Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

EKSISTENSI OBJEK WISATA HUTAN MANGGROVE DAN HUTAN KOTA BAGI PENINGKATAN PENDAPATAN POKDARWIS KOTA LANGSA Agus Putra AS; Baihaqi Baihaqi; Merina Devira; Muhammad Jamil
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.772 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5450

Abstract

Abstrak:Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menganalisa keberadaan objek wisata hutan manggrove dan hutan kota bagi peningkatan pendapatan kelompok sadar wisata di kota Langsa. Metode yang digunakan adalah pendekatan participatory action research berupa penata usahaan organisasi, manajemen dan keuangan pokdarwis di kota Langsa melalui beberapa tahapan kegiatan yakni koordinasi, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian melalui lembar evaluasi yang dilakukan memperlihatkan bahwa 16 anggota pokdarwis (48,4%) memahami manajemen organisasi dan keuangan dengan baik serta 17 anggota (51,6%) cukup memahami manajemen pengelolaan wisata pada objek wisata itu. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa 21 anggota pokdarwis (63,3%) mampu menerapkan manajemen organisasi dan keuangan pokdarwis dengan baik dan 12 anggota kelompok (36,7%) cukup mampu mengaplikasikan pengelolaan manajemen organisasi dan keuangan pokdarwis itu dan keberadaan objek wisata hutan manggrove dan hutan kota mampu meningkatkan pendapatan anggota pokdarwis dari rerata Rp. 13.000.000/bulan menjadi Rp 22.000.000/bulan. Abstract:This community service (PKM) aims to analyze the existence of mangrove forest tourism objects and city forest to increase the income of tourism-aware groups in the city of Langsa. The method used is a participatory action research approach in the form of organizational management and finance of Pokdarwis in Langsa City through several stages of activities, namely coordination, socialization, training, mentoring, monitoring and evaluation. The results of the evaluation sheet carried out showed that 16 members of the Pokdarwis (48,4%) understood organizational and financial management well and 17 members (51,6%) quite understood the management of tourism management at the tourist attraction. The results of the activity through evaluation sheets showed that 21 members of the Pokdarwis (63,3%) were able to apply Pokdarwis organizational and financial management well and 12 group members (36,7%) were quite able to apply the Pokdarwis organizational and financial management and the existence of mangrove forest tourism objects and city forest was able to increase the income of Pokdarwis members from an average of IDR 13,000,000/month up to IDR 22,000,000/month.
ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum, L) (STUDI KASUS DI DESA PAYA MEULIGOE KECAMATAN PEURUELAK KABUPATEN ACEH TIMUR) Mukti Ramadhani; Muhammad Jamil; Cut Gustiana
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 11: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i11.1398

Abstract

“Analisis Titik Impas Usahatani Cabai Merah (Capsicum annum, L) (Studi Kasus Di Desa Paya Meuligoe Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur)”. Dibawah bimbingan Muhammad Jamil dan Cut Gustiana. Tujuan penelitian untuk menganalisis Titik impas (break event point) usahatani cabai merah di Desa Paya Meuligo Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan studi kasus. Dusun Nurul Akla yang terdapat petani cabai merah dijadikan dusun sampel secara sengaja dan terdapat populasi petani cabai merah sebanyak 18 orang dan secara sensus dijadikan sampel penelitian. Metode analisis data meliputi analisis biaya produksi, produksi, pendapatan kotor, pendapatan bersih, analisis BEPunit dan BEPrupiah. Hasil penelitian rata-rata pendapatan bersih usahatani cabai merah di Desa Paya Meuligo Kecamatan Peureulak yaitu sebesar Rp.12.048.543,40/UT/MT. Produksi cabai merah yaitu rata-rata sebesar 640,33 Kg per MT lebih besar dari nilai BEPunit hasil perhitungan yaitu 158,39 Kg, dengan demikian dari sisi BEPunitusahatani cabai merah di Desa Paya Meuligo Kecamatan Peureulak dinyatakan layak untuk diusahakan.Harga cabai merah rata-rata sebesar Rp.25.000/Kg lebih besar daripada BEPrupiahhasil perhitungan Rp.6.183,95/Kg, dengan demikian dari sisi BEPrupiahusahatani cabai merah di Desa Paya Meuligo Kecamatan Peureulak dinyatakan layak untuk diusahakan.
Efisiensi Pemasaran Daging Sapi Di Kota Langsa Rini Mastuti; Havifadea Nisa D; Siti Balqies Indra; Cut Gustiana; Muhammad Jamil
Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/fillia.v6i2.1480

