Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analysis on the implementation of virtual versus reality laboratory Muhammad Fahmi Hakim; Apid Hapid Maksum; Yuliarman Saragih; Cintiya Septa Hasanah
J-PEK (Jurnal Pembelajaran Kimia) Vol 5, No 2 (2020): J-PEK (JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um026v5i22020p059

Abstract

Chemistry learning involves theoretical education and practices. Laboratory infrastructure frequently becomes the primary obstacle. Generally, this research aims to provide an alternative solution for the limited learning resources in Universities, especially in practice courses. This research was specifically conducted to analyze the effect of the implementation of the virtual laboratory and reality laboratory through an experimental method. The research participants were 15 students from Singaperbangsa University Karawang. The participants were given seven questions to reveal the effects of a virtual and a real practice they had carried out. The analysis result on students’ answers identifies that the implementation of virtual lab reduces mistakes and work accidents usually happen in the real laboratory, and it can be an alternative for universities with problems in their laboratory facility. However, the virtual lab cannot fully replace real laboratory, since the level of experiences and skills provided by the virtual lab is not as desirable as the real laboratory. The student does not directly interact with tools and chemicals, so the virtual lab is more effective if it is applied as a preliminary practicum to support the understanding of the practicum in conducting real practicum in the laboratory.
EDUKASI PENDETEKSIAN BAKSO BERBORAKS DAN pH AIR KONSUMSI BAGI WARGA KARAWANG Dessy Agustina Sari; Azafilmi Hakiim; Muhammad Fahmi Hakim; Rahmat Hidayat; Reza Setiawan; Sukanta Sukanta; Kamilah Pathun Ni'mah; Iyan Iyan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 6 (2020): DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.094 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i6.3077

Abstract

Abstrak: Area sekitar kawasan industri kabupaten Karawang dipenuhi oleh masyarakat lokal dan berdekatan kampus negeri Universitas Singaperbangsa Karawang. Kedua hal ini menarik perhatian sejumlah penjualan bahan makanan dan minuman. Usia pembeli yang disoroti dimulai anak kecil hingga orang tua dengan permasalahan meningkatnya produk olahan daging sapi dan air minum. Hal ini terlihat oleh melimpahnya penjual air minum dan bakso. Harga jual kedua item tersebut bervariasi dan memberikan ruang besar daya tarik pembeli. Namun, dari segi perhitungan bahan baku menjadi produk ditemui adanya gap dari harga yang dicantumkan penjual. Selain itu, penduduk sekitar memiliki kegelisahan tentang air sumur yang digunakan sehari-hari seperti menimbulkan bau, berwarna kuning, dan berminyak. Rendahnya pengetahuan masyarakat sekitar atas dari dua bahasan ini membutuhkan edukasi sebagai langkah awal pendampingan kebutuhan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat desa Wadas berupa demonstrasi untuk makanan bakso dan sampel sejumlah air konsumsi dengan lokasi peragaan di sekitar pekarangan warga. Hasil di lapangan menunjukkan bahwa pengggunaan kunyit mampu menunjukkan adanya bakso berboraks (tidak aman dikonsumsi). Kemudian, air konsumsi saat ini dapat dialihkan ke penggunaan air mineral telah mencantumkan SNI dan kondisi penyimpanan sesuai aturan yang diberikan. Masyarakat menjadi lebih peka dan mewaspadai kembali atas perilaku konsumtif untuk menjaga kesehatan tubuh. Abstract: The around the industrial area of Karawang was filled with local people and is adjacent to the Universitas Singaperbangsa Karawang (state campus). These two things attracted the attention of some food and beverage sales. The age of buyers who highlighted was from small children to the elderly with increasing processed beef products and drinking water. The abundance of drinking water and meatball sellers could show that. The selling price of these two items varied and provided a large space for buyer appeal. However, for calculating raw materials into products, there was a gap in the seller's price. Besides, residents had anxiety about the well water used daily, such as odor, yellow color, and oily. The community's shared knowledge of these two topics required education as the first step in assisting community needs. Community service activities in the village of Wadas were demonstrations for meatball food and samples of some water consumption at the demonstration's location around the residents' yards. The field results showed that turmeric could indicate the presence of borax meatballs (unsafe for consumption). According to the given rules, the current consumption water could then be diverted to mineral water, having included SNI and storage conditions. People were becoming more sensitive and wary of consumptive behavior to maintain a healthy body
Perbandingan Pengaruh Adaptasi Aspergillus niger Terakumulasi Litium Pada Proses Bioleaching Cintiya Septa Hasannah; Muhammad Fahmi Hakim; Azafilmi Hakiim
Jurnal Teknologi Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.635 KB) | DOI: 10.31479/jtek.v7i1.38

