Pranoto Hadi Prayitno
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN KELEMBAGAAN POKDARWIS DALAM MERINTIS DESA WISATA MELALUI PENCIPTAAN IDENTITAS DAN KAPABILITAS PERENCANAAN ORGANISASI Haniek Listyorini; Sapto Supriyanto; Pranoto Hadi Prayitno; Gana Wuntu; Mochamad Miswanto Gunawan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.561 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4083

Abstract

Abstrak: Rintisan Desa Wisata yang dikelola oleh organisasi masyarakat Pokdarwis diidentifikasi memiliki masalah minimnya kapabilitas pengelolaan kelembagaan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan pokdarwis melalui pembuatan identitas dan peningkatan kapabilitas perencanan organisasi.  Empat metode diterapkan untuk melaksanakan kegiatan yaitu sosialisasi tata kelola pokdarwis,  FGD pembuatan nama, logo, penyusunan visi dan misi, serta simulasi dan pendampingan lapangan untuk menyusun strategi dan program kegiatan. Pengabdian masyarakat ini menghasilkan identitas organisasi berupa nama dan logo pokdarwis, dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) terkait visi, misi, strategi serta program kegiatan yang akan dilakukan 5 tahun ke depan. Monitoring dan evaluasi dilakukan selama dan setelah kegiatan. Hasil evaluasi menunjukan 90% anggota Pokdarwis menyatakan sangat penting untuk memiliki identitas dan rencana strategis. Untuk tindak lanjut kegiatan pengabdian akan difokuskan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan implementasi program.  Hasil pengabdian ini diharapkan memiliki implikasi pada penggunaan identitas bagi seluruh aspek pemasaran dan pelaksanaan program kegiatan yang telah disusun guna mencapai visi menjadi destinasi tujuan utama. Abstract: Tourism Village inititation managed by Tourism Awareness Group (Pokdarwis) was identified as having problems with the lack of institutional management capabilities, so this community service activity aims to strengthen the institutional through the creation of organizational identity and improvement in their planning capability.  Four methods were implemented to execute several activities.  Namely socialization of pokdarwis governance, FGD to create the organization’s name, logo, vission and missions, as well as simulation and field assistance to develop strategies and activity programs. This community service produced name and logo for pokdarwis identity, also a strategic plan document (RENSTRA) that will guide the organization direction for the next 5 years. Monitoring and evaluation were carried out during and after the activity. The evaluation results showed that 90% of Pokdarwis members stated that it is very important to have an identity and a strategic plan. Therefore, further assistance will be focused on increasing local community engagement and programs implementation. The resuls of this community service is expected to have implication for the use of organization’s identity for any marketing campaign and programs implementation that have been proposed to support the achievement of the vision  to be the main village tourism destination.
Pengemasan Tari Kreasi Iswara Sebagai Welcome Dance Melalui Partisipasi Masyarakat di Desa Kedungboto Kendal Nina Mistriani; Aletta Dewi Maria; Pranoto Hadi Prayitno; Tutik Tutik; Phia Susanti Helyanan; Lintang Jati Maharani; Binti Khabibatul Zulfa; Dian Ayu Permatasari; Moch Rizqy Eko Saputra
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : Perguruan Tinggi Meng
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.559 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v1i1.928

Abstract

Tari Iswara merupakan salah satu tari kreasi baru yang dikemas sebagai welcome dance di Desa Kedungboto, dan ditarikan secara berkelompok dengan menggunakan properti berupa jaran, serta dilengkapi dengan busana dan tata rias. Tari Iswara sendiri menceritakan tentang prajurit perempuan yang selalu riang gembira dikala banyak beban yang dipanggul dalam menghadapi perjuangannya. Sifat riang gembira muncul dari susunan gerakan yang simple dan ringan yang membuat penarinya dapat bergerak dengan bebas dan penuh kegembiraan bagaikan prajurit yang sedang menari atas kemenangan. Pengembangan tari kreasi baru ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi perempuan dalam welcome dance di Desa Kedungboto. Tari welcome dance awalnya hanya diperankan oleh laki-laki. Pendampingan pengemasan tari kreasi ini dilakukan dengan metode praktek langsung dan observasi sesuai kondisi masyarakat Kedungboto. Hasil Pendampingan adanya tarian Iswara, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam welcome dance. Jumlah peserta dalam tiap kelompok tari Iswara dilaksanakan dengan pemberdayaan perempuan sejumlah 20 orang peserta, terdiri dari 10 kelompok ibu-ibu dan juga 10 kelompok perempuan. Secara signifikan adanya grafik perubahan keterlibatan masyarakat setempat secara tidak langsung yaitu pengemasan tarian iswara sebagai kalender event budaya lokal desa. Hal ini berdampak adanya peningkatan ekonomi masyarakat melalui tarian welcome dance yang dapat menarik wisatawan berkunjung ke Desa Kedungboto, Kendal. Pengabdian masyarakat ini bekerjasama dengan kemdikbud, kepala desa, pokdarwis, masyarakat, ukm tari dan perguruan tinggi Stiepari Semarang.