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Langsa Baro merupakan kecamatan dengan jumlah kelompok peternak terbanyak di Kota Langsa. Ruang lingkup penelitian ini berdasarkan 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek ekologi, aspek sosial budaya dan aspek kondisi budidaya. Hasil menunjukkan nilai keberlanjutan usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa dengan persentase peternak yang memiliki nilai keberlanjutan 16-20 sebesar 13% dan peternak yang memiliki nilai keberlanjutan 11-15 sebesar 87%. Hal ini berarti sebanyak 87% peternak memiliki usaha peternakan sapi potong dengan kriteria keberlanjutan sedang (moderat sustainability) dan sebanyak 13% peternak memiliki usaha peternakan sapi potong dengan kriteria sangat berkelanjutan (very sustainability).
PEMANFAATAN LAHAN KERING TADAH HUJAN PADA BUDI DAYA JAGUNG MANIS MELALUI TEKNOLOGI MPHP DI DESA BUKET DRIEN KABUPATEN ACEH TIMUR Adnan; Muhammad Jamil; Safrizal
Global Science Society Vol 2 No 1 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bukit Drien Village is a non-beach village located 50 m below sea level, has 5 (five) hamlets, namely Bahagia Hamlet, Blang Meria Hamlet, Suka Damai Hamlet, Model Hamlet and Tualang Hamlet, with the number of Family Cards 334, Household Number 297 , the total population of 1,375 inhabitants consists of 704 men, 671 women. The farming system in Bukit Drien village is mostly rain fed. After the harvest is over, many paddy fields are left without any other agricultural activities, this is because people are still not accustomed to farming in the fields they just harvested. This will result in non-optimization of existing land use in order to increase community income in the Bukit Drien village. Even though the area of ​​paddy fields that can be utilized after harvest is quite extensive, and the community also has the ability to grow crops that have been passed down from generation to generation, as well as commodities to be cultivated also have considerable market potential as well, such as sweet corn.
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA JAMUR MERANG DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARDUS Silvia Anzitha; Muhammad Jamil
Global Science Society Vol 2 No 1 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To contribute to the real work of Higher Education through the implementation of Community Service activities, one of the potential locations for improving mushroom cultivation technology with the use of cardboard media is a form of utilization of useful local resources, which has been a waste that has not been used. useful and very disturbing environmental sustainability. The chosen location is Meurandeh Teungoh Village, Langsa Lama District, Langsa City. The use, benefits and ways of applying straw mushroom cultivation technology to the community or farmers, farmers are expected to be interested in the technology so that it can be applied to mushroom cultivation business in the future. The introduction or socialization of the method of utilizing cardboard media in the cultivation of straw mushrooms is believed to be easily understood by the community or farmers as participants, because the community will be trained in how to conduct direct demonstrations between the program implementers (proposers) with the community as participants of community service activities.
PENCIPTAAN BRAND IMAGE PRODUK EKONOMI KREATIF KOTA LANGSA MELALUI SISTIM E-COMMERCE Evi Zulida; Baihaqi Baihaqi; Agus Putra AS; Muhammad Jamil
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.877 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.8400