Abstract

Perkembangan teknologi tidak serta merta memberikan dampak yang selalu positif. Sebagai contoh, seiring meningkatnya produk-produk portable maka kebutuhan baterai akan meningkat secara signifikan. Hal tersebut justru akan menambah jumlah limbah baterai. Konsumen membuang ratusan bahkan jutaan limbah baterai pertahunnya yang mengandung bahan beracun dan korosif ke lingkungan begitu saja. Oleh karena itu, perlu ada treatment untuk mengolah limbah baterai, salah satunya adalah dengan merecovery logam yang terkandung dalam baterai. Bioleaching merupakan suatu proses ekstraksi logam yang dilakukan dengan bantuan bakteri atau jamur yang mampu mengubah senyawa logam yang tidak dapat larut menjadi senyawa logam yang dapat larut dalam air melalui reaksi biokimia. Pada Proses bioleaching, jamur berperan menghasilkan asam organik yang mampu melarutkan logam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh adaptasi mikroorganisme pada litium terhadap jumlah akumulasi litium dan membandingkannya dengan akumulasi litium tanpa adanya adaptasi mikroorganisme. Jamur yang digunakan adalah Aspergillus niger dan limbah baterai yang digunakan adalah baterai laptop bekas. Perbandingan dapat ditunjukkan dari hasil bioleaching litium dengan proses adaptasi yaitu sebesar 80% litium terleaching, sedangkan untuk hasil bioleaching litium tanpa proses adaptasi hanya sebesar 58% litium terleaching.
PENGARUH GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP HAMA TIKUS GUNA MENANGGULANGI PERMASALAHAN HAMA PADI Mochamad Mardi Marta Dinata; Muhammad Fahmi Hakim
BAROMETER Vol 4 No 1 (2019): Barometer
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/barometer.v4i1.1704

Abstract

Perkembangan   teknologi   saat   ini   telah   merambat   ke segala   aspek kehidupan baik dikalangan pelajar, pebisnis, pemerintahan bahkan bidang pertanian dimanjakan   oleh   adanya   alat-alat   yang   dapat   memberikan   kemudahan,   yang tentunya  diharapkan  juga  berdampak  pada  produktivitas  dari  setiap  pengguna teknologi itu sendiri. Upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah dengan meninjau  kembali  kondisi  yang  menjadi  pokok  kebutuhan  pangan  nasional  yaitu padi, bagaimana tingkat produktivitas tanaman padi sebagai jenis tanaman pangan yang  paling  dibutuhkan  di  Indonesia.  Tugas  untuk  meningkatkan  produktivitas tanaman padi yang dilakukan oleh para petani menemui banyak sekali hambatan, diantaranya    berasal    dari    ulah    manusia    sendiri,    hewan    pengganggu, dan lingkungan.  Faktor  hewan  dalam  bentuk  serangan  hama  merupakan  hambatan yang  paling  konsisten  dalam  menekan  tingkat  produktivitas  tanaman  padi  tiap musimnya.  Telah  dibuat  alat  pemancar  gelombang  ultrasonik  untuk  mengusir hama  pada  tanaman  padi.   Dilakukan  penelitian  ini  untuk  menentukan  frekuensi dari  sistem  proteksi  yang  berpengaruh  terhadap  perubahan  pola  reaksi  hama tanaman padi, serta menentukan radius yang paling efektif agar sistem proteksi ini dapat  bekerja  dengan  baik.  Pengujian  terhadap  hama  tanaman  padi  yaitu  tikus telah  dilakukan  sebanyak  3  kali,  dan  mendapatkan  hasil  rata-rata  pada  kapasitor 2.2-33 nF objek beraksi dengan respon menjauhi speaker dan menjadi  agresif.
Pengaruh Metode Sulfonasi dan Penambahan Pengisi pada Membran Direct Metanol Fuel Cell Muhammad Fahmi Hakim; Tutuk Djoko Kusworo
JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) Volume 2 No. 2 September 2018: JRST
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.863 KB) | DOI: 10.30595/jrst.v2i2.3402

