). Sedangan faktor kedua adalah konsentrasi pupuk pelengkap cair (bio-sugih) yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol, 1 ml/Lair, 2 ml/L air, dan 3 ml/L air. Parameter yang diamati adalah panjang tunas, jumlah daun, jumlah tunas, diameter tunas, volume akar, berat basah akar, berat basah biomassa, berat kering biomassa, dan berat kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas umur 30, 45, 60, 75, dan 90 HST, jumlah daun, jumlah tunas umur 45, 60, 75, dan 90 HST, diameter batang umur 30, 45, 60, 75, dan 90 HST, volume akar, berat basah biomassa, berat basah akar, berat kering biomassa, dan berat kering akar umur 90 HST, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan jumlah tunas umur 30 HST. penggunaan pupuk menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk pelengkap cair (bio-sugih) berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas umur 30, 45, dan 60 HST, jumlah daun umur 75 HST, berat basah biomassa dan berat kering biomassa umur 90 HST dan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 30, 45, 60, dan 90 HST, jumlah tunas dan diameter tunas umur 45, 60, 75, dan 90 HST, volume akar 90 HST, dan terdapat interaksi antara media tanam dan konsentrasi pupuk pelengkap cair (bio-sugih) yang berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 45 HST, jumlah tunas umur 30 HST, berat basah biomassa dan berat kering biomassa umur 90 HST. Kombinasi perlakuan terbaik dijumpai pada perlakuan media tanam tanah : pupuk kandang : cocopeat (1:1:2) dengan konsentrasi pupuk pelengkap cair (bio-sugih) 2 ml/Lair. Kata kunci : Nilam, Cocopeat, Bio-sugihAbstract. Patchouli plant is one of the plants that can produce essential oils and also has an important role in the Indonesian economy. Therefore, it is necessary to make efforts to improve the quality of patchouli plant by improving the agronomic system. This study aims to determine the effect of planting media and the right concentration of liquid complementary fertilizer (bio-sugih) on the growth of patchouli cuttings and to determine the interaction between these two factors. This study used a 3×4 factorial randomized group design with 3 replications. The first factor is the planting medium which consists of 3 levels, namely soil: manure: cocopeat (1:2:1), soil: manure: cocopeat (2:1:1), and soil: manure: cocopeat (1:1 :2). While the second factor is the concentration of liquid complementary fertilizer (bio-sugih) which consists of 4 levels, namely control, 1 ml/L water, 2 ml/L water, and 3 ml/L water. Parameters observed were shoot length, number of leaves, number of shoots, shoot diameter, root volume, root wet weight, biomass wet weight, dry weight biomass, and root dry weight. The results showed that growing media had a very significant effect on shoot length at 30, 45, 60, 75, and 90 DAP, number of leaves, number of shoots at 45, 60, 75, and 90 DAP, stem diameter at age 30, 45, 60, 75, and 90 DAP, root volume, wet weight of biomass, wet weight of roots, dry weight of biomass, and dry