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk menciptakan citra diri produk ekonomi kreatif wilayah Kota Langsa melalui sistim e-commerce. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar monitoring yang dilakukan sewaktu sosialisasi memperlihatkan sebanyak 28 peserta sangat memahami materi pencatatan produk berbasis digital, 43 pelaku ekonomi kreatif memahami dengan baik materi jenis-jenis marketplace pada sistim e-commerce dan 51 pelaku ekonomi kreatif cukup memahami materi pengenalan tentang google my business.Hasil pendampingan memperlihatkan 16 pelaku ekonomi sangat paham dengan materi pengenalan potensi eksport dan 33 pelaku ekonomi kreatif cukup memahami materi sosial media copywriting. Disimpulkan bahwa penciptaan brand image ekonomi kreatif melalui sistim e-commerce diharapkan mampu menjadikan Kota Langsa sebagai smart city dalam usaha ekonomi kreatif.Abstract: This community service (PKM) aims to create a self-image of creative economy products at Langsa City through the e-commerce system. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the monitoring sheet during socialization shown that as many as 28 participants really understand the material for recording digital-based products, 43 creative economy actors understand well the material on the types of marketplaces in the e-commerce system and 51 creative economy actors understand quite well the introduction material about google my business. The results of the mentoring show that 16 economic actors are very familiar with the introduction of export potential materials and 33 creative economic actors are quite familiar with copywriting social media materials. It is concluded that the creation of a creative economy brand image through an e-commerce system is expected to be able to make Langsa City a smart city in creative economy efforts.
PENINGKATAN PRODUKTIFITAS CABAI MELALUI TEKNOLOGI PEMUPUKAN TRICHODERMA HARZIANUM PADA KELOMPOK TANI KOTA LANGSA Cut Gustiana; Muhammad Jamil; Agus Putra AS; Baihaqi Baihaqi; Fadilah Fadilah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.796 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7879

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan produk cabai sebagai produk tani unggulan oleh kelompok tani sejahtera II gampong buket meutuah kota langsa melalui teknologi pemupukan trichoderma harzianum. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan transfer teknologi melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tergambarkan melalui lembar monitoring memperlihatkan sebanyak 4 anggota kelompok (27,7%) sangat paham dengan teknik pengendalian hayati tanaman, pengolahan tanah dan pemupukan dan teknik penanganan hasil panen dan 6 anggota kelompok (33,3%) paham dengan pengendalian organisme pengganggu tanaman dan pola sanitasi tanaman. Hasil pendampingan melalui lembar post test memperlihatkan sebanyak 5 anggota kelompok (27,7%) sangat memahami teknik pengendalian hayati tanaman dan 4 anggota kelompok (22,2%) memahamai penataan organisasi manajemen dan keuangan kelompok. Disimpulkan bahwa introduksi teknologi pemupukan trichoderma harzianum mampu menghasilkan cabai berkualitas baik dan tahan lama serta menambah pendapatan bagi anggota kelompok tani sebesar Rp.650.000/orang/sekali panen.Abstract: This community service (PKM) aims to increase chili products as an extraordinary agricultural product by sejahtera II farners group buket meutuah village langsa city through trichoderma harzianum fertilization technology. The method used is an educational approach and technology transfer through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through the monitoring sheet show that 4 group members (27.7%) are very familiar with plant biological control techniques, soil management and fertilization and harvest handling techniques and 6 group members (33.3%) are familiar with controlling organisms. plant nuisance and crop sanitation patterns. The results of the mentoring through post test sheet shown that 5 group members (27.7%) really understood plant biological control techniques and 4 group members (22.2%) understood group management and financial organization arrangements. It was concluded that the introduction of trichoderma harzianum fertilization technology was able to produce good quality and durable chilies and increase the income of farmer group members by IDR. 650.000/person/one harvest.
PENGEMBANGAN PRODUK OLAHAN MANGROVE SEBAGAI ONE VILLAGE ONE PRODUCT MELALUI PENDEKATAN EKOSOSIONOMIK Baihaqi Baihaqi; Muhammad Jamil; Fairus Fairus
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 3 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.88 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i3.7581