Abstract

Penggunaan polieter-eter keton (PEEK) sebagai membran pengganti nafion pada aplikasi direct methanol fuel cell (DMFC)  menjadi penelitian yang terus dikembangkan, Penyempurnaan  PEEK menuju karakteristik nafion juga terus dilakukan dengan berbagai metode,  baik itu dengan penambahan pengisi maupun pengembangan metode baru dalam proses pembuatan membran PEEK. Methanol crossover dan rendahnya nilai konduktifitas menjadi salah satu kelemahan membran PEEK yang masih perlu di selesaikan dengan cara yang solutif. Tujuan percobaan ini adalah melakukan pengembangan metode pembuatan membran serta menambahkan bahan pengisi untuk memperbaiki karakteristik membran PEEK. Dengan metode A yaitu penambahan pengisi siklodekstrin 10% sebelum proses sulfonasi, metode B yaitu penambahan pengisi siklodekstrin dan silika dilakukan setelah proses sulfonasi pada suhu dan waktu tetap 700C selama 4 jam, hasil karakteristik terbaik diantara dua metode tersebut kemudian ditambahakan pengisi silika untuk meningkatkan sifat hidrofilik membran. Hasil percobaan menunjukkan hasil terbaik pada membran sPEEK-siklodekstrin-silika 10% dengan metode A, penambahan pengisi dilakukan sebelum sulfonasi, dengan nilai swelling degree 140% dan hasil analisa FTIR  gugus sulfonat pada membran sPEEK-siklodekstrin-silika 10%  yaitu terdapat pada rentang panjang gelombang 1153-1155 cm-1 dan 1217 cm-1 (vibrasi stretching simmetrik dan assimetrik O=S=O).
Pengaruh Variasi Konsentrasi KOH dan Waktu Pengadukan Terhadap Nilai Derajat Deasetilasi dan Karakteristik Kitosan dari Cangkang Rajungan Aina Salsabilla; Muhammad Fahmi Hakim; Adi Putra winarto; Ainiyyah Fatin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8657

Abstract

TPI Pasir Putih, Cilamaya Kulon merupakan salah satu penghasil rajungan (Portunus pelagicus) terbanyak di Karawang. Umumnya, hanya bagian daging rajungan yang dimanfaatkan untuk dikonsumsi, sehingga rajungan dapat menghasilkan banyak limbah pada cangkangnya. Salah satu pemanfaatan dari limbah cangkang rajungan yaitu dapat dijadikan produk kitosan yang memiliki nilai jual tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh variasi konsentrasi larutan kalium hidroksida (KOH) dengan persentase 50%, 60% dan 70% serta waktu pengadukan selama 1, 2 dan 4 jam pada suhu konstan 110°C terhadap derajat deasetilasi kitosan dan karakteristik kitosan yang memenuhi standar mutu kitosan yang ditetapkan. Nilai derajat deasetilasi kitosan terendah pada konsentrasi larutan KOH 50% dan waktu pengadukan 1 jam sebesar 62,94% sedangkan yang tertinggi pada konsentrasi larutan KOH 70% dan waktu pengadukan 4 jam sebesar 80,46%. Hasil analisis karakteristik kitosan telah memenuhi syarat mutu kitosan SNI No.7949(2013) yaitu kadar air (1,42%-1,99%), kadar abu (1,45%-1,49%) dan derajat deasetilasi (76,25%-80,46%).