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan mangrove sebagai one village one product bagi 20 anggota kelompok BUMG kuala maju gampong kuala kota langsa melalui pendekatan ekososionomik. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif dan berbasis pengetahuan melalui serangkaian tahapan kegiatan seperti koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, pendampingan serta monitoring dan evaluasi. Seluruh tahapan kegiatan yang tercatat pada lembar post test menunjukkan sebanyak 12 anggota kelompok meningkat hardskill nya terutama dalam pembuatan aneka varian produk turunan berbahan mangrove dan 8 anggota kelompok terlihat adanya peningkatan softskill dalam memahami identifikasi jenis mangrove yang layak dijadikan produk olahan. Hasil pendampingan memperlihatkan 8 anggota BUMG (40%) mengetahui teknik pengemasan produk dan 12 anggota BUMG (60%) cukup memahami teknik pemasaran produk berbasis e-marketing. Disimpulkan bahwa pendekatan ekososionomik mampu menghasilkan aneka produk olahan mangrove sebagai produk unggulan desa.Abstract: This community service (PKM) aims to develop processed mangrove products as a one village one product for 20 members of BUMG Kuala Maju kuala langsa village kota langsa city through an ecosocionomic approach. The method used is an educational approach and based on knowledge through a series of activity stages such as coordination, socialization, implementation of activities, mentoring and monitoring and evaluation. All stages of activities described through post test sheets show that 12 members improves their hardskill in producing various kinds of manggrove products and 8 members increase their softskill in identifying kinds of manggrove suitable for consumption products. The results of the mentoring show that 8 BUMG members (40%) know product packaging techniques and 12 BUMG members (60%) quite understand e-marketing-based product marketing techniques. It was concluded that the ecosociomic approach was able to produce various processed mangrove products as the village's extraordinary product. 
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Ikan Lele dengan Teknologi Sistem Bioflok di Era Pandemi Covid-19 Muhammad Jamil; Teuku Muhammad Faisal
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3221.386 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v3i2.1936

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan dalam rangka untuk mengembangkan pengetahuan dan teknologi serta inovasi kepada masyarakat terutama masyarakat yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian. Permasalahan yang perlu mendapat solusi terhadap masyarakat yang membudidayakan ikan lele dengan sistem bioflok di Desa Bayeun Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur, masih lemahnya dalam pengusaan teknologi budidaya itu sendiri sehinggga pihak pengusul harus membantu mitra dan pihak lainnya dalam menguasi teknologi tersebut sehingga nantinya peternak dapat menerapkannya dalam kegiatan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Penggunaan teknologi bioflok dirasa memberi manfaat yang besar bagi peternak karena teknologi ini bisa menghemat penggunaan pakan. Setelah diperkenalkan penggunaan, manfaat dan cara penggunaan teknologi dalam menerapkan budidaya ikan lele kepada masyarakat atau peternak ikan diharapkan peternak tertarik dengan teknologi tersebut agar dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan lele dengan sistem bioflok di masa mendatang.
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INDUSTRI PENGOLAHAN KECAP ANEKA GUNA DI KOTA LANGSA Muhammad Jamil; Januari Frizki Bella
Jurnal Penelitian Agrisamudra Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jpas.v2i1.226

Abstract

Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha industri pengolahan kecap Aneka Guna apabila dilihat dari segi kelayakan finansial. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Lokasi penelitian yaitu di Kota Langsa dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan daerah yang terdapat industri pengolahan kecap asin dan mudah di jangkau oleh penulis. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni - Oktober 2014. Tenaga kerja yang digunakan berjumlah 27 orang, 20 tenaga kerja pria dan 7 orang tenaga kerja wanita. Jumlah penggunaan tenaga kerja selama 5 tahun sebesar 3759 HKP. Total biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha dalam usaha pembuatan kecap didaerah penelitian selama 5 tahun adalah Rp. 2.076.988.000,-. Pendapatan kotor yang diperoleh pengusaha sebesar Rp. 8.199.690.000,- dan pendapan bersih yang diperoleh sebesar Rp. 6.122.702.000,- Kota Langsa hanya memiliki 1 pengusaha pengolahan kecap asin dan dijadikan sebagai pengusaha sampel yaitu usaha industri pengolahan kecap asin Aneka Guna. Hasil perhitungan di peroleh Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 263.281.290 (lebih besar dari nol), sedangkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 84% lebih besar dari tingkat bunga yang berlaku (D.F. = 18%), sedangkan Net B/C Ratio sebesar 3,27 (lebih dari pada 1) dan Pay Back Priod (PBP) 1 Tahun 6 Bulan (lebih kecil dari umur ekonomis).